Pertemuan Terakhir

8.6K 528 285
                                    

Gelapnya malam dengan ditemani hujan yang deras membuat ketiga orang ini harus menunda waktu kepulangannya. Kini butik sudah tutup, Irene pun sudah pulang sore tadi dengan suami yang selalu setia menjemputnya setiap hari. Sedangkan Rachel, Angel, dan Daniel terjebak didalam butik hingga berjam-jam lamanya. Karena satupun dari mereka tidak ada yang membawa mobil, jadi terpaksa harus mencari taksi. Akan tetapi, taksi sangat susah dicari dalam cuaca seperti ini.

Sudah sembilan jam mereka menunggu hujan reda, dan sampai saat ini belum terlihat tanda-tanda hujan akan mereda. Entah sampai kapan mereka akan terjebak didalam butik ini, yang pasti Rachel sangat tidak nyaman sekarang. Bukan apa-apa, keberadaan Daniel yang mencoba akrab dengan putranya membuat hatinya berdesir tak karuan.

'Haruskah aku membiarkan Daniel menggantikan posisi Chanyeol demi Angel?' batin Rachel menggumam.

"Ibu, dingin sekali." Rachel menoleh dan mendapati putranya yang sudah kesekian kalinya merengek sambil memberikan berbagai ekspresi lucunya. Meski banyak usaha yang dilakukan Angel agar Rachel menggubrisnya, tetap saja itu tak membuat Rachel berhenti menatap lurus dengan pandangan kosong khasnya. Karena tidak ada respon apapun, akhirnya Angel menyerah dan berbalik agar bisa merapatkan tubuhnya pada Daniel yang berada disampingnya.

"Hei anak kecil, bagaimana bisa kau mengadu pada ibumu, tapi kau malah mendekatiku? Sangat licik!" Daniel melontarkan sedikit candaan pada Angel agar tidak merasa kecewa atas respon yang diberikan ibunya. Daniel tahu bahwa Rachel sedang melamun, dan hanya saat ini saja Daniel akan membiarkan Rachel seperti itu dulu. Sangat tidak sopan bukan jika membicarakan masalah orang-orang dewasa dihadapan anak kecil seperti Angel? Mungkin besok atau nanti Daniel tidak akan membiarkannya lagi.

Angel berjinjit dan mendekati telinga Daniel dengan polosnya seraya berkata, "dia selalu seperti itu. Apa kau tahu kenapa?"

"Kau ingin tahu?" Daniel menirukan apa yang Angel lakukan dengan mendekati telinga mungilnya.

Dengan polosnya Angel mengangguk, "benarkah kau tahu?"

Kini giliran Daniel yang mengangguk dengan senyuman khasnya, "mengapa kau bertanya lagi?"

"Lalu kenapa kau bertanya padaku?"

"Apa?" Daniel mengkerutkan keningnya dan berpura-pura memasang ekspresi bingungnya, sedangkan Angel yang menatapnya hanya bisa tersenyum polos. "Kau nakal sekali!"

"Aku? Aku bahkan menjadi siswa yang baik disekolah selama ini..."

"Benarkah?"

"Tentu saj- IBUUUUUU!!!"

Tiba-tiba saja ditengah obrolannya dengan Angel, Daniel dan Rachel dikejutkan dengan teriakan keras Angel. Refleks mereka berdua membalikkan badan kebelakang dan mendapati pria dengan pakaian serba hitam dan memakai topeng yang tangannya mencengkeram leher Angel dengan kuat.

"ANGELLL!!!"

Entah bagaimana posisi Angel yang awalnya berada dirangkulan Daniel kini berpindah tempat ke dekapan kasar pria bertopeng ini. Angel menjerit dan meronta-ronta, mulutnya tidak bisa mengucapkan satu kata pun karena lehernya yang dicengkeram dengan kuat olehnya.

Rachel yang melihat putra satu-satunya kini merasa kesakitan tak bisa menahan bulir-bulir krystal bening yang berjatuhan bebas, gejolak amarahnya kian bertambah beban. Dengan segenap kekuatan Rachel memutuskan untuk menghampiri Angel, tapi sebelum akhirnya Daniel menghentikannya. "Daniel, apa yang kau lakukan?!"

"Tenang, Rachel. Biar aku saja yang melawannya..."

"Tapi-"

Daniel tersenyum menenangkan, "Percaya padaku. Aku adalah mantan bodyguard sua- AHHHH!!!"

My Life Destroyer Man #2; [Park Chanyeol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang