Chapter 02 - Persiapan

1.8K 241 76
                                    

Geh, lagi-lagi aku berada di tempat gelap ini ... nih, pasti sebentar lagi ada cahaya muncul, terus merem, terus nanti tiba-tiba pindah ke tempat aneh nih, liat aja.

Tiba-tiba cahaya putih mulai muncul di hadapanku.

Udah enggak usah pake narasi. Langsung aja, udah ketebak juga akan jadi seperti apa nanti.

Karena begitu silaunya cahaya tersebut, aku menutup mataku dan saat aku membuka mataku ...

Udah dibilangin enggak usah pake narasi.

Tiba-tiba aku berada di dalam sebuah istana yang sangat besar dan di hadapanku ada seorang kakek-kakek yang sedang duduk di kursi tahta kerajaan.

"Kan, benar begini lagi." gumamku.

Kakek-kakek itu melihat ke arahku.

"Oh, apa kamu arwah yang tersesat? Apa kamu ma—" sebelum Kakek tua itu selesai berbicara, aku mengarahkan tanganku ke arahnya layaknya seseorang yang mengisyaratkan stop.

Oh iya, tadi katanya suruh begini ya.

"Ehem! Kata Ginko: Udah cepet pensiun sana bau tanah!" ujarku sembari meniru teriakan Ginko.

Seketika wajah Kakek tua itu terkejut, lalu ia tersenyum. "Oh? Kamu dari Ginko ya? Baiklah, tidak perlu basa-basi lagi."

kakek tua itu perlahan berjalan mendekatiku, ia semakin mendekat, semakin mendekat dan tiba-tiba ... dengan tatapannya yang tajam, dia memegang tanganku!

Aku yang sedang diam dan tiba-tiba tanganku dipegang oleh seorang Kakek-kakek, dengan spontan aku langsung menarik tanganku dan berteriak. "Ih?! Homo!"

"Pfft! Sudah, diam dulu." balas Kakek tua itu yang berusaha menahan tawanya.

Ia memegang tanganku sekitar tiga detik, setelah itu sedikit demi sedikit tubuhnya menghilang menjadi partikel kecil seperti diriku tadi, hingga akhirnya lenyap tanpa sisa.

Seketika muncullah 'Halo ring' bercahaya putih di atas kepalaku.

Tepat setelah dia menghilang, tiba-tiba datang belasan, tidak ... puluhan wanita bepakaian maid berlutut ke arahku.

"Maid? Woah ... " 

Aku sangat terpukau melihat para maid itu, mereka semua terlihat sangat cantik dan elegan.

Dan saat itu juga, seluruh pengetahuan, kekuatan, kuasa dan seluruh otoritas yang hanya dimiliki oleh Tuhan mengalir ke dalam tubuhku.

Semua itu menjadi satu denganku.

Ternyata, menjadi Tuhan itu cepat juga ya prosesnya, tapi kok sepertinya ada yang aneh ya? Entah kenapa, aku hanya mendapatkan pengetahuan tentang istana ini saja, aku masih belum mengetahui apa-apa tentang dunia ini. Sebenarnya ada apa ya? Hmm ... biarlah, nanti kupikirkan lagi.

"Terima kasih banyak ya atas sambutannya, kalian semua sudah bisa kembali ke pekerjaan kalian masing-masing." ucapku melihat ke arah para maid itu berada.

Salah satu maid yang berada di barisan depan mengangkat kepalanya dan melihat ke arahku.

"Maaf sebelumnya tapi ... sebaiknya kami memanggil anda apa mulai saat ini?"

"Jun saja, panggil saja aku, Jun."

"Baik, Tuan Jun!" ucap seluruh maid yang ada di sekelilingku dengan suara yang lantang.

Wah ... malah ditambahin 'Tuan' lagi, dibilangin Jun aja juga, ya ... sudahlah.

Tensei Shitara Kami ni Natta?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang