TWM 17

1.4K 105 7
                                    

Cuss lanjut sebenarnya author juga masih agak bingung mau kayak gimanain nih cerita kaisar ryu ama si Xia Lin,

Jadi kau semisal readers punya ide or apa pun itu, mohon racunin author di kolom comment!!

Sekarang entah lah tangan ini hanya terus menari di atas layar manumpahkan isi dari segumpal otak yg memenuhi kepala ini.

Happy Reading...

Xia Lin dulu perna bermimpi memiliki sebuah keluarga kecil dengan suami yang sangat menyayanginya, hidup sederhana dengan keseharian layaknya suami istri biasa.

Tapi siapa sangka, bahwa kini kenyataan yang dia hadapi adalah hidup di dalam istana dengan begitu banyak kemewahan. Terlebih hidup dengan seorang pria yang teramat tampan yang telah menjadikannya seorang ratu.

Pria itu kini tengah berbaring di sampingnya dengan mata yang masih terpejam, wajahnya sangat tampan dan tenang. Klau dipikir-pikir sebenarnya wajah kaisar sangatlah lucu dan menggemaskan tapi entah mengapa saat ia membuka mata kegemasan itu seketika hilang karena sorot matanya yang sangat tajam.

"Apa aku sangat tampan? Sampai kau tidak bisa berkedip" suara kaisar menyadarkan Xia Lin, matanya masih terpejam.

"Emm.. Wajah anda sangat tampan" balas Xia Lin tersenyum.

"Dan kau sangat cantik" raja mencubit gemas hidung Xia Lin hingga pipinya menggelembung.

"Yang mulia kurasa kita harus bangun tidak baik terus berada..." ucapan Xia Lin terpotong oleh ciuman singgkat kaisar.

"Baiklah mari kita bangun!" Kaisar bangun mendahului Xia Lin dengan perasaan senang.

###___

Pertemuan dengan para menteri tengah berlangsung dengan semua keluh kesah menteri yang melaporkan masalah yang ada di masyarakat.

Usai pertemuan di gelar sang kaisar keluar dengan wajah tampak berpikir. Entah apa yang dipikirkannya!!

Kaisar memutuskan menemui Zhen dan Pangeran Yun.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya kaisar, membuat kedua pria itu berbalik.

"Seperti yang anda lihat kami sedang minum sambil menikmati udara yang sejuk ini!" Jawab Pangeran Ryu.

"Apa yang anda butuhkan?" Tanya Zhen.

"Aku membutuhkan kalian" jawabnya dengan senyum

Pangeran Ryu saling melempar pandangan dengan Zhen.

###___

Sekarang ini suara sorakan penonton memenuhi seluruh sisi lapangan yang mempertotonkan permainan bola kaki yang di lakukan oleh para prajurit dan kedua putra negeri ini. Siapa lagi kalau bukan Kaisar Ryu dan Pangeran Yun.

Di pinggir lapangan tengah terselip sosok perempuan yang duduk di kerumunan penonton. Yahh dia adalah Ratu sang Kaisar, Xia Lin. Yang tak mau kalah heboh menyoraki sang Kaisar.

So Shan juga duduk di sampingnya bersama dengan Huo Hu, sesekali juga mereka mengagumi para pria yang tengah bertanding itu.

"Aku yakin Kaisar pasti menang!" jawab Xia Lin mantap.

"Anda yakin? Menurutku Pangeran Yun ku lah yang akan menang" balas Huo Hu tak kalah senang.

"Kita lihat saja siapa menang nanti, aku sangat penasaran. Apakah Kaisar ataukah Pangeran" So Shan juga ikut menjawab.

Seketika semua berteriak kegirangan saat bola dimasukkan oleh tim Kaisar. Bahkan Xia Lin sangat kegirangan, sejenak ia melupakan kenyataan bahwa dia adalah seorang ratu yang harus menjaga wibawanya.

Kaisar yang melihat hal itu tersenyum, wanitanya benar-benar sesuatu. "Lihat saja tingkahnya yang begitu kekanakan"

Akhirnya permainan selesai dengan kemenangkan berada dipihak Kaisar. Pangeran kalah namun tetap senang, apalagi perasaannya juga tengah bahagia mengingat dia juga akan segera menikah dengan wanita yang dari dulu ia cintai.

Tampak Kaisar berlari kecil mengampiri Ratu Xia dengan perasaan gembira. "Bagaimana?"

"Anda sangat mempesona, ini sangat seru!" Jawab Xia Lin begitu girang.

"Aku juga ingin bermain" pernyataan Xia Lin membuat orang sedikit terdiam. Tak terkecuali So Shan dan Huo Hu yang sedikit bingung.

"Anda yakin" So Shan memastikan bahwa ia tidak salah dengar.

"Emm kau tidak lihat itu tampak sangat menyenangkan. Bagaimana aku ingin kalian juga ikut!"

"aku tidak yakin tapi kedengarannya menyenangkan!" Kali ini giliran Huo Hu yang menjawab.

"Tidak! Jangan gila" seketika raut wajah Xia Lin berubah masam mendengar penolakan kaisar.

"Eh ayolah yang mulia kami hanya ingin bersenang!" Xia Lin mulai mengeluarkan rayuan mautnya dengan wajah yang sangat imut.

"Hah!" Kaisar menghembuskan nafas pasrah, ia tak sanggup menolak permintaan sang ratu.

Mereka bertiga bersorak dengan gembira!!

"Wah mereka benar-benar bersemangat!"

"Tapi yang mulia akan kau diam dan melewatkan kesempatan ini" pangeran yun menggoda kaisar, Kiasar tampak mencerna perkataan Pangeran Yu kemudian tersenyum.

Pangeran membalas senyum sang kakak dan langsung mengambil langkah untuk menyusul para gadis-gadis itu.

Para wanita itu bingung mendapat mereka "apa yang kalian lakukan disini?" Tanya So Shan.

"Kami juga akan ikut bermain" jawab pangeran Yun dengan seringai jahil.

"Maksudnya anda ingin melawan kami?" Kembali So Shan memastikan.

"Benar sekali! Jangan bilang kalian takut" Kali ini giliran Kaisar Ryu yang menjawab dengan mantap.

"Tidak! Kami tidak takut, sebaliknya kalian jangan menyesal jika kalah" tantang Xia Lin.

Setelah negosiasi panjang itu selesai mereka mulai bermain setiap tim berisikan 5 anggota Xia Lin dengan keduan teman wanitanya dan di bantu oleh dua prajurit dan sang Kaisar dengan Pangeran Yun dan Zhen serta dua prajurit lainnya.

Permainan di mulai dengan sorakan dari para penonton. Para pria dan prajurit tampak mendukung ratu dan para dayang wanita tampak mendukung kaisar.

Cukup lama permainan berlangsung, dan belum ada yang menang satu pun. Entah kaisar yang sengaja mengalah atau memang tim ratu kuat. yahh kita lihat saja!

Akhirnya pada saat-saat terakhir tim Ratu berhasil memasukkan bola yang berarti merek memenangkan pertandingan.

"Bagaimana bisa kita kalah!" Zhen yang mulai bingung dengan keadaan sekarang ini, bagaimna bisa ia kalah dari wanita.

"Kami memang lemah dalam kekuatan tapi kami tidak kehabisa akal" jawab Huo Hu dengan mantap.

"Kalian senang?" Tanya Kaisar

"Em sangat!" Jawab Xia Lin dengan girang.

Namun jauh di sudut tempat sepasang mata tertuju pada mereka dengan tatapan yang sulit di artikan. Matanya berfokus pada Kaisar dan Ratu.

Orang itu tersenyum sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu.

********
Sungguh part yang sangat tidak jelas namun i.allah akan menjadi awal kisah yang baru

Tungguh update selanjutnya yahh

Terima kasih

The Winners Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang