Semalam aku sampai di rumah jam 23.00 KST, ibuku tidak khawatir karena aku sudah menjelaskan di telepon kalau nanti Pak Choi, supirnya Jungkook akan mengantar kami semua pulang.
Aku senyum-senyum sendiri setiap teringat kejadian semalam, aku terus teringat tatapan bahagia Hyeri.
"Tae kamu kenapa?" Tanya ibuku yang keheranan melihatku pagi ini sedang mengepel lantai toko kami.
"Aku lagi ngepel."
"Tumben banget kamu rajin?"
"Siapa dulu dong Appa nya?" Ayahku yang dari tadi ada di situ ikut menimpali.
"Kamu nggak apa-apa kan Tae?" Ibuku masih keheranan.
"Paling dia lagi minta naik uang mingguan tuh." Ayahku meledek.
Aku tertawa kecil sambil tetap melanjutkan mengepel.
"Appaaaa... Aku lagi ngomong serius sama Taehyung." Ibuku teriak kesal.
"Aku nggak apa-apa Eomma, aku cuma mau bantu-bantu." Kataku menjelaskan.
Aku membantu orang tuaku karena merasa tersindir dengan candaan Hyeri waktu itu, katanya aku tidak pernah membantu orang tuaku dan kalau aku hanya main di rumah Jungkook setiap hari libur.
Selesai menyapu dan mengepel toko, akupun mandi dan pamit pergi untuk main ke rumah Jungkook seperti rutinitas hari Minggu biasanya.
Aku menjemput Jimin ke rumahnya dahulu, kemudian kami sama-sama akan berjalan kaki ke stasiun subway untuk naik subway tentunya.
Aku menelpon Jimin dari tadi, tapi dia tidak mengangkat teleponnya, aku sudah mengirim sekitar selusin sms dari pagi, tapi dia belum membalas satupun.
Aku memencet bel rumahnya, Jimin keluar dari pagar rumahnya, disusul Hyeri di belakangnya.
"Tae hp ku kayaknya ketinggalan di cafe kemarin." Jimin panik.
"Ayo kita balik ke sana." Ajakku.
"Mudah-mudahan masih ada." Kata Jimin sambil berjalan cepat.
Kami bertigapun berjalan kaki terburu-buru karena ingin segera sampai di cafe itu. Saat kami sampai, kami bertanya ke pelayan cafe, apakah ada handphone yang tertinggal, katanya tidak ada.
Jimin semakin bertambah panik. Aku mencari-cari di sekitar meja tempat kami duduk kemarin, tapi tetap tidak ada.
Jennie menelpon Hyeri dan memberitahu kalau handphone Jimin ada di tasnya.
"Ah iya, semalam aku titip hp ku ke Jennie waktu aku mau ke toilet, trus aku kelupaan deh." Kata Jimin sambil cengar-cengir.
"Dasar pikun." Omel Hyeri.
Aku, Jimin dan Hyeri naik bus menuju rumah Jennie untuk mengambil handphone Jimin dan sekalian mengantar Hyeri yang memang dari rencana semula ingin main ke rumah Jennie.
Aku mengabari Jungkook kalau aku dan Jimin akan terlambat datang ke rumahnya, karena harus mampir ke rumah Jennie dulu.
Di dalam bus aku dan Jimin berdiri, sedangkan Hyeri duduk di depanku. Aku memperhatikannya dari tadi, dia sedang asyik membaca buku yang dia bawa di tasnya.
Aku penasaran apakah dia merasakan getaran yang sama saat kami berpegangan tangan semalam. Dia bersikap seolah tidak ada apa-apa, dari tadi dia benar-benar mengacuhkanku.
Apakah Jungkook salah menilai kalau katanya Hyeri juga suka padaku? Aku merasa dia biasa-biasa saja dan tidak memiliki perasaan yang sama denganku.
YOU ARE READING
Just Wait
Fanfiction[KIM TAEHYUNG FANFICTION] Seoul sedang musim panas sekarang, kutebak suhu di luar sana mungkin di atas 27 derajat celcius, tapi mendadak hawa dingin menusuk tulangku setelah kubaca pesan singkat dari Jimin di aplikasi Line di handphone ku. Sebenarn...