Part 2

575 26 0
                                    

Akhirnya setelah menyelesaikan misi terakhirnya minggu lalu bersama Jae wook, Jae kyung pergi berlibur sendiri di Vienna, Sedangkan Jae wook menghabiskan liburannya ke pulau Guam.

Jae kyung menikmati liburan musim panasnya kali ini. Dia berkeliling ke sudut sudut kota sendirian, menikmati makan siangnya di restoran pinggir jalan dan menyaksikan pemandangan orang orang yang berlalu lalang dihadapannya. Sejujurnya dia menikmati kesendiriannya di liburannya kali ini. Meskipun tadinya Jae wook memaksa hendak ikut bersamanya tapi Jae kyung menolak karena setiap mereka berlibur bersama pasti akan berakhir berantakan dan bukannya dia menikmati liburan itu malah dia harus membereskan semua kekacauan yang kakaknya timbulkan.

Biasanya diliburan sebelum sebelumnya, mereka akan berfoya foya menghabiskan seluruh uang untuk pergi ke klub, mabuk mabukan, menginap di apartemen super mewah kemudian mengadakan pesta ditempat itu atau bercinta dengan wanita wanita berbeda yang mereka temui tiap harinya. Tentu saja semua kegiatan itu adalah 'liburan' versi kakaknya itu. Dia hanya bisa pasrah mengikuti kemauan kakaknya. Karena memang sesunguhnya tidak ada hal yang benar benar ia inginkan selama ini. Dia hanya menjalani hari harinya sesuai aturan organisasi, apa yang menjadi tugasnya hari ini dia kerjakan tanpa memikirkan hari esok. Sepertinya tidak hanya emosi dan perasaannya yang hilang tapi juga segala keinginannya pada hal hal duniawi. Dia tidak punya impian apapun untuk hidupnya dimasa depan. Bisa dibilang sekarang dia benar benar hampir menyerupai robot.

Sebenarnya bukan berati dia tidak menikmati sama sekali. Terkadang dia juga bisa ikut menikmati liburan 'mewah' versi kakaknya itu. Namun lebih seringnya dia merasakan kehampaan dan kekosongan di jiwanya, oleh karena itu untuk liburannya kali ini, Jae kyung rasa dia ingin mencoba sesuatu yang baru. Sesuatu yang lebih simpel dan mungkin bisa mengubah perspektif kehampaan jiwanya tersebut.

Dia sudah muak berfoya foya tanpa arti seperti dulu. Beberapa bulan lalu sebelum misi terakhirnya, tidak sengaja dia melihat majalah 'holiday' di pesawat yang dia tumpangi dan perhatiannya tiba tiba tertarik pada pemandangan klasik di kota ini. Entah mengapa dia merasa sedikit tersentuh oleh perasaan yang selama ini tidak pernah dia rasakan. Tiba tiba dia memiliki keinginan untuk mengunjungi kota itu.

Dan akhirnya sampailah dia disini. Dia memiliki waktu 3 bulan lamanya disini. Memang liburannya kali ini cukup lama dan dia bertekad akan memanfaatkan tiap harinya dengan kegiatan yang dia inginkan.

Saat melihat beberapa pelukis jalanan  ditengah taman kota, dia menemukan perasaan yang menyenangkan muncul dari dalam dirinya. Perasaan yang ia sendiri juga sudah lupa bagaimana rasanya. Kemudian secara spontan dia membeli beberapa alat lukis dan canvas keesokan harinya dan dia meletakan peralatannya tersebut berjajar dengan para pelukis jalanan lainnya.

Dia selalu memiliki ruang khusus untuk segala sesuatu yang berbau seni, Dan keahliannya dalam melukis juga tidak diragukan lagi. Sejak dirinya di panti asuhan keahliannya melukis sudah terlihat. Saat dirinya mogok bicara setelah kematian orang tuanya dulu, hanya melukislah salah satu pelampisan batinnya. Walaupun selama dirinya di organisasi dia belum pernah menyentuh alat alat melukis itu lagi.

Jae kyung sedang mengamati sekeliling mencari objek yang akan dia lukis saat seseorang gadis berambut hitam nampak dihadapannya di ujung taman itu. Dia sedang tertawa dan menghibur seorang anak kecil berambut pirang yang sedang menangis karena es krimnya terjatuh di tanah. Pemandangan itu sangat cantik. Gedung dan taman sekitar gadis itu sangat cocok dengannya. Ditambah lagi hembusan angin ringan menerbangkan rambut gadis itu. Jae kyung berpikir 'ah.. nampaknya bukan gedung dan taman itu yang menarik perhatiannya tapi senyum gadis itu yang seolah olah menyedot perhatian dan jiwanya'. Dirinya merasakan kedamaian melihat senyumannya dan tanpa dia sadari dia juga ikut tersenyum saat gadis itu tersenyum.

ObsessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang