3. Kesedihan(╥_╥)

1.2K 140 1
                                    

"Tetsuya?


Tetsuya?"

tiba tiba Chihiro, memasuki kamar Kuroko tanpa membuka sepatu.

"Tenanglah, Mayuzumi-san.

Kuroko sudah tertidur" ucap Midorima berjalan ke depan pintu,

tempat Chihiro berdiri.


"Terima kasih,

sudah menjaga Tetsuya.

Midorima-sama" ucap Chihiro sangat hormat.

"Ya,

dan aku atas nama pangeran ke dua,

Akashi Seijuuro,

memohon maaf atas apa yang dilakukannya tadi" ucap Midorima sangat tidak enak pada kakak tiri Kuroko itu.

"Tidak,

itu kurasa tidak termaafkan" ucap Chihiro menatap dengan kebencian,

sembari melewati Midorima.

Bahkan Midorima sendiri sangat terkejut,

setahunya Mayuzumi Chihiro sang penjaga dari pangeran pertama ini sangat lembut tapi sangat dingin,

baru kali ini ia melihat kemarahan yang begitu besar pada Chihiro.

"Ka-kalau begitu saya mohon pamit" ucap Midorima menutup kembali pintunya.

.

.

.

Besoknya Chihiro berbicara pada Kuroko,

sebelum ia berangkat ke kediaman Akashi Seijuuro.


"Tetsuya,

apa sebaiknya kau berh-" ucap Chihiro sangat mengkhawatirkan sang adik kesayangannya itu.

"Aku baik baik saja,

Nii-san gak perlu khawatir.

Aku juga laki laki,

aku masih bisa melakukannya" ucap Kuroko mantap.

"Ta-"

"Nii-san gak percaya padaku?" ucap Kuroko sedikit bersedih.

"Te-tentu saja aku percaya" ucap Chihiro langsung memeluk sang adik gemas.


"Hehehe,

Nii-san kurushi" ucap Kuroko tersenyum kecil.

Dia sangat senang memiliki kakak yang seperti Chihiro,

sangat perduli padanya.

"Kalau begitu aku bersiap dulu,

Nii-san juga harus pergi bersama,

yang mulia Nijimura-sama bukan?" ucap Kuroko.

"Kau benar,

kalau begitu aku pamit.

Aku tak akan pulang terlalu malam" ucap Chihiro mengecup kening sang adik singkat.

"Emp, wakatta" ucap Kuroko tersenyum kecil.

.

.

.

Lalu pagi itu seperti biasa,

Antara Cinta dan KerajaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang