C2-Kasih sayang

6 2 0
                                    

Namaku Anditya Khadijah aku adalah anak kedua dari orangtuaku Ramadhan Pratama dan Maryam Khadijah aku mempunyai seorang kakak bernama Aulra Pratama sebuah keluarga yang lengkap dengan cinta dan kasih sayang yang selalu menyelimuti hari-hari kami melukiskan semua impian kami menjadi nyata 'Bahagia'.

Tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama karena saat kakakku sakit orangtuaku menjadi murung dan terlihat sedih awalnya aku bertanya-tanya ada apakah ini ? Mengapa kebahagiaan yang dulu selalu menghiasi keliatan kami hilang dan akhirnya semua terjawab sudah kakakku menderita kanker otak.

Bagai petir disiang bolong aku dihantam oleh ribuan pisau dan aku seperti sedang berjalan diatas serpihan kaca. Kenapa semua terjadi padaku? Akankah Allah mengambil nyawanya? Jika boleh izinkan aku mengantikan posisinya!.

Hari berganti hari semuanya masih sama seperti waktu vonis dokter hanya saja sekarang orangtuaku lebih sibuk mengurus kakak yang harus menjalani kemoterapi. Jika kalian berpikir aku merasa tak dipedulikan maka kalian salah aku tak peduli malah mau bagaimana sikap orangtuaku padaku yang aku perbaikilah sekarang adalah bagaimana caranya agar kakakku bisa sambil dan bermain bersamaku seperti dulu.

" Yah,bu bisakah kita berlibur ke Pantai," pinta kakakku.

"Tapi sayang kamu belum sembuh benar," ucap ibuku.

"Kalau kamu mau ke pantai atau akan izinkan dengan syarat kamu tak boleh terlalu lelah disana," ujarku ayah dan kulihat wajah kakak yang tadinya murung berubah jadi cerah dengan mata yang berbinar.

"Oke ayah," ucap kakakku

"Hmm..aku gak diajak nih?" ucapku pada kakak dengan wajah yang dibuat murung.

Kakakku hanya tersenyum dan menjawab dengan semangat,"masa adik tersayangnya kakak gak diajak sih," katanya yang membuat senyumku melebar dan mengahambur memeluk tubuhnya yang kurus dengan wajah yang pucat.

Selama kemoterapi kakak selalu duduk di kursi roda rambutnya juga rontok terkadang kakak juga mimisan dalam waktu yang lama aku sedih kulihat keadaannnya entah kapan ia akan kembali seperti dulu.

Saat kami sampai di pantai kami langsung duduk dan menikmati makanan yang kami bawa dulu baru sesudah itu kami bermain di sekitar pantai entah itu membuat istana pasir ataupun melukiskan nama di pasir pantai.

"Yah bolehkan aku dan ditya jalan-jalan berdua?" kata kakakku.

"Asalkan jangan lama dan tidak berdekatan dengan ombak maka ayah izinkan," ucap ayah.

"Siap komandan," ucapku dan kakak berbarengan.

Kamipun jalan dan menikmati sapuan angin di wajah kami rasanya sungguh luar biasa keangungan Allah sang Maha Pencipta dengan segala keindahan yang ada.

"Dek," panggil kakakku dan seketika aku tersadar dari lamunanku tadi.

"Iya kak,ada apa ?" ucapku padanya.

"Kakak mau ngomong sesuatu sama kamu," katanya lagi.

"Kakak mau kamu kata ayah dan ibu jangan melawan mereka buat mereka bangga sama kamu. Kamu harus bisa jadi anak yang sukses dan banggain keluarga kalau bisa banggain Negara ini juga dek," kata kakakku.

Aku diam dan memperlihatkan raut wajah tak suka pada kakak. Dia membuat aku takut seakan akan dia akan pergi sekarang.

"Kakak bicara apasih,lebih baik kita jalan-jalan saja dulu dan jangan berbicara yang aneh," kataku

"Hmm ya sudah tapi kamu janjikan sama kakak? " ucapnya lagi.

"Iya kak in shaa Allah," ucapku

Akhirnya kami pun jalan disekitar pantai dan untuk beberapa saat kakakku masih bertanya padaku hingga tak kudengar lagi suara yang keluar dari bibirnya aku mengira mungkin kakak hanya lelah dan ingin menikmati pemandangannya saja tapi saat aku melihatnya kakak sudah pingsan dengan hidung yang mengeluarkan darah aku menangis dan menangis saat melihat kedua orangtuaku yang menangis mereka bilang padaku bahwa kakak telah berada di sisi Allah sekarang ya kakakku telah meninggalkan aku dan kedua orangtuaku.

Detik beganti begitupun hari tapi janji tetaplah janji sekarang aku harus rajin belajar dan menepati janji pada kakak dulu dan semuanya terbayar dengan kerja kerasku aku sukses dan mendirikan beberapa perusahaan di dalam dan luar negeri.

Kakak aku berhasil kak aku berhasil menepati janjiku pada kakak saat di pantai kak aku berhasil - batinku berseru.

E N D

HARGAILAH MEREKA
YANG KAMU SAYANG
KARENA SAAT ALLAH
MENGAMBIL MEREKA
TIADALAH PENYESALAN
SETELAHNYA

The Story Never DieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang