Bagian 3

12.3K 205 9
                                    

Dasar Bocah!

04.00 WIB
Day Two...

Rasanya campur aduk hatiku ketika aku terbangun dengan posisi badanku menempel di badan dimas , dan satu kaki dimas berada di atas kaki ku. Muka kita saling berhadapan, melihat muka dimas dekat sekali hatiku sangat kacau (eh ini bukan balonku) , ku pandangi muka dia yang ganteng banget , rasanya aku gamau posisi ini berubah.
Dan tiba* hal memalukan terjadi! Dia terbangun melihatku lagi mengagumi wajahnya , aku malu sekali ketita tiba* kita harus bertatapan, ingin rasanya aku gerogoti tembok Cina.
"Eh.. dio, udah bangun?" Sambil menjauhkan mukanya
"i...iyaa bro, baru aja ini melek" gugup ku
"Berati barengan kita melek , ahahahaah , eh maap kakiku" dia melepas kakinya dari kakiku.

"Coyy... bangun coyyy.. siap* nih...." panggil muhtar.

Hari ini badanku gaenak, yah.. mungkin karena semalem gapakai jaket , jadi aku minta stay tinggal di kamar tidak ikut kegiatan, toh hari ini kegiatannya berkunjung ke pabrik teh yang naik mobil lagi , ntar malah mabok lagi....
Sebenernya tugas ku hari ini cuma menyiap kan makan pagi sih , tapi sudah di ambil alih semua sama guru pembimbing , dan mereka mengijinkan ku untuk istirahat. Hmm.. manja sekali aku.. tapi aku benar" pusing dan menggigil..

Terdengar suasana ramai di luar , mereka bugar pagi sebelum kegiatan dan brifing untuk membangun tenda di luar nanti sore.
Shit.. kan aku yang membawa peta untuk titik dimana tenda akan di bangun. Bodoamat lah, nanti kalau butuh juga nyamperin kesini.

*tok tok tok (siapa si yang ganggu aelah?)
"Masuk aja" suaraku serak dan terdengar lemas
"Dio .. ini makan dulu ,habis itu minum obat ya" sahut bu Rini.
"Eh bu.. Ya Ampun makasih ya Bu..hari ini juga Dio ga ikut mengawasi kegiatan dulu bu" ternyata ibu pembimbing
"Yaudah gapapa, yang penting kamu cepet sehat, ibu mau lanjut dulu ya.."  kata bu Rini sambil berjalan keluar.

Ku taruh makanan dan obat yang di bawa Bu Rini di meja , lalu aku menata diri untuk Rebahan,
Selang 3 menit , suara tiba* hening! Mungkin anak* sudah berangkat..

*tok tok tok (aduh kenapa lagi ya?)

"Iya bu.. masuk aja"
"Kog bu sih kak? Aku Reno" bocah cute ini muncul
"Eh , kirain bu Rini lagi" Jawabku sambil bangun dari rebahan.
"Kok gak di makan kak? Katanya sakit? Buruan di makan trus minum obat" busyet. Baik bener.
"Ntar aja , lagi ganafsu.. kamu ngapain ko gak ikut kegiatan , bukannya hari ini jadwalnya jalan* ke pabrik pengolahan teh?" Kataku
"Semua udah berangkat kak , ibu pembimbing dan pak keamanan juga sudah gaada , tinggal aku kakak dan Anisa" kata Reno sambil duduk berlutut di depanku .
"Eh jangan duduk gitu , gaenak aku , duduk kasur sini.. Anisa siapa?" Kog mulai grogi sih aku dia duduk di samping ku.
"Oh.. Nika ketua kompi cewek , tadi aku sama nika di suruh kak Dimas buat tanya denah diriin tenda ke kak Dio, trus katanya kak dio sakit , stay di kamar , makanya aku kesini , kalau si nita kan cewek gaboleh masuk sini , dia juga lagi nurunin tenda" jelas panjang lebar yang bodoamat itulah.
"Oh.. itu.. aku jelasin denahnya kamu yang tulis yah..." aku mengambil catatan dan mulai menjelaskan.
Sesekali aku melihat dia yang sedang menulis penjelasanku ,anjir.. aku melihat wajah seriusnya yang cute dan manly itu.... Duhh... fokus dongg...
"Udah di sini aja? Apa jaraknya gak terlalu jauh ya kak? Trus kalau 1 tenda harus di isi ber 3, nanti ada yang 1 tenda isinya 2 dong?" Tanya nya
"Iya jaraknya memang jauh , untuk pembagian nanti tetep 1 tenda isinya 3 tetep cewek sama cewek cowok sama cowok , kan itu cewek cowok jaraknya juga jauh, untuk pembagian kamar nanti ke kak Muhtar aja ya" jelasku.
"Yaudah kak , aku ke Anisa dulu buat diskusiin ini, kakak makan trus minum obat , biar tar malem ikut main api unggun dan bakar jagung.. hehee" kata dia sambil menunjukan senyum cute nya
"Ok. Makasih ya... pintunya tutup kembali" jawabku datar .

  Setelah dia pergi , aku makan dan minum obat, entah karena badanku terasa gak enak banget apa gimana , aku minum 2 obat sekaligus (obat ini dosisnya lumayan gede , tolong untuk tidak di tiru)
Lanjut aku main hp dan ketiduran.
Di jam aku ketiduran ini aku merasa ada yang aneh.
-----------
-----------

  Ntah kenapa waktu itu aku merasa enak banget buat tidur setelah minum obat.
Tiba* aku merasakan ada yang menyelimutiku , okelah aku hiraukan, setengah sadar atau gasadar tapi itu bodo amat, lalu aku memiringkan badanku.
Tapi ntah mimpi atau apa , aku merasakan ada udara yang di belakang telingaku rasanya membuat aku merinding.
(Eh bentar... ini bukan cerita horor)
  Merinding enak gitu , tau ga?
Setelah itu ada bibir mendarat di kepalaku.
Aku terbangun setengah kaget.
"Eh.. dio.. kamu aku bangunin susah amat, ini udah jam 3 sore, cepet mandi trus ikut bangun tenda , itusih kalau udau enakan badannya" ucapnya dengan nada grogi dan mukanya yang sedikit aneh, dia berdiri tegap di depanku yang hanya di bungkus handuk.. oh.. sexy nya malaikat.
Bentar.... itu Dimas.... what? apa benar dia tadi menciumku?
Shit.. hatiku deg degan..
Mana mungkin dia gay? Dia normal dan dia pacaran sama Ani, teman sebangku ku dan wakil osis yang kemana-mana dia selalu bareng. Bahkan Ani pernah bercerita dia beberapa kali ML di kost sama Dimas.
"Eh.. maap ya Dim , aku tadi minum obatnya langsung 2 jadi setengah inget* engga, ini udah enakan kog" jawabku dan aku tetap memasang muka santai sepeti biasa..
" yaudah sana " katanya sambil membuang muka dan mengobok* isi tasnya.
"Iya" singkat jawabku dan bergegas untuk mandi.
(Senior enak mandinnya gak antri , kamar mandi dalam sih. Wkwkwkwk)
Selama mandi pikiranku kemana njir... tolong aku...

------
Pukul 16.00 acara mendirikan tenda, dan ketika aku membaca aku harus tidur sama siapa..
Namaku ada di paling bawah!
Dio , Muhtar, Reno.
Wait!!! kenapa sama Reno si bocah cute itu?
Oke gapapa.. ada Muhtar untuk menghilangkan ke canggungan ku.. tinggal aku tidur duluan dan mereka aja yang ngobrol.. oke .. tenang...

"Dio, ini gasalah tenda kita, kog denah kita jauh banget sama anak* lain , sama lapangan api" keluh muhtar
"Iya juga ya , kan kemarin yang buat aku sama nita , kog ?.. ah yasudahlah.. malah kita punya makanan gak di bagi ama yang lain.. ehe" Jawabku, jawaban orang dingin mencoba melucu tapi gak lucu sama sekali..
"disini kan areanya menurun , trus belokan lagi, jadi tidak terpantau tenda*lain" samber si Reno
"Ngga papa deh.. kita selesai bangun tenda , trus kumpul untuk kegiatan selanjutnya . Makan habis itu api unggun perpisahan" jawab muhtar
"Baik kakak senior" ...

Bersambung..

PART SELANJUTNYA ADA ADEGAN 18+
KALAU GASUKA GAUSAH DI BACA LANGSUNG SKIP AJA

ABANG POLISI DAN DOMPET COKLATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang