...
Sakamaki Jun POV - Point Of View. (Sudut pandang Sakamaki Jun.)
Sudahlah, ini cuma salah paham. Shion hanya melakukan hal yang menurutnya benar, aku tidak punya alasan untuk memperkeruh masalah ini.
"Oh iya, Iris, Shion. Karena Haruto adalah namaku yang dulu, tolong panggil aku dengan namaku yang saat ini ya. Aku tidak ingin ada yang mengetahui tentang Haruto."
Iris menundukkan kepalanya, melihat itu, Shion langsung mengikutinya.
"Baik, Tuan Jun."
"Terimakasih. Kalau begitu aku akan langsung kembali, besok kita akan bertemu sesuai jadwal ya? Iris."
"Tentu Tuan. Oh iya, sebelum Tuan pergi ... Shion."
Mendengar namanya dipanggil, Shion langsung menoleh. "Ya, Nona?"
"Kamu, ikutlah dengan Tuan Jun. Aku yakin jika kamu ikut dengannya pasti kamu akan bisa lebih mengenal siapa itu Tuan Jun sebenarnya dan seperti apa dia."
Setelah mengatakan itu, Iris melihat ke arahku dan tersenyum tipis. "Tidak masalah'kan? Tuan? Aku yakin Shion akan berguna dan bisa membantumu juga jika diperlukan. Anggap saja ini sebagai bentuk dari permintaan maafnya."
"A— umm ... tentu, aku tidak masalah. Tapi, apa Shion mau ikut denganku? Aku tidak ingin merepotkannya juga."
Shion melihatku dan langsung menganggukkan kepalanya, "Umm! Tolong izinkan aku ikut denganmu, Tuan Jun. Ini adalah bentuk permintaan maafku, aku berjanji tidak akan menghambatmu."
"Hmm, baiklah. Aku terima tawarannya dengan senang hati."
Setelah itu aku berpamitan dengan Iris dan berjalan meninggalkan pohon itu bersama dengan Shion.
Sebelum kembali aku harus mencari Noel dulu, ada di mana ya dia? Ah, aku tanyakan saja pada Shion, pasti dia tahu daerah sini.
Aku berbalik untuk melihat Shion.
"Eh?"
Saat aku menoleh, terlihat Shion berada sangat jauh di belakangku.
Ja-Jauh banget! Kejauhan oi! Kenapa jauh-jauh begitu sih dia? Atau jangan-jangan, sebenarnya dia enggan untuk berjalan denganku ya?
Wah, bagaimana ini?
"Shion ... "
Aku memanggil Shion, yang berada sangat jauh di belakangku. Dia hanya terdiam dan menundukkan kepalanya.
Melihat itu, aku berjalan menghampirinya.
"Shion? Ada apa?"
Shion terkejut mendengar suaraku, ia mengangkat wajahnya dan melihatku.
"Tu-Tuan Jun? Ada apa Tuan?"
"Itu pertanyaanku. Kenapa kamu jalannya jauh banget? Kan bisa kamu berjalan di sebelahku? Atau jangan-jangan ... sebenarnya kamu masih enggan dengan keberadaanku ya?"
Dengan cepat Shion langsung menggelengkan kepalanya.
"Tentu tidak. Maafkan aku Tuan, aku hanya gugup dan masih merasa bersalah atas kesalah pahamanku saja. Aku jadi merasa sangat tidak enak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensei Shitara Kami ni Natta?!
Fantasía2019 Ilhamk-ren the 2nd Project. [HIATUS] **Sipnosis** Mati ... ya, itu yang aku alami. Aku percaya bahwa setelah kematian masih ada kehidupan lain yang menanti, aku percaya akan adanya reinkarnasi dan ya, itu terbukti. Tapi yang membuatku sangat te...