Something you must know

560 119 15
                                    

Disclaimer :

Cerita ini hanya meminjam nama tokoh idola, bukan menceritakan kehidupan sebenarnya. Alur cerita murni kehaluan penulis.

Happy reading 😍

☘️☘️

Bukan lantunan harpa yang mengisi ruang kosong di salah satu gedung berlantai 1 yang dipenuhi banyak undangan khusus. Memamerkan banyak karya pelukis indie, hari ini merupakan pembukaan galeri lukisan yang digawangi oleh Adora dan rekannya, Kim Ye Won. Tempat yang lebih didominasi lukisan abstrak dan pelukis yang sedang menapaki karir sebagai pelukis, tempat ini dibangun dengan harapan bisa menjadi surga bagi para pelukis indie.

"Selamat, Adora-ya!"

Hoseok membentangkan tangannya. Tadinya ia akan memeluk wanita imut tersebut sebelum Yoongi menyela di antara keduanya.

"Selamat untuk pembukaan galeri pertamamu," ucap Yoongi sembari menyerahkan sebuket bunga untuk Adora.

"Oho ... kenapa kau membuat kami terlihat buruk karena tidak membawa apa-apa?" sindir Namjoon diikuti kekehan geli Seokjin dan Hoseok.

"Tidak, Oppa-deul. Kalian datang dan memenuhi undanganku, itu sudah lebih dari cukup." Adora terseyum manis pada ketiga pria yang sudah beberapa tahun ini dekat dengannya.

"Terima kasih, Yoongi Oppa."

Tak lupa ucapan itu tertuju pada Yoongi yang ikut berbunga. Sipu di wajahnya adalah bukti bahwa ia menyukai bertemu Adora. Terlepas cincin yang ia kenakan di jari manisnya, Yoongi lupa statusnya yang telah menjadi milik seseorang.

Sementara yang lain sibuk berpencar dan menilik satu per satu karya yang terpajang, Yoongi juga menerawangkan pandangan pada beberapa gambar yang ia tidak mengerti artinya. Terlalu abstrak atau memang ia yang tidak memiliki jiwa seni, perbedaannya sangat tipis.

"Ada yang menarik perhatianmu, Oppa?"

Yongi lekas memalingkan wajahnya. Seorang Adora berdiri di sampingnya. Atau bisa dibilang hanya ada mereka berdua, tanpa embel-embel pengganggu; Seokjin, Hoseok dan Namjoon.

"Aku suka gambar ini."

Pria Min itu menunjuk asal. Sebuah lukisan yang dipenuhi dengan bentuk kotak dan warna-warna cerah sepintas tampak tergores asal. Singkatnya, Yoongi sama sekali tidak mengerti arti lukisan yang diberi judul "Box."

"Oh, ya? Boleh aku tahu apa yang kausukai dari lukisan ini?"

Yoongi berpikir keras cara untuk mengelak. Bagaimanapun, harga dirinya begitu tinggi untuk tidak terlihat bodoh di depan Adora. Jaga image, katakan saja Yoongi memiliki keinginan seperti itu.

"Karena banyak warna yang kusukai di sini."

Akal tidak mudah berbohong. Meski ia mencoba terdengar pintar, tetap saja kesulitan mengartikan gambaran yang hanya berisikan kotak dengan warna di dalamnya. Belum lagi dengan pandangan Adora yang terlihat menuntut jawaban cepat keluar dari mulutnya, hanya itu kesimpulan yang bisa dikatakan. Walau akhirnya, tetap saja ia tidak terlihat keren.

"Hahaha ...." Adora tertawa.

Beruntung Yoongi berada di sampingnya. Pemilik wajah kecil itu menampilkan rona yang membuat Yoongi ikut tersenyum.

"Kau masih sama seperti dulu, Oppa. Sangat jujur," sambung Adora sembari sesekali tertawa. Yoongi merasa malu sesaat mendapatkan pujian dari orang yang disukai.

Status : On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang