04 - MAIN AIR

71.1K 3.1K 389
                                    

"Mmmmmmhh.. anak nakal, apa yang akan kamu lakukan."

"Nini tolong nyalahkan showernya, pakai air hangat ya."

"Apa Lisa mau mandi sama Nini hmmmm?"

"Iya Nini, Lisa kepanasan." aku tersenyum bodoh.

"Kenapa tidak dari tadi saja hmmm... dasar anak nakal." Jennie menyalahkan shower dan kami berdua basah.

°°°

Jennie masih melingkarkan kedua kakinya dipinggangku dan lengannya masih melingkari leherku sehingga wajah kami berdua sangat berdekatan.

Dibawah guyuran dari air shower yang hangat, aku kini merasa sedang berada di neraka dan juga berada disurga, panas bergairah yang aku rasakan ditubuhku ditambah aliran air hangat yang mengalir membuatku merasa bagaikan aku terbakar seperti dineraka.

Tetapi disisi lain aku merasakan kenikmatan yang sangat Lezat, kenikmatan luar biasa yang belum pernah aku rasakan, aku merasakan nafas sensualnya menabrak hidungku, sedangkan lengannya dengan posesif melingkar di leherku. Payudaranya yang arogan mendorong payudaraku seakan ingin menghancurkannya, kakinya yang paling posesif melingkar erat di pinggangku di barengi dengan gesekan yang dia buat. Ohh ini yang dinamakan surga dunia!

Wajahnya tersenyum lebar ketika aku menatap matanya.

"Nini... "

"Mmmmm?"

"Bolehkah aku menciummu?"

"Tentu saja, aku ini kan Babymu, jadi kamu boleh-"

Cup...

Dengan cepat aku mencium bibirnya yang sangat menggoda, terasa kenyal, empuk, dan manis, bibirnya mungil sangat cocok ketika bertemu dengan bibir tebalku, aku menciumnya secara perlahan dan lembut, tetapi lama-kelamaan menjadi sedikit cepat dan panas.

Aku melumat bibirnya dengan gairah di tubuhku yang semakin membara, mengingat saat ini air masih mengalir di tubuh kami berdua, apalagi airnya hangat dan itu menambah panas ditubuhku, mungkin tubuhnya juga, Lihatlah bagaimana Jennie saat ini semakin menggesek-gesekan miliknya di perutku.

Aku mendorongnya dengan pelan sampai di bersandar di dinding dan semakin melumat bibirnya dengan rakus, mulutnya terbuka meminta lidahku untuk masuk kedalam mulutnya.

Kemudian lidahku masuk kedalam mulutnya untuk berputar-putar da  bermain-main dengan lidah Jennie yang tidak mau kalah ikut bergelut, kami saling bertukar saliva yang terasa hangat.

"Mmmmm...."

"Ngh....."

desahannya bagaikan bahan bakar yang membuat tubuhku semakin panas, dia tak berhenti mengerang diantara ciuman panas kami.

Tangan Jennie merambat ke rambutku lalu menekan kepalaku dalam upaya untuk memperdalam ciuman kami, aku benar-benar tidak perduli lagi dengan adegan yang berdosa ini, dia benar-benar membuatku menjadi tidak normal.

Aku tidak perduli sekarang, karena yang aku inginkan sekarang adalah mendengarnya mendesah, dan aku ingin dia mengerang sambil menyebut namaku.

SUGAR BABY 👶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang