Sekolah Baru

229 9 12
                                    

Mulmed diatas penampilan meisya

🌞🌞

Pagi ini meisya bersekolah di sekolah barunya

Tok.. Tok... Tokk

"mei ayok sarapan dulu" panggil bunda dari luar kamar sambil ketuk pintu

"iya bun sebentar" seru meisya. Sebelum keluar kamar meisya mengecek penampilannya terlebih dahulu
✔️Rambut dikepang menjadi dua bagian
✔️Memakai kacamata bulat warna hitam
✔️Rok dibawah lutut
✔️Baju sedikit kebesaran
✔️ Kos kaki panjang
✔️ Sepatu hitam polos
✔️ Tas berwarna pink ke unguan
Itu semua yang sudah bunda siapkan untuk meisya sebenarnya meisya tidak ingin berpenampilan seperti ini tapi jika tidak bunda pasti akan melakukan sesuatu jauh dari pikiran manusia normal. Setelah mengecek semuanya meisya menghela nafas panjang dan pergi untuk sarapan

***

Meisya POV

"selamat pagi bunda" seruku seceria mungkin sambil tersenyum manis dan duduk didepan bunda

"selamat pagi kembali sayang" ucapnya sambil tersenyum hangat

"wah sepertinya kamu semangat sekali untuk bersekolah" sambungnya sambil menatapku

"hehehe iya dong bun harus ini kan hari pertama ku masuk" ucapku sambil terkekeh kecil

"ya sudah ayok nanti kesiangan" katanya sambil mengambilkan nasi dan lauk untuk ku

"makasih bunda" ucapku setelah menerima piring yang sudah terisi dan di jawab dengan anggukan kecil dan senyuman. Setelah selesai aku pun berpamitan dan pergi tapi sebelum pergi bunda memberikanku bekal dan dengan senang hati aku menerimanya dan pergi menuju sekolah menggunakan angkutan umum dan ternyata sudah ada sedang menunggu para penumpang

***

Pukul 06.30 meisya pun sampai didepan gerbang sekolahnya yang baru yaitu SMA MERAH PUTIH. Sekolah itu pun tampak besar sebelas duabelas dengan sekolah lamanya dulu yang di amerika. Aku pun berjalan masuk kedalam dan pas aku melewati koridor pasang mata menghadap ke arah ku semua dan suara bisikan pun mulai terdengar

"murid baru kah?"

"kayanya nggak pernah liat sih mukanya"

"nerd ko bisa masuk sini sih?"

"beasiswa pasti nih bocah"

"penampilannya udik banget sih iwuhh"

"halah miskin juga segala masuk sini"

"calon bullyian thalia cs nih"

Dan banyak lagi bisikan dari murid-murid sekitar tapi yang membuatku bingung siapa itu thalia? Aku pun tak ambil pusing aku segera mencari ruang kepala sekolah dan akhirnya bertemu aku pun mengetuk pintu

Tok.. Tok.. Tokk

"ya silahkan masuk" suara dari dalam ruangan. Setelah mendapat izin aku pun masuk

"permisi pak saya murid baru disini" ucapku sopan

"oh ya kamu Meimei Zefannya kan?" Ucap sang kepala sekolah

'meimei?' tanya batinku

"meimei pak?" tanya ku bingung

"iya meimei anak dari ibu zahra anantasya kan?" tanyanya. Membuatku sadar dan aku pun menganggukkan kepalanya seraya tersenyum paksa

"ah iya pak hehe" ucapku sambil terkekeh kecildan menggarukkan pipi tembemku membuatku terlihat imut. Pak kepala sekolah pun ikut terkekeh

"hahaha, ya sudah perkenalkan saya kepala sekolah disini Ahmad Samsudin kamu bisa panggil saya ahmad" ucapnya seraya memperkenalkan diri dan tersenyum ramah

"iya pak" ucapku sambil mengangguk dan tersenyum tak kalah ramah

"kamu masuk kelas 12 ipa-satu" katanya

"oh iya pak" ucap ku dan mengangguk

"ya sudah ayok saya antar ke kelasnya" ucap pak ahmad dan aku pun tersenyum dan mengikutinya dari belakang

Selama perjalanan menuju kelas hanya beberap murid yang masih berkeliaran karena bel masuk sudah berbunyi beberapa menit yang lalu karena mempunyai urusan. Pak ahmad pun memberhentikan langkahnya didepan sebuah kelas membuat aku pun ikut menghentikan langkahku dan pak ahmad pun mengetuk pintu tersebut

Tok.. Tok.. Tokk

"permisi bu ninis" panggil pak ahmad didepan pintu

"yak ada apa?" tanya bu ninis seraya berjalan ke depan pintu

"ini saya mengantarkan siswi baru bernama Meimei Zefannya " ucap pak ahmad sambil menatap ke arahku diikuti oleh bu ninis dan tersenyum ramah aku pun ikut tersenyum sambil menundukkan kepala

"ooh iya pak terimakasih yak" ucapnya sambil tersenyum

"iya sama-sama, yak sudah saya pergi keruangan saya dulu ya bu"pamitnya sambil menatap bu ninis dan beralih ke arahku kita berdua pun hanya mengaguk dan tersenyum. Setelah kepergian pak ahmad, bu ninis beralih menatapku

" ayok silahkan masuk mei"katanya sambil mempersilahkan aku masuk, aku hanya mengangguk kecil dan mengikutinya dibelakang. Seluruh murid yang ada dikelas beralih menatapku dengan tatapan yang berbeda ada yang memandang jijik, aneh, remeh, ramah dan lainnya

"yak semuanya kita mempunyai siswi baru, ayok perkenalkan nama mu" ucap bu ninis sambil tersenyum. Aku pun mengangguk dan dan beralih menghadap depan

"perkenalkan namaku meis~mei Zefannya semoga kita bisa berteman baik" ucapku gugup sambil tersenyum kiku karena tadi hampir saja salah menyebut namanya

"saya bu ninis guru pelajar bahasa Indonesia sekaligus wakil kelas kamu" ujarnya seraya memperkenalkan diri, aku hanya mengangguk dan tersenyum

"ada yang ingin ditanyakan?" tanya bu ninis mengarahkan pandanganya ke depan

"bu saya" ujar seseorang di pojok kanan membuat semua orang yang ada disana mengarahkan pandangannya

"yak thalia kenapa?" ujar bu ninis

"ko orang miskin bisa sekolah disini sih?" tanya nya sambil menyikang kedua tangannya di depan dada dan tersenyum remeh membuat murid dikelas itu tertawa walaupun tidak semuanya

"sudah, sudah jangan berisik" titah bu ninis membuat kelas menjadi hening

"dan kamu thalia jangan seperti itu pertanyaanmu sangat tidak bermutu!" ucap bu ninis sambil menatap thalia dengan tajam membuat thalia menggeram kesal

"ya sudah kamu silahkan duduk dengan ava, ava silahkan berdiri" seru bu ninis pemilik nama ava pun berdiri, lalu aku pun melangkahkan kaki menuju tempat yang disuruh namun tiba-tiba

Bruk


️♦️♦️

Next part😘







My wife is a cupu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang