03 - KEPANASAN

77.9K 3K 667
                                    

"Ahahahaaaa... ahhhhh... Lisa pelan-pelan sayang ahhhh.. nanti jatuh." dia tertawa tapi sambil mendesah, yang benar saja? mana ada orang seperti itu, tertawa sambil mendesah.


°°°

Setelah menahan segala suara tawaan dicampur desahannya, aku sampai didepan pintu kamar Jennie, dan dia membantu membuka pintu kamarnya dengan masih di posisi di gendonganku, kakinya melingkari pinggangku dengan sempurna, tangan kirinya melingkari leherku, sedangkan tangan kanannya membuka pintu kamarnya.

Dan kira-kira dimana tanganku berada? Ya dimana lagi kalau bukan di bokong sintal milik Jennie, Tanganku terasa hangat, untung saja dia tidak menggesek-gesekan miliknya diperutku, awas saja.

"hhhhhhh... Hhhhhhh.. Hhhhh.." aku kelelahan, bukan hanya karena menaiki tangga, tetapi karena menahan panas ditubuhku efek dari pemandangan tak senonoh dihadapanku.

"Lisa apa kamu lelah hmmmm, sampai kamu keringetan begini." dengan itu tangannya mengelap keringat yang ada di dahiku.

Sekarang wajahnya benar-benar dekat denganku.

"I-iya Nini aku sampai kepanasan begini hehe." Aku tidak pernah merasa sebodoh ini ya tuhaaaan.

"Yasudah kalau begitu kamu sekalian mandi saja sama Nini, Nini bukain bajunya ya." Jennie berkata sambil turun dari gendonganku dan tangannya langsung menyentuh kancing kemejaku.

"Oh.. tidak perlu Nini, nanti Lisa menyusul saja, kan Lisa mau mandiin Nini.. Nanti kalau mandi bareng, malah Lisa asik mandi sendiri, nanti Lisa jadinya lupa mandiin Nini dong hehe.." aku tidak bisa membayangkan jika mandi bersamanya.

"Mmm iya juga sih, yasudah sini masuk kekamar mandi." lantas Jennie menuntun tanganku untuk masuk ke kamar mandi yang terletak di dalam kamarnya.

"Lisa, kamu duduk dulu ya, Nini mau basahhin tubuh Nini dulu di bawah shower, setelah itu, Lisa tolong sabunin ya."

"I-iya nini.. " dengan itu Jennie menyalahkan shower dan mulai membasahi tubuhnya didepanku.

Ya tuhan kenapa tubuhku bisa sepanas ini saat melihatnya basah. oh tuhan tolonglah aku, janganlah kau biarkan diriku, jatuh cinta kepadanyaaaaa, sebab andai itu terjadi, akan ada hati yang terluka. Tuhan Tolong diriku... Lah kok aku nyanyi?

Aku harus apa?? Haruskah aku merekamnya, untuk bekalku nanti saat akan tidur, supaya aku memimpikannya? Hah pikiran macam apa itu.

Aku masih terus memandanginya, dia berada di posisi membelakangi ku, Air shower terus mengaliri tubuhnya yang putih mulus dan akupun merasakan air liurku yang terus mengalir.. Oh apa ?? Sialan aku ngiler! yang benar saja!Bodoh! Aku bodoh, sangat bodoh! saat aku sedang mengumpat dalam pikiranku, Jennie membalikkan tubuhnya kemudian berjalan kearahku.

Rambutnya terurai basah dan di kesampingkan sehingga membuat tetesan terus mengalir dari rambutnya menuju payudaranya yang masih terlihat sangat kencang, kemudian turun lagi ke perutnya sampai ke miliknya yang sungguh aku tidak bisa mengatakannya pada Reader mesum sialan, terkutuk. Hanya aku dan author yang boleh tau.

"L-lisa sekarang tolong sabunin Nini yahh.."

"I-ya Nini"

SUGAR BABY 👶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang