Perbedaan memang akan selalu ada tapi bukan untuk perpecahan melainkan mengokohkan persatuan
.Semua warga desa Pancasila kala itu sedang sibuk dengan kegiatannya di hari minggu. Mereka sedang sibuk melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan di daerahnya. Sedangkan ibu-ibu sedang asik membuat kerajinan hiasan ornamen dari kertas berwarna putih dan merah.
Anak-anak berlarian kesana kemari dengan diiringi gelak tawa yang cukup memekakan telinga. Tapi tidak semua anak ikut bermain dengan mereka seperti halnya Zahra si anak kecil dengan wajah yang manis berbaju pink. Zahra malah asik melihat apa yang sedang dilakukan ibu-ibu tadi. Anak itu penasaran sedang apa sih para ibu itu. Mengapa para ibu itu terlihat sangat serius dan antusias dengan kertas dua warna itu.
"Ibu apa yang ibu lakukan ?" Ujar Zahra setelah anak itu sudah tak tahan dengan rasa penasarannya.
"Membuat ornamen nak" Ujar salah seorang ibu.
"Apakah harus membuat sebanyak itu bu ? " tanya Zahra lagi.
"Iya nak karena ini akan dipakai untuk menghiasi seluruh desa pada tanggal 17 Agustus nanti" ujar ibu yang lainnya.
"Mengapa harus pada tanggal 17 Agustus bu??" Tanya Zahra lagi.
"Karena hari itu adalah hari kemerdekaan Republik Indonesia sayang" ujar ibu yang tadi.
"Memang penting ya bu sampai-sampai harus dirayakan segala ?" Tanya Zahra lagi untuk yang kesekilan kalinya.
Ibu-ibu yang lain saling berpandangan kemudian tersenyum melihat Zahra yang begitu antusias dan penasarannya terhadap Indonesia.
"Penting sayang sangat penting malah kamu tahu tidak perjuangan rakyat Indonesia untuk bisa terlepas dari penjajah kemudia bisa merdeka?" Tanya ibu yang tadi.
Zahra hanya menggelengkan kepalanya pertanda bahwa ia tak tahu.
"Bisakah ibu jelaskan kepada Zahra perjuangan rakyat Indonesia kala itu??" Tanya Zahra dengan ekspresi wajah memohon.
Si ibu hanya bisa tersenyum kemudian mengambil nafas sebentar sebelum akhirnya menjawab pertanyaan dari Zahra tadi.
"Perjuangan bangsa Indonesia sangatlah panjang. Bangsa Indonesia dijajah oleh Belanda kurang lebih selama 350 tahun sedangkan bangsa Indonesia dijajah oleh Jepang sekitar 3,5 tahun. Perjuangan rakyat Indonesia kala itu masih bersifat kedaerahan.." penjelasan si ibu terpotong oleh pertanyaan dari Zahra.
"Bu kalau kedaerahan itu berarti rakyat Indonesia belum bersatu ya bu ??"
"Iya sayang karena pada masa itu perjuangan masih mementingkan kemerdekaan bagi daerahnya masing-masing untuk bisa segera terlepas dari tangan penjajahan. Menurut Zahra rakyat Indonesia yang berjuang dengan bersifat kedaerahan itu bisa menang atau tidak??" Tanya ibu Ani.
"Menurut Zahra mungkin tidak bu" jawab Zahra.
"Kalau ibu boleh tahu kenapa alasannya Zahra bisa menjawab begitu ??" Tanya ibu lagi.
Zahra hanya menjawab dengan gelengan kepala merasa bahwa ia tak punya jawaban pasti untuk pertanyaan yang diajukan bu Ani tadi.
"Jika bisa diibaratkan bekerja sendiri akan lebih sulit daripada bekerja bersama-sama bukan selain itu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan itu menjadi lebih ringan dan cepat nah seperti itulah perjuangan rakyat Indonesia" jelas bu Ani.
"Ouh jadi pada waktu itu mengapa perjuangan yang masih bersifat ke daerah selalu gagal karena belum terciptanya rasa persatuan dan semangat juang yang ada dalam diri masing-masing orang ditiap daerah ya bu??"
"Iya sayang oleh karena itu perlahan perjuangan yang bersifat kedaerahan perlahan mulai ditinggalkan dan berganti menjadi perjuangan yang bersifat nasionalisme."
"Lalu apakah Indonesia bisa bebas begitu saja bu??"
"Tidak sayang Indonesia belum bisa bebas begitu saja walau perjuangannya telah bersifat nasionalisme. Mereka masih harus berjuang bahu membahu mengalahkan para penjajah Belanda dan juga Jepang. "
"Bu apakah setiap daerah memiliki keragaman yang berbeda ??"
