Selama enam bulan hidup tanpa seorang Park Chanyeol, kini Rachel bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan Angel. Dia bekerja di butik milik Irene. Dan Irene belum mengetahui apa penyebab Rachel memilih dan memohon untuk bekerja padanya. Meskipun ada banyak keingintahuan dalam hatinya, Irene lebih memilih untuk bungkam saja. Karena setiap ada kesempatan untuk bertanya pun, Rachel selalu mengelak dengan berbagai alasan.
"Rachel..."
Irene menghampiri Rachel yang sedang duduk sambil menatap secangkir cappucino yang hampir mendingin itu. Lima menit sudah Rachel menghabiskan waktu istirahatnya hanya untuk menatap cangkir cappucino itu. Bahkan panggilan Irene pun tidak digubrisnya.
Irene duduk disamping Rachel, dia menatap Rachel dengan pandangan bingung. Entah apa yang ada dipikiran Rachel, yang pasti Rachel selalu melamun disetiap waktu istirahatnya. "Rachel, aku ingin berbicara padamu."
Rachel menoleh dan baru menyadari bahwa Irene sudah duduk bersamanya. "Ada apa, Irene? Aku tidak mendengarmu, maaf."
Irene menghela nafas panjang. Benar dugaannya selama ini, Rachel pasti menyembunyikan sesuatu darinya. Entah apa itu, yang pasti sesuatu yang membuatnya sedih. "Aku ingin berbicara padamu."
Rachel tersenyum, kemudian dia meneguk cappucinonya yang sudah mendingin itu. "Astaga, aku benci sesuatu yang dingin..." Rachel menggerutu dan menyimpan kembali cangkir cappucinonya, "...Oh ya, apa yang ingin kau bicarakan?"
Irene menatap ragu Rachel. Benar atau tidak keputusannya, Irene tidak peduli. Dia hanya penasaran apa penyebab Rachel sering terlihat sedih dan melamun itu. Wajar saja bukan jika seorang sahabat merasa sangat penasaran? Apa gunanya sahabat jika bukan untuk tempatnya berbagi?
"Berhenti mengelak lagi, Kim Rachel. Aku sudah muak melihatmu yang selalu bersedih hati. Ada apa sebenarnya kau ini? Kenapa kau selalu melamun? Apa kau ada masalah dengan Chanyeol? Ceritakan padaku semuanya!"
Bertubi-tubi pertanyaan Irene kerahkan tanpa menghela nafas sejenak. Rachel yang menatapnya merasa terkejut oleh pertanyaan Irene. Sebenarnya bukan sekali atau dua kali Irene bertanya kepadanya. Tetapi ini berbeda, Irene sudah sangat penasaran dan marah kepadanya. Dan ini bukan hal yang baik menurutnya. Jika Irene mengetahui apa penyebabnya, kemungkinan besar Irene akan terlibat dalam masalahnya dengan Chanyeol. Ini masalah mereka berdua, dan Irene tidak berhak terseret ke dalam masalah ini. Cukup Seulgi yang tahu kebenarannya saja, tidak dengan Irene apalagi Junmyeon.
"Katakan!" Desak Irene.
"Ak...aku akan bercerai dengannya, Irene." Dengan tiba-tiba dan tanpa diundang, butiran kristal bening itu mengalir deras membasahi pipi Rachel. Rachel meremas kuat ujung bajunya untuk menyalurkan rasa sakit hatinya itu. Dan Rachel berharap jika yang dia remas saat ini adalah seorang Park Chanyeol.
Sedetik setelah pernyataan Rachel lolos dari bibirnya, Irene menganga tak percaya. Pasalnya, yang dia tahu Rachel dan Chanyeol baik-baik saja selama ini. Hubungan mereka semakin membaik setelah memiliki putra. Lalu kenyataan macam apa yang membuat mereka terseret ke dalam perceraian?
"Rachel, berhenti bercanda. Aku hanya ingin kau bercerita dengan jujur bukan dengan candaan seperti ini, mengerti?"
Tidak ada jawaban dari Rachel. Jangankan untuk menjawab, untuk membuka mulutnya saja Rachel sudah tidak bisa. Rachel sedang terisak pilu, dan itu membuat Irene merasa prihatin. Irene menggeser sedikit tempat duduknya dan membawa Rachel ke dalam pelukannya. Melihat Rachel yang menangis seperti ini membuat Irene merasa sedih. Rachel sahabatnya, dan Irene tidak bisa berdiam diri saja melihat sahabatnya tersakiti seperti ini. Jika dipikir-pikir sangat masuk akal Rachel tidak dalam baik-baik saja, mengingat pertama kalinya Rachel memohon kepadanya untuk dipekerjakan dibutiknya. Tapi siapa sangka ini akan berlanjut pada tahap perceraian?
"Rachel, kenapa kalian akan bercerai? Kau dan Chanyeol saling mencintai, apa-apaan ini?!"
Irene hampir membentak Rachel, dia tak bisa menyembunyikan amarahnya. Irene tidak marah kepada Rachel, Irene hanya tidak bisa menerima kenyataan bahwa sahabatnya akan bercerai dengan suami yang dia cintai. Irene pikir cerita cinta antara Rachel dan Chanyeol akan mirip seperti dirinya dan Junmyeon. Junmyeon dan Chanyeol tidak berbeda. Layaknya nasib yang terbelah dua, Mereka berdua pun pernah menjadikan istri mereka sebagai boneka yang akhirnya saling mencintai. Tetapi kenapa menjadi seperti ini?
"Seulgi...hamil, dan yang dikandungnya adalah anak Chanyeol. Jika itu kau, apa kau akan kuat menghadapi semua ini, Irene? Aku sudah tidak bisa tinggal bersamanya. Dengan menatap matanya saja aku merasa sakit. Setiap detik aku merasa menjadi perempuan paling sial dimuka bumi ini. Terkadang aku iri padamu, Irene. Bagaimana kau bisa bahagia sedangkan aku sendiri menderita. Padahal kita sama Irene. Kenapa bisa seperti ini? Kenapa?"
Irene tertegun. Ternyata Seulgi si pelacur itu yang menyebabkan hubungan mereka berdua hancur. Jika itu Seulgi, Irene ragu untuk mempercayai bahwa itu anak Chanyeol. Dilihat dari pekerjaannya saja sudah sangat diragukan. Seulgi adalah pelacur, dan dia bisa saja dipanggil beberapa pria setiap harinya. Jadi ada kemungkinan itu bukan anak dari Park Chanyeol. Seulgi seorang manusia, dan manusia tidak ada yang bisa dipercaya kecuali jika manusia itu seperti Junmyeon dan Rachel yang Irene percayai selama ini. Dan kini kepercayaannya kepada Chanyeol pun sedikit memudar, padahal dulu Irene berpesan pada Chanyeol untuk tidak menyakiti Rachel.
"Beraninya kau Kang Seulgi! Ceritakan lebih lengkapnya padaku, Rachel!" Desak Irene lagi.
Dengan berat hati Rachel menceritakan awal mula dia menerima pesan dari Seulgi sampai dia pergi meninggalkan Chanyeol. Tidak ada yang Rachel sisakan, semuanya dia ceritakan kepada Irene. Setelah bercerita Rachel merasa lega, beban yang selama ini dia tanggung sendiri seolah-olah berkurang setelah berbagi pada Irene. Selama ini Rachel memang tidak pernah bercerita pada siapapun. Dia hanya memiliki Angel, Irene dan Junmyeon. Tidak mungkin kan jika Rachel harus bercerita kepada Angel diusianya yang belum mengerti akan masalah orang dewasa?
Sudah kuduga, Seulgi pasti merencanakan semua ini. Apa Rachel bodoh tidak mencurigainya sama sekali?, batin Irene.
"Bagaimana dengan Angel? Apa dia sering menanyakan Chanyeol?"
"Tidak sama sekali. Mereka berdua saling membenci. Angel tidak suka jika Chanyeol manja kepadaku, dan Chanyeol pun sama seperti itu. Memisahkan Angel dan Chanyeol tidak sesulit orang lain."
Irene tertawa keras. Mendengar penuturan Rachel akan suaminya dan Angel membuatnya terbahak-bahak. Rachel yang melihatnya menyunggingkan senyum. "Maafkan aku, Rachel. Mendengar bahwa mereka saling iri satu sama lain membuatku tertawa. Jika itu willson mungkin sudah kutendang bokongnya hahaha..."
"Tidak apa-apa. Melihatmu tertawa malah membuatku sedikit melupakan masalahku."
"Aku akan terus berada disisimu, Rachel. Jadi jangan sungkan untuk mencurahkan isi hatimu kepadaku. Untuk saat ini, aku hanya bisa menghiburmu."
Tenang saja Rachel, aku pasti akan membantumu. Hanya saja, untuk saat ini biarkan aku yang akan mencari tahu sendiri kebenarannya, batin Irene lagi.
"Ya, terima ka-"
"Rachel."
Ucapan terima kasih Rachel terpotong oleh suara yang sudah lama dirindukannya. Suara yang dulu sering mendengarkan ceritanya, suara yang dulu sering menghiburnya, suara yang dulu sering memanggilnya dengan sebutan nyonya. Siapa lagi kalau bukan...
"Kang Daniel?!"
#tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life Destroyer Man #2; [Park Chanyeol]
FanficApakah kalian semua berpikir bahwa hubungan rumah tangga mereka baik-baik saja? Tidak! Masalah baru muncul 3 tahun terakhir sejak Angel dilahirkan. Penyebabnya adalah Kang Seulgi. Kemunculan Seulgi ke rumah keluarga Park memicu perkelahian antara Ra...