Pohon akasia yang rindang dengan akar akar yang besar terlihat sedang menaungi seorang gadis dengan rambut hitam yang ia gerai.
Gadis itu mempunyai wajah yang cantik, proporsi wajahnya sangat seimbang. Pipinya kemerahan,bibirnya yang pink, membuat bunga bunga di sekelilingnya sekan kalah cantik dengannya.
Gadis itu memegang sebuah buku dairy berwarna pink, dengan motif bunga sakura. Menulis beberapa kalimat tentang seseorang, yang mungkin sedang ia dambakan.
"Ya!! Kim SunHee!! Apa kau sudah selesai? Sebentar lagi malam. Jika kita tak segera pulang, bisa bisa kita akan di hukum oleh Bu Bongsoon" Seseorang memanggil gadis dengan nametag Kim SunHee tersebut.
"Iya, ini sudah" Ujarnya sambil merapihkan beberapa alat tulis yang tergeletak di tanah.
Ia beranjak dan menenteng sepedanya sambil berjalan di sebelah temannya yang juga menenteng sebuah sepeda.
"Apa kau menulis tentangnya lagi?" Hana bertanya pada Sunhee yang kini sedang tersenyum sambil menatap ke arah jalan
"Ya, aku kembali menulis tentangnya" Jawab Sunhee tanpa berhenti menampilkan senyuman manisnya.
Hana menghela nafas dan kembali menatap Sunhee
"Kenapa kau menyukai dia? Yoon Junghwan. Bukankah masih ada yang lebih tampan dan baik dari dirinya?" Tanya HanaSunhee hanya menggelengkan kepalanya.
"Yak!! Kim SunHee, apa yang bagus dari Ka Junghwan? Eoh? Sampai sampai kau menolak jadi kekasih Ka Wonjin yang notabene nya dia adalah sesosok orang yang pintar dan tampan. Ah.. Aku tidak percaya ini"Gadis yang sedari tadi di beri pertanyaan tentang mengapa ia suka Orang bernama Yoon Junghwan itu hanya diam dan langsung mengayuh sepedanya menjauh dari Hana.
Setelah Meninggalkan Hana sendirian jauh di belakang sana, Sunhee memarkirkan sepedanya di bawah pohon rindang dekat sebuah gedung bercat putih dan biru.
Sunhee melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung tersebut. Suara bising dari kamar kamar para murid yang menginap di asrama tersebut, seakan jadi jantung dari asrama perempuan ini.
Asrama ini memang di buat oleh pihak sekolah, untuk menampung semua murid yang rumahnya jauh dari sekolah. Terutama Sunhee, rumahnya di Busan namun karena ia pintar, ia di kirim ke sekolah ini.
Hari pertama memang berat untuk gadis yang sangat dekat dengan ibunya, lalu di pisahkan oleh jarak yang bisa di bilang itu sangat jauh. Bahkan Sunhee menangis 2 hari 1 malam. Akhirnya, Hana dan 2 temannya menghibur Sunhee untuk pergi jalan jalan.
Mereka pergi Ke Sungai Han, dan menikmati indahnya pemandangan di sungai tersebut sambil menikmati es krim dengan sedikit canda tawa.
Sampai pada akhirnya Hana dan 2 temannya yaitu Kyungshim.dan Yoona menjahili dirinya. Mereka bertiga pergi meninggalkan Sunhee sendirian di tempat yang begitu ramai.
Sunhee sama sekali tidak tau harus berbuat apa, ia hanya berjalan kesana kemari mencari teman temannya itu. Sialnya lagi, ia lupa membawa handphonenya. Akhirnya ia hanya bisa terduduk di dekat pohon rindang dan menangis.
Tak lama kemudian, seseorang terlihat duduk di sebelah Sunhee. Sunhee masih menangis, suara tangisan nya memang tidak kencang tapi cukup terdengar di teliang seseorang itu.
"Kau tidak apa apa?" Suara berat dari laki laki tersebut berhasil menghentikan tangisan Sunhee.
Sunhee menoleh ke arah laki laki tersebut, ia sangat malu karena menyadari bahwa matanya kini mulai membengkak karena tangisan yang ia buat sendiri.
Laki laki tersebut hanya tersenyum dan menyodorkan sebotol air mineral dingin.
"Kenapa kau menangis?" Ujar laki laki tersebutSunhee menggelengkan kepalanya sambil menerima air mineralnya.
"Bagaimana bisa kau menangis, sedangkan kau tidak tau apa penyebab kau menangis"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Dan Senja ; LEE EUNSANG
Fiksi PenggemarBisakah kau beri tau mengapa kau menjadi senja yang aku jaga setiap harinya? Perasaan itu mulai tumbuh sesaat kau bilang bahwa aku adalah Jingga. Sampai aku berfikir, apa kau adalah Senja yang dulu juga menyukaiku? Atau hanya pikiranku saja? Bahkan...