Klub

4.3K 401 13
                                    

Enam bulan kemudian...

Kehilangan Rachel tidak membuat seorang Park Chanyeol berusaha menjadi lebih baik lagi. Suasana hatinya semakin hari kian memburuk. Jika para lelaki lain berusaha untuk mengejar Rachel agar kembali, justru Chanyeol malah membuat semua pemikiran-pemikiran buruk Rachel tentangnya seolah-olah memang benar adanya.

Chanyeol kini lebih buruk dari sebelumnya. Mendatangi klub sudah menjadi candu baginya. Dan lebih buruknya lagi, Chanyeol lebih sering menyewa pelacur-pelacur untuk menghabiskan malam bersamanya. Entah Rachel melihat atau tidak, yang pasti Chanyeol telah melupakan jati dirinya yang sebenarnya. Pantaskah seorang ayah yang sudah memiliki istri dan anak mencari wanita lain diluar sana? Apa yang orang pikirkan tentang Rachel dan Angel nanti? Sanggupkah mereka menggenggam harga diri yang telah hancur?

Tidak ada kata absen didalam kamus seorang Park Chanyeol, apa yang dia lakukan malam kemarin akan dilakukannya malam ini juga. Dengan memakai celana jeans dan kemeja putih ketat yang bertengger pada tubuhnya, Chanyeol menjejakkan kakinya dengan percaya diri ke dalam klub. Klub yang dia datangi akhir-akhir ini sama dengan klub yang dulu sebagai tempat penyamaran Rachel. Tidak ada yang berubah dengan klub ini, hanya saja orang-orang yang berkunjung kesini lebih sering perempuan ketimbang lelaki. Ini dikarenakan menyebarnya rumor hingga ketelinga Rachel, bahwa seorang Park Chanyeol kini kembali mengunjungi klub itu. Tentu saja Rachel yang mendengarnya berpura-pura tuli dan tidak memperdulikannya. Untuk apa peduli jika Chanyeol saja tidak?

"Tuan Chanyeol lihatlah, sekarang klub ini semakin padat saja berkatmu hahaha..." Sambutan bahagia sang pemilik klub yang kini sedikit lebih kurus itu dibalasnya dengan senyuman tipis. Chanyeol duduk dikursi khusus untuknya yang selalu rapi ketika dia tiba. Dengan wajah dingin tanpa ekspresi, Chanyeol mengeluarkan sebatang rokok yang dia selipkan pada saku kemejanya dan langsung dihidupkan.

Sementara Chanyeol sedang merokok, sang pemilik klub itu pergi meninggalkannya agar bisa menikmati suasana hingar bingar yang tercipta oleh manusia-manusia tanpa tujuan hidup ini. Ya, kebanyakan manusia seperti itulah yang saat ini berada disini. Termasuk Park Chanyeol sendiri.

"Hai..." sosok perempuan dengan tampilan yang mengkhawatirkan datang menghampiri Chanyeol dan duduk didepannya. Dia menyapanya dengan senyuman lebarnya. Chanyeol yang sedang menatap sekumpulan orang-orang yang menari langsung menoleh tatkala dia mendengar suara perempuan yang selama ini dia cari-cari.

"K...k...kang Seulgi?!" Chanyeol nyaris berteriak. Bukan apa-apa, dia hanya terkejut dengan apa yang ada didepan matanya. Benarkah ini Seulgi?

"Bagaimana kabarmu?"

Sosok perempuan yang ada dihadapan Chanyeol nyaris tak dapat dikenali. Setelah enam bulan Chanyeol mencari-cari untuk membalaskan dendam, kenapa hari ini dia datang padanya dengan penampilan aneh seperti ini? Ada apa sebenarnya?

"Kenapa dengan penampilanmu? Kau seperti pengemis jalanan saja."

Pertanyaan disertai ejekan itu sedikit membuat Seulgi tersinggung. Tak bisa dipungkiri bahwa penampilannya memang seperti pengemis jalanan. Dengan tubuh yang seluruhnya kotor dan bau, perut yang sudah semakin buncit, dan rambut yang tampak tidak terawat itu membuat Seulgi yang cantik dan seksi sepenuhnya menghilang. Entah apa yang terjadi dengan Seulgi, yang pasti itu tak akan membuat Chanyeol merasa iba dan menggagalkan rencana balas dendamnya. Karena baginya itu adalah trik kotor murahan yang sangat menghibur.

"Ak...aku disiksa oleh Taeyong. Tolong aku Park Chanyeol...tolong bawa aku pergi...kumohon hiks..." Seulgi berdiri lalu berlutut dihadapan kaki Chanyeol sambil terisak pilu. Chanyeol yang melihatnya terkejut dan menatap sekeliling yang kini semua mata tertuju padanya. Bahkan musik pun turut berhenti.

"Apa yang kau lakukan sialan?!" Bentakan Chanyeol tak membuat Seulgi berhenti menangis dan berlutut. Seulgi semakin terisak ketika mendengar Chanyeol yang membentaknya persis seperti apa yang dia lakukan dulu. Ternyata keputusannya untuk datang ke klub ini tidak salah, Chanyeol pasti akan kembali kesini lagi setelah apa yang dia lakukan pada kedua orang yang saling mencintai itu.

Suasana di klub menjadi sunyi dan dingin sedingin tatapan Chanyeol yang ditujukan kepada Seulgi. Apa yang dilakukan Seulgi membuat amarahnya meledak. Dengan tidak ada rasa iba sama sekali, Chanyeol menendang Seulgi dengan ujung sepatunya. Orang-orang yang melihat Seulgi berteriak merasa takut, karena Chanyeol yang dulu rumornya sangat kejam ternyata terbukti dengan perlakuannya terhadap Seulgi. Jika orang yang tidak mengetahui apa penyebab Chanyeol seperti ini, mungkin mereka akan menganggap Chanyeol kejam. Tapi tidak dengan isi pikiran Chanyeol, Seulgi melakukan ini sengaja agar dia tertipu. Chanyeol jadi semakin yakin bahwa klub ini adalah tempatnya para penipu. Lihat saja apa yang terjadi padanya, Rachel dan Seulgi sama-sama menipunya.

Chanyeol menatap Seulgi yang tidak ada respon lagi setelah dia tendang. Karena penasaran, Chanyeol memeriksanya dan terkejut ketika melihat darah mengucur dari dalam baju Seulgi. Keringat dingin mulai bercucuran dipelipisnya, melihat Seulgi yang pingsan dan bercucuran darah membuatnya teringat kembali akan Wendy dan Rachel. Jika apa yang dia takutkan akan terjadi pada Seulgi, itu berarti dia mengingkari janjinya yang dulu. Wendy, Rachel, dan Seulgi adalah seorang perempuan, dan Chanyeol sudah berjanji tidak akan membiarkan perempuan manapun mati dihadapannya. Apalagi jika perempuan itu mati karenanya.

Sekarang yang harus Chanyeol lakukan adalah menolong Seulgi dengan membawanya ke rumah sakit. Seulgi tidak boleh mati. Perempuan manapun tidak boleh mati karenanya.

"Cepat panggil ambulan!"

#tbc

My Life Destroyer Man #2; [Park Chanyeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang