"Terang menyapa dari ufuk horizon sebelah Timur lebih dekat ke Utara karena makin ujung Selatan kita berada.
Aku terpisah darimu.
Oleh setiap perasaan yang tak pernah sampai,
untuk setiap ingin yang tertahan.
Saat akhirnya bertemu di dalam satu periuk.
dicampur susu dan diaduk sampai lapuk.
Lalu masuk ke dalam periuk lain dalam lumbung lambung.
Menunggu mati disambar senyawa getir sewarna baju si satir.
Lalu saat mati, bukan alam barzah atau akhirat yang kau lihat.
Melainkan belitan usus dengan fili yang menyerap kau, si saripati.
Membuat kau jadi satu dengan aku.
Kauku."
3 Agustus '14. Dini Hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku
Poetry"Aku" itu layaknya sebuah perasaan yang tidak dapat diungkapkan langsung si empunya pada mereka yang berinteraksi dengannya. Diperbaharui semaunya.