Daiki PoV

115 22 21
                                    

"Ahh ~ akhirnya kita sampai juga, apakah kamu rindu rumah ini ?" ucap Yuyaan dengan tatapan sendunya

"Iya.. aku sangat merindukan rumah ini tetapi kenapa berantakan sekali Yuyaan?? apakah kamu sangat frustasi ketika aku pergi sehingga rumah sebagai objek lampiasanmu?" tanyaku sambil cekikikan sedikit dan ia membalasku dengan pelukan saat aku berusaha kabur setelah meledeknya.

Aku pun memutuskan untuk membereskan rumah ini di bantu Yuyaann juga tetapi dibanding denganku, ia lebih banyak mengerjakannya. Yuya melarang karena aku sedang hamil jadi aku hanya diperbolehkan membereskan barang-barangku saja karena sedikit.

Setelahnya aku membersihkan diri karena memang saat hamil besar seperti ini tubuhku mudah keringatan. Tiba-tiba saja aku dikejutkan oleh kedatangan orang tua kami disaat Yuyaan sedang memasak membuat makan malam di dapur. Tanpa ada sapaan dulu, mereka langsung memarahiku.

"DAI-CHAN!!"

"DARIMANA SAJA KAMU TIBA-TIBA HILANG BERBULAN-BULAN DAN TIDAK ADA KABAR PADA KAMI?! LALU KENAPA PERUTMU SUDAH SEBUNCIT INI?! APAKAH KAMU HAMIL ANAK ORANG LAIN??!" pertanyaan bertubi-tubi terlontar dari Bundanya Yuya.

"Apa Yuyaan tidak bilang kepada kalian?" jawabku setenang mungkin. "Aku kan pergi berlibur dan menginap di rumah temanku beberapa bulan kemarin lalu perut ini tentu saja anakku dengan Yuyaan, benarkan Yuyaan?" untung saja Yuyaan mengerti situasi ini dan mengangguk mantap.

"Tentu saja! bukannya waktu itu Yuyan udah pernah bilang ke bunda?"

"Udah sih.. TAPI! kenapa gak bilang kalo Dai-chan lagi hamil?! apa memang karena bukan anakmu?!" bunda Yuya mulai mengintrogasi dan membuatku degdegan, Yuya yang menyadari ini langsung menggenggam tanganku.

"Bun.. jangan fitnah Dai-chan kaya gini.."

"Ya terus kenapa kalian merahasiakan ini dari kami? apa karena ada sesuatu?" kali ini mamaku yang bertanya.

"Tidak ada ma.. Yuyan cuma mau bikin surprise aja, malah niatnya hari ini mau berkunjung ke rumah kalian eh malah kalian yang dateng. Ya gak sayang?"

"Iya ma, Yuyan benar."

Akhirnya memudarlah raut khawatirnya dari wajah mereka, mungkin mereka sudah menyangkaku yang tidak-tidak dengan dugaan yang benar, aku tidak mungkin hamil anak orang lain, aku hanya boleh dihamili oleh Yuya.

Masalah satu selesai lalu datang masalah baru saat pasangan Yabunoo berkunjung ke rumahku, sepertinya mereka menguping dulu sebelum akhirnya masuk dan menyapa.

"Maaf tante Takaki, saya mau ngelurusin dulu.." tiba-tiba saja Inoo menyela. "Apa yang dikatakan Dai-chan itu tidaklah benar, selama ini ia tinggal di Miyagi tepat di apartemen sewaktu ia kuliah dulu, tidak berlibur ataupun menginap di rumah teman. Dai-chan kabur karena tidak mendapatkan perlakuan baik dari anak tante.." penuturan Inoo membuat Bunda membulatkan matanya.

"Tapi jangan khawatir, masalah status dari anak itu, memang anaknya Yuya kok hanya saja Dai-chan berbohong perihal hilangnya berbulan-bulan kemarin."

"Apa itu benar Yuya?" tanya Bunda dan Yuya hanya menunduk.

"Yuyan ngelakuin apa ke Dai-chan?" ini pertanyaan dari mamaku, lagi-lagi Yuya tak menjawab.

Beberapa saat mulai hening lalu Yabu mengambil alih situasi.

"Maaf tante, saya menyela. Terlebih lagi karena Yuya mempunyai pacar sejak sebelum menikah dengan Dai-chan. Namun sayang, pacarnya mengkhianati Yuya dengan berselingkuh dengan sekretaris Yuya dan Yuya pun mulai sadar bahwa ia mulai mencintai Dai-chan.. saya melihat kesungguhannya saat bertemu di bar saat itu.."

Anata wo dakishimeteWhere stories live. Discover now