Yuya PoV

144 21 5
                                    

Menenangkan Daiki disituasi seperti ini lumayan sulit. Baru juga kami akan memulai hidup baru tapi masalah tak kunjung usai. Terlebih lagi ini menyangkut kehidupan Daiki-- eh tidak, kami.

Seseorang meneror dirinya. Siapa yang akan hidup tenang jika sedang dipantau seseorang. Hanya ingin tidur saja pasti tak bisa. Pasti akan terbawa mimpi.

Menjelang pagi pun Daiki tak tertidur juga, ia terus memeluk tanpa memejamkan mata. Mataku yang sudah terkatup-katup pun terpaksa harus terjaga. Tapi jahat juga jika aku tidur duluan tapi pagi hari nya aku harus bekerja sayang jadi tidurlah! ah serba salah!

~

Ketika matahari menampakkan cahayanya, Daiki baru tertidur. Apa kalian tahu itu jam berapa? Jam 7! Dimana jam 8 aku harus sudah ada di kantor!

Mandi ala ular, berganti pakaian, pakai parfum yang banyak lalu pergi tanpa sarapan. Aku membereskannya selama setengah jam. Tak tega jika membangunkan dirinya yang sudah sangat terlelap.

Oh iya aku baru sadar! Ternyata alasan semalam Daiki marah itu gara-gara ini. Hari dimana pernikahan kami sudah menginjak ke 2 tahun. Aku tahu ini bukan hal yang tepat. Merayakan Anniversary disaat suasana genting seperti ini.

Tapi tak apalah, kali-kali aku harus memberikan dia hal spesial dan romantis. Jadi kuputuskan malam ini untuk memesan restoran dan makan bersama. Kutinggalkan sepucuk surat lalu mencium dahinya sebelum pergi.

Kita dinner dulu baru bereskan masalahnya, itulah yang terbesit dipikiranku.

~

Berkali-kali aku mengecek smartphoneku berharap Daiki mengabari. Setidaknya ia akan menyapaku atau apalah setelah bangun tidur, ini kan sudah menjelang sore, mana mungkin jika belum bangun. Aku mencoba menelepon tapi tak diangkat, sesibuk itukah hari ini?

Hatiku makin gelisah dan memutuskan pulang lebih awal untuk memastikan. Tau gini seharusnya aku menyuruh mama atau bunda untuk menemani, jadi aku bisa bekerja tanpa memikirkan Daiki di rumah.

Saat tiba, rumah dalam keadaan gelap dan berantakan. Kan dugaanku benar, hatiku gelisah pasti ada alasannya. Daiki tidak ada disekitaran rumah dengan smartphonenya yang tertinggal di kamar.

Orang yang meneror! Pasti ia pelakunya!

Aku perintahkan antek-antekku agar mencari keberadaannya. Untung saja semalam aku pakaian gelang ber-GPS padanya, jadi itu memudah pelacakan. Maaf-maaf saja, aku tidak sebodoh kalian! Radarnya menunjukkan bahwa ia sedang ada di Miyagi.

Miyagi?! sejauh ini?!

Setelah dilacak, Daiki ada di Nakajima Resto. Sejenak hatiku sedikit reda, pasti ia pergi dijemput Yuto atau Keito. Atau bisa saja oleh Yabu atau Inoo, ia pergi tanpa pamit pasti ingin memberikan surprise padaku. Secara inikan hari jadi kami, beralibikan bahwa ia sedang dilanda masalah dengan menandakan keadaan rumah yang berantakan. Dasar kamu, pintar Acting ya~

"Dai-chan sedang apa disana? Pasti sibuk menyiapkan acara ya?" tanyaku setelah Yuto mengangkat teleponnya. Sesaat tidak ada jawaban disana. Setelah terdengar helaan nafas, Yuto bersuara.

"Acara apa? Dai-chan sudah pergi sedari siang, ia datang bersama seorang wanita. Ia hanya mampir makan lalu pergi."

Deg!

Tenang Yuya, pasti itu orang yang dikenal.

"Bersama Inoo kan? siapa lagi jika bukan dia, kan Keito sedang bersamamu kan?"

"Bukan.. aku tak kenal dirinya, Dia bertubuh kecil dan lebih pendek dari Dai-chan. Katanya ia sepupumu, benarkah?"

Jangan bilang itu Chii-chan! Mau dia apa sih?!

Anata wo dakishimeteWhere stories live. Discover now