Ini adalah chapter terakhir dari Lifemates.
•°•°•
2 Tahun Kemudian...
•°•°•
"Apa Eoppa yakin dengan pilihan Eoppa sendiri?" timpal Rose berusaha mencari tau. Jimin yang ditanyai pun hanya mengangguk sebagai tanda jawaban, tapi tak menutup kemungkinan kalau hatinya juga merasa sedih sekaligus senang dalam waktu yang bersamaan.
"Ini adalah jalan yang kau inginkan Jimin, aku tidak punya hak lagi untuk melarangmu." Jackson menepuk pelan bahu Jimin lalu mengecup pucuk kepalanya.
"Terima kasih Tuan, karena telah membantuku melewati semua ini. Aku sudah berhutang banyak padamu,"
"Aku tau. Kau tidak usah memikirkannya. Sekarang yang kau harus fokuskan adalah pernikahanmu dengan Jeon Jungkook."
Walaupun masih terasa begitu berat, tapi Jimin sadar kalau semua ini telah berakhir dengan indah. Kendati demikian, perasaannya masih agak gelisah mengingat masa lalunya bersama Jungkook.
Mantan suaminya yang telah menindas hingga meluluhlantakkan dirinya bersama kedua putranya. Ingatan itu seakan membekas bagai luka sayatan yang tergores dalam di hati Jimin.
"Eoppa, apa kau baik-baik saja? Wajahmu terlihat pucat," Zinan nampak khawatir melihat kondisi Jimin yang masih belum stabil semenjak kakaknya, Shui meninggal dunia.
Tapi itu tidak menjadi faktor penghalang utama bagi Jimin. Ia itu kuat, lemah disaat ia merasa kehilangan teman. Dan perkasa jika ia memiliki orang-orang tercintanya berada dekat dengannya.
Semenit setelah Jackson pergi dari kediaman baru Jimin di sebuah rumah megah berukuran sedang, sebuah mobil ferrari silver lalu muncul dari balik pintu pagar otomatis dan terparkir di dekat pancuran air yang berada di tengah kolam ikan hias berukuran duapuluh sentimeter itu.
Rose yang pertana kali melihat itu tertegun dan segera berlari masuk kedalam memberitahu Jimin kalau calon suami barunya telah tiba sedetik yang lalu.
"Relax-kan pikiranmu Jimin, kami semua ada disini. Kau tidak perlu takut untuk menghadapi masa depanmu sendiri." Lyn berusaha menenangkan Jimin dan memberi sedikit semangat.
"Kami juga senantiasa membantuku Park!" hormat Seulgi dan Taehyung bersamaan. Membuat Jimin sedikit tersenyum, namun masih begitu samar.
Sang calon pengantin pria masuk kedalam rumah dengan pakaian mewah seadanya; tuxedo abu-abu dan dasi kupu-kupu berwarna putih pucat.
Berbeda dengan Jimin yang mengenakan jas pink salem yang dipadukan dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam."Selamat datang Tuan Je--"
"Jangan memanggilku dengan sebutan 'Tuan' lagi. Mulai detik ini, panggil aku... Appa,"
Rose dan Zinan saling bertukar pandang, lalu mereka memasang senyum antara bahagia atau canggung. Pasalnya baru kali ini Jungkook berbicara aneh seperti itu. Aneh dalam arti hangat.
Yah, kalau sebelumnya Jungkook adalah pria yang dingin, sekarang ia menjadi hangat dan ramah. Apakah itu termasuk trik agar ia bisa diterima kembali dalam posisi sebagai kepala keluarga di keluarga Park?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lifemates » Kookmin [Book 2 : END]
Fanfiction[BOOK TWO FROM ROOMMATES] *** [SEQUENCES OF READING] : • Roommates > Season 1 : END • Lifemates > Sequel : END • Roommates > Season 2 : OG *** Semuanya kembali berawal disaat seseorang datang dan berniat untuk menghancurkan hubungan mereka. • Uplo...