"Iya sayang baik dari segi agama,ras,suku,bahasa itu berbeda tapi bangsa Indonesia tetap bisa bersatu melawan penjajah Belanda dan Jepang dangan segala perbedaan yang ada."
"Tapi apakah mereka tidak pernah saling bertengkar bu dengan perbedaan yang ada ??"
"Tidak sayang karena mereka sadar bahwa perbedaan bukanlah sebuah halangan dari perjuangan ini karena jiwa yang terpatri dalam diri mereka telah kokoh dengan semangat perjuangan demi mewujudkan Indonesia merdeka."
"Jadi Indonesia tetap bersatu walau berbeda suku,agama,bahasa,dan ras ya bu ??" Tanya Zahra.
"Iya sayang"
"Tapi bagaimana dengan jarak pulau di Indonesia yang terpisah bu ?? Mengapa Indonesia masih tetap bersatu padahal jarak yang memisahkan begitu jauh??" Tanya Zahra lagi.
"Karena bagi bangsa Indonesia adalah persatuan dan semangat juang rela berkorban demi Indonesia tanpa peduli sejauh apa jarak yang memisahkan kita masih akan tetap berada dalam satu wadah kesatuan selama kita bagian dari bangsa Indonesia."
"Wah bangsa Indonesia keren ya bu, Zahra rasa kita tak perlu repot-repot belajar bahasa asing deh bu karena bahwa dalam negeri saja sudah banyak dan bagus" ucap Zahra mesih dengan pandangan yang takjub dan memuja.
"Kamu ini ada-ada saja, tapi tetap kamu juga harus belajar bahasa Inggris loh karena bahasa Inggris adalah bahasa Internasional gimana mau mengharumkan nama bangsa Indonesian dimata dunia nanti kalau bahwa Inggris saja kita tidak bisa" nasihat bu Ani.
"Loh memangnya bahasa Inggris kita gunakan untuk apa nanti bu ??" Tanya Ani dengan raut wajah binggung.
"Jika nanti kita akan mempromosikan kebudayaan negeri kita yang kaya ini kepada turis dari luar atau kita yang mempromosikannya saat kita berada di negara orang maka kelak kita harus bisa berbicara menggunakan bahasa Inggris dengan fasih bukan??" Ucap bu Ani.
"Oh iya ibu benar gimana nanti Zahra menjelaskan tentang kebudayaan Indonesia ya bu jika nanti bahasa Inggris saja Zahara tidak bisa" Ucapan Zahra mampu membuat ibu-ibu disana tersenyum sangat lebar mereka takjub akan Zahra yang begitu perhatiannya pada bangsa Indonesia.
"Memangnya Zahra kalau sudah besar mau jadi apa ??" Tanya ibu yang lainnya.
"Hmm Zahra ingin jadi presiden bu kelak jika Zahra sudah dewasa nanti Zahra ingin berkeliling dunia untuk memperlihatkan pada dunia bertapa indah dan kayanya Indonesia" ucap Zahra dengan sorot mata yang penuh keseriusan.
Jawaban Zahra tadi juga membuat para ibu dan bapak yang mendengar ucapan Zahra tersenyum seraya mengaminkan agar kelak impian Zahra bisa tercapai jika ia sudah dewasa nanti.
"Wah nak Zahra hebat ya sudah kecil tapi memiliki cita-cita yang begitu luar biasa" ucap ibu yang tadi mengajukan pertanyaan pada Zahra dan diangguki oleh ibu-ibu yang lain.
Disisi lain Zahra hanya bisa diam karena tersipu malu dengan ucapan si ibu tadi.
Tanpa disadari karya kerajinan origami buatan ibu-ibu tadi pun telah rampung dibuat dan terciptalah bendera Indonesia dengan gagah dan indah.
"Wah bendera Indonesia" ucap Zahra yang kemudian dengan spontan hormat sambil menatap kearah hiasan bendera itu.
Zahra berujar dalam hati ia berjanji akan membuat Indonesia harum dimata dunia..
Indonesiaku
Satu nusa,satu bangsa,satu bahasa
pastikan jaya.
S e l e s a i
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Never Die
Короткий рассказpenulis : shabilla12 Dilarang plagiat . Kumpulan cerpen yang berbeda a.k sesuai mood saya yang di satukan menjadi satu Ya,gak jauh beda kayak bhineka tunggal Ika lah ya Kan sama-sama ditulis oleh saya Ya intinya...