Pagi sudah datang,Nayya dan Nanda tak tidur satu kamar dikarenakan kejadian tadi malam. Sebagai seorang kaka, Nanda mengalah dan harus tidur di kamar Rafi. Rafinya?ia menginap di rumah Husein,atau tepatnya kaka Hana,Hana Azzahra.
Entah terkena angin darimana Nayya dan Nanda lebih awal datang ke sekolah. Walaupun ngak awal banget sih. Mereka segera menuju kelas tanpa ada sepatah kata pun yang terkeluar dari mulut mereka,baik itu dari Nanda maupun Nayya. Mereka berdua masih larut dalam kekesalan. Hingga tanpa sengaja Nanda tertubruk seseorang dan sempat kehilangan keseimbangan, dan kontak eyes pun terjadi untuk yang kedua kalinya.
Baik itu dari Raja yang memegangi tubuh Nanda ataupun Nanda yang memegang tangan Raja. Oke,keadaan ini sangatlah tidak baik untuk jantung mereka berdua. Karena bisa saja jantung mereka terkeluar daripada tubuh mereka di sebabkan wajah mereka yang sangat dekat,bisa jadi hanya sebuah buku tipis saja yang menjadi penghalat wajah mereka.oke,ini terlalu lebay.
"Nanda"teguran Nayya berhasil membuat kontak eyes itu terselesaikan dan mereka kembali kepada keadaan masing-masing.
"Sorry,gue tadi ngak sengaja ketabrak lo"itulah kalimat yang di ucapkan Nanda,Nanda langsung berjalan duluan karena ia tak tahu bagaimana kondisi jantungnya kali ini.
Apakah Nanda jatuh cinta pada Raja? Itulah pertanyaan yang selalu mengahantui pikiran Nanda.
"Enak banget lu nyet ninggalin gue tadi"Nanda hanya fokus memikirkan kejadian 2 menit yang lalu dan tak menghiraukan perkataan Nayya yang baru saja ia katakan.
"Nanda"kejut Nayya sambil menggebrak mejanya sendiri dan itu berhasil mengejutkan Nanda yang sedang memikirkan kejadian tadi.
"Bangsat banget sih gue punya kembaran kaya lo Nay!"
"Holla guys!eh ada si kembar,tumben cepet kena angin apa lo berdua?"itulah kebiasaan dari sahabat mereka Rani. Setiap pagi menyapa semua orang seperti itu. Ia duduk sebangku dengan Davina,atau tepatnya bersebelahan dengan Nayya.
Nanda dan Nayya hanya menggelengkan kepala mereka saja kala melihat tingkah laku sahabatnya ini,menyebalkan namun mampu menghibur sahabatnya dikala sedang sedih.
"Eh,Nanda sama Nayya udah datang?"dan lagi,pertanyaan itu kembali menyeruak telinga mereka. Pertanyaan itu datang dari adiknya Husein,Hana.
Apakah mereka datang lebih awal itu merupakan keajaiban dunia?
Mereka hanya bisa berharap ketika Icha dan Davina datang tak menanyakan hal yang serupa."Salah ya kita berdua datang pagi gini?"itulah sahutan dari Nayya.
"Icha!"entah itu untuk menyapa atau berteriak. Rani yang terlalu kelebihan stamina di pagi ini kala menyapa sahabat kami lagi yang baru datang.Aisyah Safira.
"Iih,Ran!bisa ngak sih,sehari aja gausah teriak?"celutukan itu berasal dari Hana yang duduk di belakang Rani.
"Hehehe,kayaknya enggak deh"
"RANI!!!" Teriakan itu di tunjukan untuk sahabat terkonyolnya itu, teriakan itu juga berasal dari Hana,Nanda dan Nayya.
"Gue kadang suka heran sama Abip,kenapa coba dia mau pacaran sama nih anak?"pertanyaan itu kembali meluncur dari mulut Nanda sambil menatap heran wajah Rani.
Nanda hanya mendapat tatatpan tajam dari Rani,Rani Latihf. Tatapan itu mengibaratkan bahwa Nanda tak boleh lagi mengatakan hal seperti itu.
"Horor amat tatapan sama suasananya"suara itu berhasil memberhentikan tatapan Rani kepada Nanda, Icha yang baru saja mendaratkan bokongnya di tempat duduknya,atau sebangku dengan Hana.
"Eeh,Nanda sama Nay,-"
"Gausah di tegur Cha!"oke,mungkin Nanda sudah bosan telinganya mendengar omongan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twins
RomanceKalian pikir jadi kembar itu gampang? Enak punya cerminan muka tanpa cermin? Ngak akan!. Apalagi kalau kembar seiras. Apa aja direbutin. Apa-apa harus sama. Apalagi, kalau suka sama satu orang yang sama. Eits, tapi kalau masalah sifat dan watak. Te...