Part 11

199 9 0
                                    

Eun so terkejut mendengar pernyataan Jae wook padanya. Dia mematung tidak tahu apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Segala pikirannya hanya terisi oleh Jae kyung. Dia yakin tidak ada celah bagi Jae wook di hatinya saat ini. Oleh karena itu setelah terdiam beberapa detik, Eun so berniat menjawab perasaan Jae wook saat ini juga. Dia akan menolak perasaan Jae wook padanya karena dia yakin dia hanya mencintai Jae kyung. Dia tidak ingin memberi harapan palsu pada Jae wook.

"Aku..aku tidak bisa...mmftt" ucapan Eun so terputus saat Jae wook mendaratkan ciuman lagi ke bibirnya.

"Aku tidak ingin kau menjawab sekarang! Kau bahkan belum membiarkanku menunjukan cintaku padamu. Kau belum merasakan perhatianku padamu. Kau belum memberi kesempatan padaku! Bersikap adil lah Eun so!" Ucap Jae wook tegas dengan mata tajam menusuk relung hati Eun so. Eun so memalingkan wajahnya lagi tidak berkutik dengan pernyataan Jae wook.

"Kau bisa tetap mencintai Jae kyung tapi jangan tutup dirimu padaku. Aku tidak keberatan kau tetap bermesraan dengan Jae kyung dihadapanku. Asalkan kau juga mau membuka dirimu padaku." Ucap Jae wook lagi

Eun so merasa terintimidasi dengan kata kata Jae wook. Dia membutuhkan waktu berpikir sehingga dia segera mendorong Jae wook menjauh darinya dia ingin mengakhiri percakapan membingungkan ini dan berganti pakaian kering di kamarnya. Namun Jae wook menghalangi jalannya dan menutupnya dengan kedua tangannya yang mengunci di kanan kiri lengan Eun so pada dinding.

"Apa yang kau lakukan?! Aku butuh waktu berpikir sebaiknya kau segera kembali ke rumahmu!" Ucap Eun so.

Jae wook merasa terusir dan sedikit tersinggung. Dia masih menginginkan Eun so. Mencium gadis itu seperti candu yang membuatnya semakin ketagihan. Dia tidak ingin pulang begitu saja tanpa memberikan kesan pada Eun so. Dia ingin Eun so memikirkan kata katanya dengan serius oleh karena itu dia berniat memberi Eun so 'PR' yang akan diingatnya saat dia pergi nanti. Jae wook kemudian membalikan badan Eun so ke dinding membuatnya semakin terhimpit.

"Apa yang kau lakukann!!" Ucap Eun so terkejut dan memberontak. Namun Jae wook diam dan mengunci tangan kiri Eun so di belakang punggungnya dengan cengkeraman di satu tangan dan tangan lainnya dia angkat menempel didinding.

Jae wook mulai mencium tengkuk Eun so kemudian menelusuri pipinya, menarik kimono Eun so dengan giginya. Karena ikatan di kimono Eun so tidak terlalu kencang, maka handuk gaun itu dengan mudahnya terlepas melesat kebawah kaki Eun so menampakan tubuh Eun so berbalut bikini two piecesnya.

Jae wook mencium pundak dan punggung Eun so. Eun so menggeliat tidak nyaman dengan sentuhan yang diberikan Jae wook. Tangannya masih berusaha melepaskan tangan Jae wook namun hal itu membuat pergelangan tangannya semakin ngilu karena Jae wook tambah mengencangkan pegangannya.

"Kumohon" ucap Eun so terbata bata. "Lepaskan aku"

Hingga akhirnya Jae wook melepaskannya dan membalikan tubuh Eun so. Mengecup keningnya dan meninggalkannya tanpa berkata kata lagi.

Eun so yang bingung dengan kejadian yang baru saja dia alami terduduk dan terkulai lemas di lantai setelah kepergian Jae wook. Malam itu dia tidak bisa memejamkan matanya sama sekali. Pergelangan tangannya masih memerah karena cengkeraman Jae wook tadi. Kilasan kilasan kejadian yang dia alami membuat kepalanya pening dan memikirkan Jae wook sepanjang malam hingga pagi. Dia tidak tahu harus melakukan apa pada Jae wook dan bagaimana dia harus mengatakan hal itu pada Jae kyung.

Keesokan harinya Jae kyung menelepon Eun so untuk memberi kabar bahwa dia akan tiba di Korea nanti malam. Menjawab telepon dari Jae kyung membuat Eun so sedikit gugup. Dia merasa bersalah atas kejadian yang dia alami kemarin dengan Jae wook. Namun setelah dia pikir pikir lagi tidak seharusnya dia merasa gugup pada Jae kyung seolah dia telah mengkhianatinya jika sebenarnya dia tidak mencintai Jae wook lalu apa yang dia takutkan, batin Eun so.

ObsessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang