1.1

49 10 14
                                    

Suasana kelas pada waktu matkul siang hari ini sama seperti biasanya. Gak jauh beda dari hari hari sebelumnya. Orang-orang yang di dalamnya juga belum berubah. Dan selalu saja ramai jika satu geng demen mabar itu ikut kelas.

Biasanya mereka ga ikut kelas, entah kesambet apa mereka dateng ke kelas. Tapi ya gitu, sama aja masih ke aktifitas mabarnya.

YOU HAVE BEEN SLAIN

"KOK LO PADA GA BANTUIN GUA SIH?! MATI KAN GUE." teriak June sambil nendangin kursi temen nya.

"Sayang nyawa gua njing!" jawab Donghyuk sekenanya.

"Gue sibuk duel." Hanbin masih into his game.

"Gue tadi rencananya sih mau bantuin lo. Gue baru otw eh lu nya udah koit." saut Bobby.

"Banyak bacot." June masih nunggu loading karakternya biar hidup lagi.

Baru juga June mau lanjut main game, semua orang udah masuk kekelas secara serentak. Pertanda dosen mereka dateng. Mana di game ga ada tombol pause jadi mereka tetep lanjut sampe menangin pertandingan dan ngumpetin hp mereka di bawah laci.

Hanbin, June, Bobby sama Donghyuk duduk di baris paling belakang. Mereka berempat ngelanjutin gamenya dan serentak nundukin kepala karena mainin gamenya sambil sembunyi.

Drrrrt Drrrrt Drrrrttt

"BANGSAT!!!!!!!" teriak Hanbin refleks ngebanting hp nya ke atas meja pas seseorang nelpon dia yang lagi fokus main game.

"Apa yang kamu bilang tadi hah?! ULANGIN!!!" teriak dosen di depan sambil nunjuk-nunjuk Hanbin make tongkat.

June, Bobby sama Donghyuk auto nepok jidat mereka masing-masing.

Mampus lo—jn, bby, dk

"Anu miss ..."

"KELUAR KAMU!!!!" teriak dosen itu.

"Loh miss, kan belum saya jelasin."

"Saya gamau tahu! Kamu keluar dan jangan ikut kelas saya!!!!"

Hanbin menggaruk leher belakangnya lalu melirik ke tiga temannya. Kepalanya mengisyaratkan agar mereka bertiga ikut dia keluar kelas.

Pas June, Bobby sama Donghyuk berdiri dan mau ngikutin Hanbin, Dosen itu ngehentak lantai pakai tongkatnya.

"Kalian bertiga! Mau kemana kalian?!"

"Kan miss nyuruh Hanbin keluar." jawab Bobby polos.

"SAYA NYURUH HANBIN AJA BUKAN KALIAN BERTIGA!!!"

"Loh miss, kalo Hanbin keluar kita juga keluar. Kan kita itu udah kaya sendal yang sepasang."

"SAYA GAMAU TAHU! KALIAN BERTIGA HARUS TETEP DI KELAS!"

Hanbin menoleh kearah ketiga temannya lalu mengangguk samar. Setelah itu, Hanbin keluar kelas dengan ponsel di genggamannya.

Di jalan, Hanbin mengecek ponselnya lebih tepatnya mengecek log panggilan di hp nya. Pasalnya tadi ada telfon masuk yang berujung membuatnya di usir dari kelas.

"Bang Namjoon sialan." gumam Hanbin pas liat yang tadi telpon adalah Namjoon—kakaknya.

Hanbin mau ga mau harus telepon balik Namjoon. Lagi pula, jarang-jarang abangnya itu nelpon. Takutnya ada hal emergency dan abangnya benar-benar butuh bantuan.

"Gara-gara lo telpon, gue di usir dari kelas."

"Sorry, ini keadaan genting."

"Apaan?"

"Lo pulang kelas jam berapa?"

"Sampe jam 5. Ada apa sih? Buruan bilang anjir gue tegang nih."

"Gue butuh bantuan lo lagi buat kasus di kantor gue."

"Dengan jaminan apa nih?"

"Lulus kuliah, lo jadi detektif di kantor kepolisian gue."

"Boy, are you kidding me rn?!"

"Did I sounded like a joke this time?"

"Lemme hear your huge problem this time, bro."

"Meet me at home when your class is over. And, don't forget to bring your friends tho."

"Sure."

Biip

Hanbin mematikan telepon nya dan pikirannya mulai bercabang ke mana-mana. Sebenarnya Hanbin penasaran, masalah sebesar apa yang membuat Namjoon mempasrahi jabatan Detektif kepadanya. Hanbin, dulu pernah menangkap salah satu buronan Namjoon bersama June, Bobby serta Donghyuk. Dan Namjoon sangat mengapresiasi bakat Hanbin dan temannya.

Tapi kali ini, Kepala Reserse alias Namjoon itu sepertinya tidak main-main dengan apa yang di katakannya barusan.

Hanbin semakin tidak sabar agar kelasnya cepat selesai dan segera pulang menemui Namjoon.

🔗tbc🔗

Mini kamus ::

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata detektif merujuk pada polisi rahasia atau biasa disebut reserse. Polisi yang menyelidiki kasus atau mencari mencari informasi yang rahasia.
Jadii, Namjoon itu adalah kapten nya Detektif di sebuah kantor kepolisian yang juga bisa di sebut profesi Namjoon itu —reserse—

Kenapa aku make kata itu? Karena biar wawasan kita luas, ga cuman tahu satu kata doang.

Btwwwwww

Akhirnya revisi juga hehe.

Supportnya dung!!!! Votment nya jangan lupa! Satu kata komenan kalian sangat gua apresiasi!

Spread kisses,
Devis

FairplayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang