TWM 34

183 27 5
                                    

Happy Reading...

"Tuan lepaskanlah aku, aku heran sebenarnya apa tujuanmu menangkapku" keluh Cha Chin yang sudah sangat bosan. Disini ia memang dierlakukan dengan baik oleh Zhen tidak seperti tahanan pada umumnya.

"Tidak sebelum kau mengatakan yang sesungguhnyga tengtang orang itu!" Ucap Zhen tegas.

"Apa sebenarnya tujuanmu mencari mereka?" Tanya Cha Chin asal dan tanpa diduga Zhen memberitahunya.

"Dia adalah satu-satunya saksi atas sebuahpenyerangan dan aku ditugaskan untuk melindunginya, tapi aku tidak tahu dimana ia berada saat ini, jadi ku mohon padamu tidak bisakah kau memberitahuku!"

"Pembohong!"

"Apa katamu asal ka tahu nona seeandainya saja aku jahat kau sudah ku bunuh dari awal" ucapan Zhen itu Terdengan masuk akal dipikiran Cha Chin.

"Jika aku mengatakannya kau akan melepaskanku!" Ucap Cha Chin

"Tentu saja!"balas Zhen dengan cepat.

"Kau janji?"

"Janji!" Tegas Zhen.

"Huff..." dengan helaan nafas akhirnya Cha Chin mulai menceritakannya kepada Zhen walau tidak semuanya.

Skip

"Jadi ada seorang pria bersamanya! Apa ini bisa dipercaya?" Ucap Zhen.

"Tentu saja tuan! Hanya aku benar-benar tak tahu mereka sekarang ini ada dimana. Jadi tuan kapan kau akan melepaskanku?" Ucap Cha Chin sambil merengek.

"Nanti aku harus pergi dulu" ucap Zhen yang segera
bergegas ingin bertemu dengan Kaisar Ryu.

###___

Sesampainya di Istana Zhen langsung melaporkan hal itu kepada Kaisar Ryu dan kaisar Ryu pun mulai menyusun rencana.

"Jadi apa harus hamba lakukan selanjutnya yang mulia?" Tanya Zhen.

"Lepaskan dia, tapi terus awasi pergerakannya! Kita akan membuatnya membawa kita kepada mereka dengan sendirinya"

Zhen menggangguk tanda mengerti, setelah percakapan itu Zhen kembali meninggalkan istana.

Setelah pergi kesepian kembali menyelimuti Kaisar Ryu sudah beberapa hari ia tidak pernah melihat Anxin dan entah mengapa hatinya merasa kembali kehilangan.

Dengan sedikit pekasaan Kaisar Ryu keluar ruangannya menuju ke kediaman Huo Hu alih-alih untuk melihat keadaan Anxin. Diperjalan langkahnya harus terhenti karena didepannya sudah ada Ratu Liu Ying.

"Anda akan kemana yang mulia?" Ucap Liu Ying dengan senyum dan suara selembut mungkin.

"Aku akan ke tempat Pangeran Yun." Ucap Kaisar singkat.

"Yang mulia sebenarnya ada yang ingin hamba katakan!"

"Apa, cepat!"

"Yang mulia tidak bisakah anda memandang hamba walau hanya beberapa detik, hamba adalah ratu tidak bisakah hamba mendapat hak layaknya seorang ratu!" Ucap Liu Ying mulai melirih.

Kaisar Ryu mengalihkan pandangannya kepada Ratu Liu Ying tampa membalas sedikit pun.

"Hamba akan menunggu anda sampai siap menerima hamba, jika hamba tidak diterima sebagai seorang wanita yang dicintai setidaknya hamba diterima sebagai seorang ratu yang dituntut untuk melahirkan putra mahkota!"

Kaisar Ryu tertegun mendengar itu, ia tidak membalas perkataan Liu Ying dan Liu Ying pun tidak menunggu tanggapan Kaisar Ryu. Setelah mengatakan hal itu Liu Ying pun pergi meninggalkan Kaisar Ryu.

The Winners Of MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang