Aku mengirim pesan ke Hyeri ku : "Hye makasih supnya"
Sudah hampir sepuluh menit, tidak ada balasan darinya. Badanku masih lemas, padahal tadi saat bertemu Hyeri aku seperti punya kekuatan baru.
Haruskah aku menelponnya?
Aku memegang handphone ku, memandangi layarnya yang dari tadi nyala-mati-nyala-mati, karena menunggu pemiliknya yang sedang bimbang, haruskah aku menelpon Hyeri?
"Udah telepon aja Tae." Suara Jungkook menganggetkanku. Seolah dia tahu pikiranku.
Jungkook masih berada di kamarku, dia sedang menunggu Pak Choi menjemputnya. Joohyun pamit pulang tidak lama setelah Hyeri pergi meninggalkan kami, dan Jimin barusan saja pulang karena ibunya menelpon dia.
"Aku nggak tahu harus ngomong apa." Jawabku.
"Ya minta maaf aja."
"Minta maaf buat apa?" Tanyaku keheranan.
"Kamu nggak lihat tadi dia pergi karena marah?"
Aku menggeleng. "Dia pergi karena ada PR Kook, tadi kan Hyeri bilang begitu."
"Astaga Tae... Dia bilang begitu cuma alesan. Masa kamu nggak ngerti?"
Aku menggeleng lagi, Jungkook makin membuatku bertambah bingung.
"Tadi pagi pas aku bilang kamu sakit, Hyeri kelihatan khawatir banget. Trus pulang sekolah dia pengen banget ke sini buat besuk kamu, dia sengaja minta Jimin dan aku buat anterin dia ke tempat yang jual sup. Eh tahunya sampe sini kamu lagi berduaan sama Joohyun. Gimana Hyeri nggak marah?" Jungkook menjelaskan.
"Ah aku sama Joohyun kan tadi cuma lagi ngerjain tugas bareng." Aku menyangkal penjelasannya.
"Masa?? Tapi tadi pas aku dateng kamu lagi main gitar dan Joohyun lagi nyanyi tuh."
"Ya itu karena tugasnya udah selesai."
"Hyeri dan aku nggak akan tahu kalo kamu lagi ngerjain tugas kalo kamu nggak jelasin. Karena yang kami lihat tadi, kamu dan Joohyun lagi main gitar dan nyanyi." Suara Jungkook mulai agak meninggi.
"Hyeri nggak suka aku, dia udah nolak aku Kook. Nggak mungkin dia marah gara-gara itu."
"Astaga Tae... Kamu ini bener-bener nggak peka ya?" Jungkook gregetan. "Coba aku tanya, dia bilang apa waktu dia nolak kamu?"
Aku menjelaskan dengan suara lemas apa yang terjadi waktu aku dan Hyeri sedang di taman. Jungkook malah tertawa, aku ingin balik marah karena dia juga tidak peka.
Itu adalah cerita yang sangat menyedihkan bagiku, kenapa Jungkook malah menertawakannya?
"Dari cerita kamu, dia nggak bilang kalo dia nggak suka kamu Tae, dia malah bilang kalo kamu laki-laki paling baik, kalo menurutku, malahan dia itu nggak mau kehilangan kamu." Jungkook menganalisa ceritaku.
"Iya... Hyeri nggak mau kehilanganku sebagai teman."
Jungkook menggeleng kesal, dia menghembuskan napasnya kencang-kencang.
Ibuku berteriak dari bawah, memberitahukan bahwa Pak Choi sudah datang untuk menjemput Jungkook.
"Udah deh, pokoknya sekarang kamu telepon Hyeri dan minta maaf." Kata Jungkook sambil mengambil tas dan keluar dari kamarku.
Aku menekan tombol telepon di handphone yang dari tadi aku pegang dan pandangi terus menerus.
Nada sambung terdengar... Aku menunggu Hyeri mengangkat... Perasaanku tidak karuan.
YOU ARE READING
Just Wait
Fanfiction[KIM TAEHYUNG FANFICTION] Seoul sedang musim panas sekarang, kutebak suhu di luar sana mungkin di atas 27 derajat celcius, tapi mendadak hawa dingin menusuk tulangku setelah kubaca pesan singkat dari Jimin di aplikasi Line di handphone ku. Sebenarn...