CHAPTER 2

6 1 0
                                    

Sunrise

"Setelah tenggelam, matahari akan kembali terbit."
.
.
.
.

Ruang pengap itu tidak lagi terasa sepi bagi Jane, kini ia memiliki Mike bersamanya untuk sekedar menjadi lawan bicara.

Mike memiliki sifat yang sedikit berbeda dari Jane. Jika Jane adalah pribadi yang sabar dan penurut, maka Mike adalah sebaliknya. Serigala itu segikit sombong dan tergesa-gesa.

Mike, sering kali berkata pada Jane, bahwa ia sanggup untuk membawa Jane keluar dan hidup dengan bebas. Tetapi Jane selalu ingat pesan Vanesa, bahwa waktunya untuk bebas adalah ketika matenya datang.

Ramalan Vanesa tidak pernah meleset, Jane mempercayai itu, jadi ia akan menunggu. Ia tidak keberatan untuk menahan rasa sakit atau apapun itu. Meski Mike tidak setuju, ia tidak kuasa untuk menentang Jane lebih jauh, ini semua karena mantra pengikat yang dipasang oleh Vanesa, agar segirala di dalam diri Jane itu, tidak lepas kendali.

Sore itu, sebulan setelah Jane berganti shift untuk pertama kali, seorang penyihir pria paruh baya dari wilayah barat mendatangi Pack House. Dua penjaga memeriksa Pria paruh baya itu, dan kemudian memberinya izin untuk masuk dengan mudah.

Semua orang tau tidak pernah ada hal baik yang akan terjadi jika itu sudah berhubungan dengan penyihir wilayah barat. Mereka licik, haus akan kekuatan, dan akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

Alpha yang baru, King Rogen Artur, adalah salah satu keturunan mereka. Menjadi Alpha sebuah pack di usia yang masih 25 tahun adalah prestasi tersendiri untuknya, meski tidak dilakukan dengan cara yang benar.

Dia adalah yang dianggap putra oleh Maximus Artur, adik ke tiga dari King Morgan Artur, ibunya adalah seorang penyihir wanita yang cukup terkenal di wilayah barat, Elizabeth Zero yang telah mengikat perjanjian darah dengan Maximus.

Penyihir paruh baya itu dengan sangat leluasa memasuki ruang tahta Sang Alpha.

"Ada apa paman Ben?" tanya Alpha Rogen, menyadari kehadiran pria itu. Ibu sang Alpha yang adalah seorang penyihir mewariskan sedikit kemampuannya pada sang anak. Pria termuda yang menjadi Alpha itu, bisa merasakan kehadiran orang lain, bahkan saat orang itu berada pada jarak yang tidak dekat, tetapi tidak jika orang itu memiliki kemampuan diatasnya.

"Selalu langsung kesasaran seperti biasanya." ucap pria yang lebih tua memuji. Namanya Ben Zero, ia adalah penyihir gelap terkuat yang di miliki wilayah barat, Sorcery. Sekaligus ia adalah kakak dari ibu Alpha Rogen.

"Aku hanya ingin mengabarkan kepadamu, bahwa Purnama Biru akan segera terjadi." ujar Ben.

"Kabar gembira untukku." jawab Alpha Rogen dengan senyum lebar.

"Queen of the Luna, Aku yang akan segera memiliki gadis itu, menjadikannya Lunaku, dan menjadi King of the Alpha!" Lanjutnya,  kemudian Alpha Rogen tertawa mengerikan.

"Sebelum itu, mari kita periksa tawananmu itu lebih dulu." balas Ben.

Alpha Rogen dan juga pamannya Ben, tiba-tiba menghilang. Menyisakan Fedrix dan sang anak yang mulai memunculkan diri.

Sehebat apapun mereka, tidak satu pun yang menyadari bahwa orang kepercayaan Alpha Morgan itu berada di sana dan mendengar seluruh pembicaraan mereka. Dia adalah Fedrix Poan, Beta dari Alpha Morgan. Berkat sang anak Joshua Poan yang merupakan Beta dari Alpha Rogen Artur ia dapat menyamarkan kehadirannya dengan sempurna.

The Bane BlueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang