1.8K 122 20
                                    

Sena terbangun, ia melirik jam baru jam setengah 7 pagi. Tapi kenapa berisik sekali dibawah, ya tuhan ia masih mengantuk.

Setelah mencuci muka ia turun, untuk melihat apa yang terjadi sepagi ini sudah membuat wanita cantik terbangun, padahal nanti jam 8 ia harus bekerja.

"Apaan sih lu Jeong, ga penting tauk" teriak Felix kepada Jeongin, sebenernya sih ngga teriak tapi bernada tinggi kalimat barusan.
"Udah gua bilang kalo ngupil dari idung kanan dulu, burik." Balas Jeongin menjelaskan.
"Ya terserah gua,mau gua ngupil dari idung kiri,dari kanan,make kaki terserah gua lah."
"Kok lu nyolot si, padahal gua bilangnya biak biak."
"Baik baik tolol"
"Kok lu nolol nololin gua"

Lalu dari arah berlawanan muncul si Bangchan
"Berisik kalian tayi ayam"
Dan Bangchan mendapat tatapan tajam dari kedua bocil ini.

"Kalian berdua emang kalo pagi berisik ya? " tanya Sena karena, hellow hanya masalah ngupi aw bacod?
"Ngga gitu sih Sen, cuman si burik ini ngeyel kalo dibilangin"
"Eh behel, diem kek lu, bacod mulu"

"Udah, si sarapan, telat baru tau rasa lu pada" panggilan Minho kepada mereka karena, ya karena mereka harus sekolah dan sarapan.

Mereka bersepuluh duduk dan makan. Jeongin, Felix, Han, Hyunjin, dan Seungmin berseragam otomatis mereka masih bersekolah, dan yang lain? sena juga tidak yakin mereka ngapain setelah sarapan, tapi yang jelas Sena akan berkerja hari ini.

"Orang ganteng mangkat ye" teriak Hyunjin setelah menyelesaikan sarapan. Barengan sama Seung, Jeong, Lix ama Han.

"Kak Changbin mau kemana? "
Tanya Sena karena Changbin mau beranjak dari tempat duduknya.
"Ke kamar mandi.  Ikut? " saut Changbin dengan nada, nada yang menyebalkan.
"Ih, nggak ah, kalo kak Minho abis ini kemana? "
"Gua ke kantor, jam 8 nan, kenapa? Lu gabut? Main tuh sama Woojin. " sambil menunjuk Woojin dengan dagunya.
"Kok gua? Gua mau nyuci abis ini. Mau gua cuci sekalian ngga lu? Biar agak bener otak lu? " jawab Woojin
"Bacod ah lu bang" tutur minho sambil bangkit untuk mandi.

Akirnya Sena pun menuju ke tempat cuci baju, untuk mencuci bajunya. Ketemu deh sama Changbin yang baru keluar dari kamar mandi.
Sambil nunggu cucian dimesin Sena sama Changbin duduk dikursi depan mesin cuci.

"Sen, lu lair kapan?" tanya Changbin memulai percakapan.
"Udah lair dari tahun 2000 bang"
"Beneran? Sekolah dong lu mestinya"
Mestinya sih bang, tapi ngga bisa. Batin Sena.
"Ngga sekolah karena ngga ada duit bang"
Jawaban Sena hanya mendapat anggukan dari Changbin.
"Bang mau mandi nih, abis itu kerja. Bay bay" pamit Sena
"Eh pantes bauk bacem, ternyata bau elu? Mandi sono"
Yeu, si pendek kalo ngomong pengen gua sentil juga ginjel nya. Sena hanya melirik sambil menatap Changbin ketus.

~•~•~

Sena sudah berada di cafe teat jam 8 pagi. Ia mulai mengepel, menyapu, mengelap meja, menunggu meja kasir Dan masih banyak lagi pekerjaannya.

Karena ia mengambil pekerjaan paruh waktu, ia langsung dibayar ditempat setelah bekerja. Dan karena jam menunjukkan pukul 12 tepat, Sena langsung meninggalkan cafe dan menuju toko terdekat untuk mengisi perutnya sebelum bekerja lagi.

"Eh, kak ambilin jajan warna merah dong?" Tepat disebelahnya ada anak kecil nyuruh dia buat ngambilin jajan diatasnya.
"Yang ini dek? "
"Ngga mau ah, yang kuning disebelahnya aja" ini dia ngga bisa baca ato emang gimana sih.
"Yang ini?  Ini namanya chitato dek"
"Kok chitato sih, ngga mau, yodah yang ini aja" si bocil ini ngambil jajan yang ada didepannya. Sabar Sen, sabar.
"Yaudah kalo gitu terserah kamu, oh iya nama kamu siapa? " tanya Sena supaya akrab pikirnya.
"Kakak ini kenapa sih dari tadi ngajak omong melulu, mau nyulik aku ya? "
Elah, gimana ni anak. Elu yang ngajak ngomong duluan bayi tabung. 
Sena ngga nanggepin anak kecil itu dan langsung pergi setelah ngambil roti.

Kos - Kos an. [SKZ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang