kata orang aku aneh, terlalu aneh bahkan untuk disebut sebagai anak
kecil. Entahlah, aku tak tahu kenapa mereka menjulukiku seperti itu.Umurku kini memasuki fase remaja. Fase dimana seharusnya seorang anak sedang aktif dalam berbagai kegiatan maupun hal-hal lainnya yang berhubungan dengan sosialisasi. Ya, umur dimana seharusnya seorang anak senang berkawan dengan banyak teman tapi tidak denganku. Aku lebih nyaman dengan duniaku, dimana hanya ada aku dan semua hal yang aku suka.
Aku kini sedang bersekolah tapi aku tak memiliki satu orang teman, ya aku sendirian. Tapi bagiku tak masalah justru aku malah menikmatinya karena berfikir banyak waktu yang tersedia untukku entah untuk merenung ataupun mendengarkan musik yang ku suka. Tempat favoritku adalah tempat dimana semua orang takut jika berlama-lama disana tapi bagiku tempat itu adalah tempat yang bisa memberikanku rasa aman dan nyaman yaitu gudang sekolah.
Aku ini bisa dibilang seseorang yang sangat menyukai musik hampir semua perangkat elektronik miliku penuh dengan lagu. Tapi jangan fikir aku suka lagu yang menyenangkan ataupun lagu yang membuat kamu jatuh cinta, tidak kau tak akan pernah menemukannya di handphoneku. Kau hanya akan bisa menemukan semua lagu-lagu lama yang mungkin akan membuat bulu kudukmu berdiri semua.
"Filo bangun! Jangan jadi anak pemalas" Perintah Ibuku.
"Iya Bu.." Jawabku malas.
"Dasar anak pemalas!" Gerutu Ibu.
Kau tahu ibuku selalu mengoceh akan banyak hal bahkan terkadang ibu selalu memaki ataupun memukulku saat ia marah.
Kini aku sedang duduk di meja makan untuk sarapan pagi bersama keluargaku yang hanya beranggotakan aku,ibu, dan ayah.
"Fil.. ayah mau bicara sama kamu!" Perintah ayah tegas.
"Ayah mau bicara apa?" Jawabku sambil memutarkan bola mata tanda malas berbicara dengannya.
"Kamu ini, tak sopan sekali hah!" Ujar ayah dengan nada tinggi.
"Tak sopan bagaimana sih Yah?" Tanyaku dengan nada yang masih terdengar malas menanggapinya.
"T A T A P AYAH kalo lagi bicara!!" Ujar ayah seraya menekankan suaranya di setiap kata.
"Filo malas makan, Filo mau ke sekolah sekarang saja" Ujarku seraya mengambil tas yang ada di kursi sebelahku.
Tak lama aku jalan dari meja makan, aku mendengar suara gebrakan meja penuh emosi, mungkin itu Ayahku, sudahlah tak apa. Akupun terus berjalan hingga ke sekolah.
Jangan berpikir bahwa keluargaku adalah keluarga yang bahagia karena nyatanya itu semua hanyalah mimpi. Tak pernah ada kata bahagia dalam keluargaku. Hanya ada rasa tersiksa dan tertekan di dalamnya. Aku bersikap seolah tak peduli dan semua itu ada alasannya. Aku tak ingin menjadi anak baik saat aku merasa tertekan, aku butuh pelampiasan dengan cara menunjukkan sisiku yang kuat.
Tak berselang lama aku telah sampai di sekolah. Ya,sekolah yang membosankan dan membuat aku muak jika harus berlama-lama disini tapi tak ada cara lain hanya inilah cara aku untuk menghindar dari kedua orangtuaku, hanya ini tak ada lagi yang lain.
"Selamat datang ke dalam neraka Filo" Ujarku pada diriku sendiru.
Bel sekolah berbunyi pertanda jadwal pelajaran akan segera dimulai. Semua orang sibuk menyiapkan dirinya masing-masing di kelas sana untuk menuntut ilmu sedangkan aku disini di gudang, bersembunyi dari kejaran guru yang memaksa setiap murid untuk masuk dan belajar.
![](https://img.wattpad.com/cover/156680255-288-k398117.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Never Die
Short Storypenulis : shabilla12 Dilarang plagiat . Kumpulan cerpen yang berbeda a.k sesuai mood saya yang di satukan menjadi satu Ya,gak jauh beda kayak bhineka tunggal Ika lah ya Kan sama-sama ditulis oleh saya Ya intinya...