Delapan.

8.2K 583 5
                                    

“Terima kasih,” ucap Rosie pada pelayan-pelayan yang membawakan sarapan ke meja makan. Para pelayan membungkukkan tubuh mereka dan pergi dari ruang makan.

Rosie memotong scrambled egg hingga kecil lalu memasukkan ke dalam mulutnya. “Dimana Grace?” tanyanya sambil melirik kursi yang biasa Grace duduki itu kosong.

“Ada pertemuan dengan keluarga dari London,” jawab Farand.

“Pagi-pagi sudah bertemu?”

“Dari malam tadi kurasa,” jawab Farand mengangkat bahunya dan hendak meraih teko kecil susu. “Hei, dimana Keira?”

Rosie menelan makanan yang ia kunyah. “Kurasa ia ada di taman. Tadi aku sudah mengajaknya untuk makan, tapi ia menolak.”

“Sedang apa ia di taman?”

Rosie mengangkat bahu dan kembali melanjutkan makannya. Sedangkan Farand menaruh garpu dan pisau di meja dan segera bangkit.

“Mau kemana?” tanya Rosie mengerutkan kening.

Farand tak menjawab pertanyaan Rosie. Ia pergi meninggalkan Rosie. Segera ia berjalan menyusuri koridor dan berbelok menuju taman. Terlihat dari tempatnya berdiri sekarang, Keira sedang berdiri di tengah taman, di dekat bunga mawar putih. Keira tersenyum pada bunga-bunga itu dan berbicara entah apa.

Farand melipat tangan di depan dada dan mengamati Keira dari kejauhan. Entah apa yang dibicarakan gadis itu pada bunga-bunga mawar hingga ia tertawa sendiri.

Farand menyadari jika Keira menyukai alam. Ia mudah bersatu dengan alam. Contohnya sekarang. Keira dengan senang hatinya berada di taman dan tersenyum pada mawar yang merekah indah. Farand mengingat Hannah yang semasa hidupnya tidak pernah melihat Hannah berada di taman. Hannah lebih suka mengurung diri di perpustakaan dan di kamar.

Berbeda sekali. Farand kembali memandang Keira. Keira berjalan menyusuri jalan setapak taman. Lalu ia tersenyum kembali pada bunga mawar merah yang hanya sendiri disana. Keira berbicara sendiri lagi. Mau tak mau, Farand tersenyum melihatnya.

Tiba-tiba Keira tersandung dan terjatuh ke rerumputan. Ia segera mengerang dan mengeluh dengan bahasanya. Farand terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya.

Segera ia berjalan menghampiri Keira untuk membantu gadis itu. Tetapi langkahnya langsung terhenti. Seketika, ia menyadari. Kenapa ada rasa nyaman saat melihat Keira saat menjadi dirinya sendiri?

*

Farand melipat tangannya di depan dada. Matanya tajam menatap Keira yang sedang membaca buku. “Kau harus membaca buku ini.”

Setelah kemarin, Keira bertemu dengan seorang keluarga dari Prancis dan Keira sama sekali tidak bisa berbicara bahasa Prancis. Dan banyak orang yang mulai curiga. Itu membuat Farand kebingungan. Hanya ada satu cara untuk membuat Keira bisa berbahasa Prancis. Yaitu memaksa Keira belajar sendiri. Karena saat Keira diajari bahasa Prancis, Keira sering tidak mengerti dan memilih untuk tidur di meja.

Be a PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang