5

2.5K 137 0
                                    

"aku udah telpon om Aldrick"ucap Digo "ntar lagi om nyampek"lanjutnya
Yang dibalas anggukan Sisi dan Aya

Enghhh

Lenguhan terdengar dari arah bangsal, Sisi pun menghampiri Prilly.

"akhirnya kamu sadar juga"ucap Sisi

"mama? Mama mana?"tanya Prilly

Sisi langsung memeluk Prilly "hei..mama ngga ada"ucap Sisi

"ngga,lo bohong kan, jelas-jelas gue liat mama tadi"teriak Prilly

"Prilly, ada gue disini, ada Aya juga. Lo jangan kaya gini lagi donk"ujar Sisi menangis

"mama hiks hiks... Mama"teriak Prilly yang terus memberontak dari pelukan Sisi.

Digo yang tidak tega melihat Prilly seperti itu pun menyuntikkan obat penenang.hingga membuat Prilly kembali tidak sadarkan diri.

"hiks..hiks.. "tangis Aya pun tidak dapat dibendung lagi

"Aya lo harus tenang"ucap Baja memeluk Aya sedangkan Ali hanya diam sedari tadi.

"kamu kuat,kamu harus kuat buat jadi sandaran Prilly"seru Digo

"hiks..hiks..Digo"tangis Sisi, Digo hanya mampu memeluk Sisi yang selalu rapuh, jika itu mengenai Prilly.

Lalu datanglah seorang laki-laki paruh baya yang tidak lain adalah papa Prilly.

"Prilly"lirih Aldrick mendekati bangsal putrinya.

"papa"ucap Aya dan Sisi,lalu berhambur kepelukan Aldrick.

Aldrick memeluk kedua putrinya, "gpp sayang, gpp"ucap Aldrick sedih "kita harus kuat buat Prilly"lanjutnya yang dibalas anggukan oleh Sisi dan Aya.

"Sisi gpp? "tanya Aldrick sambil mengecup kening putrinya

"gpp pah"sahutnya

"Aya gpp? "tanya Aldrick pada Aya sambil memeluk dan mencium keningnya

"gpp pah"jawabnya menangis

"jangan nangis donk, ntar Aya ngga cantik lagi, trus kalau ngga cantik, ngga laku"hibur Aldrick

Aya pun kembali memeluk Aldrick "ini salah Aya pah, coba aja tadi Aya ngga telat jemput Prilly, pasti hal ini ngga terjadi"ucap Aya menggebu-gebu

"kamu ngga salah sayang,ini sudah takdir"balas Aldrick

"Digo, Prilly belum sadar dari tadi?"tanya Aldrick

"tadi sempat sadar om, cuma Prilly memberontak. Dia bilang ada tante disini"sahut Digo yang dibalas helaan nafas Aldrick "jadi Digo suntikkin penenang buat Prilly om"lanjutnya

Seketika semua yang ada diruangan itu terdiam, ntah apa yang dipikirkan mereka. Ali dan Baja juga sudah kenalan dengan Aldrick

"pah"terdengar lirihan kecil dari bangsal memecah kesunyian di ruangan itu

Aldrick segera menuju bangsal "hai princess,papa disini"ujar Aldrick yang dibalas senyuman oleh Prilly

"pah"panggil Prilly

"iya sayang, princess mau apa? Biar papa beliin ya!"tawar Aldrick yang dibalas gelengan kepala oleh Prilly

"pah"ucapnya "Prilly liat mama tadi"lanjutnya menangis

"hiks ta..tadi mama dateng pah hiks..hiks.. Mama dateng liat Prilly"lanjutnya menangis

Aldrick langsung memeluk Prilly, "mama ngga ada sayang"sahut Aldrick

Prilly hanya menangis di pelukan Aldrick.

"Prilly ngga kangen sama kak Digo? Kita udah lama loh ngga ketemu? Seru Digo memcoba membuat Prilly berhenti menangis.

Benar saja, Prilly langsung melepaskan pelukan Aldrick saat mendengar suara Digo.

"kak Digo"seru Prilly antusias

"hai kesayangan long time no see"ujar Digo mencoba ceria dihadapan Prilly

"aaa...kak Digo long time no see"ucapnya tersenyum. Seolah-olah kesedihannya sudah menghilang.

"kak Digo kangen banget sama Prilly"ucap Digo memeluk Prilly dan dibalas oleh Prilly.

Bagi Prilly, Digo itu sama seperti Sisi. Sedangkan Sisi yang melihat Digo mampu membuat Prilly tersenyum pun, menampilakn senyum manisnya pada Digo.

"kak Digo, kakak percaya ngga kalau tadi Prilly bener-bener liat mama"ujar Prilly sambi menatap Digo

Semua yang ada diruangan itu pun, terdiam saat Prilly bertanya pada Digo.

"percaya donk"sahut Digo "itu tandanya,Prilly lagi kangen sama mama"lanjut Digo

"iya bener, Prilly kangen banget sama mama"balas Prilly meneteskan air matanya

"jangan nangis donk, ntar jelek. Ngga malu tuh diliatin dua cowok ganteng"seru Digo sambil menunjuk kearah Ali dan Baja

tapi Prilly hanya diam, lalu Digo pun menghapus air mata Prilly "kangen banget ya sama mama?"tanya Digo yang dibalas anggukan oleh Prilly

"nanti kita ketempat mama deh"ajak Digo "mau ngga"

"mau kak mau"seru Prilly senang

Membuat mereka tersenyum melihatnya. Tapi ada satu diantara mereka yang melihat Digo tidak suka.
Yang tidak lain adalah Ali.

"siapa sih tuh dokter, tadi meluk saudara kembar Prilly, sekarang meluk Prilly. Maruk banget sih jadi cowok"kesal Ali.


Jangan lupa vote dan coment

Spoiled GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang