thirty three

83 15 1
                                    

Haiiiii aku publish lagi nih wkwkw

Karna sekarang back to pengangguran jadi aku bakalan publish seminggu sekali setiap sabtu/sabtu malamnya ya gaes hihi

Dan Semoga gapada bosen sama cerita aku yaa. Dan aku mohon banget sama kalian,

KLIK BINTANG POJOK KIRI DAN COMENT SEBANYAKNYA YAA HEHE.

AKU CINTA KALIAN 😘😘😘

AKU CINTA KALIAN 😘😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


SALAM CINTA DARI DADY KIM 💜💜























Setelah gue pulang dari indonesia. Keadaan masih sama saja kaya bulan sebelumnya, dingin, suram, dan gaada kehidupan. Selama seminggu ini dirinya hanya mengantarakan jack kesekolah, menjemput jack, dan bermain sama jack, dan jin? Jieun bahkan sekarang semakin asing dengan suaminya itu. Suami yang dulu nya sangat sayang padanya, perhatian padanya, dan benar benar menjadi suami idaman, itu benar benar telah menghilang dalam dirinya.

Setelah selama di indonesia, gue benar benar tidak bisa berkutik akibat bodyguard yang bertebaran dimana mana, gue tau kalau selama disana, jin berusaha menjauhan diri gue dari chanyeol, tapi gue gatau kenapa alasannya.

Dan sekarang gue lagi disekolahan jack menunggu jagoan kecil gue keluar sekolah. Dan galama bel pun berbunyi. Dan dari kejauhan gue melihat jack sedang berlari kecil kearah gue.

"Mamahhh.... Mamahhhh". Teriaknya sambil berlari.

Gue pun tersenyum dan langsung berjongkok untuk bisa melihat anak gue lebih dekat. "Hati hati jack. Nanti kamu bisa jatuh".

"Mam... Lihat, jack bica bikin pecawat telbang". Jawab nya sambil menunjukan hasil lukisannya.

"Wahh. Bagus banget sayang. Jack bisa melukis?". Tanya gue lembut sambil menutun jack ke tempat mobil gue berada.

"Ne... Hehe jack bica meukis (melukis), ayo mah ke kantol dad, jack mau kacih tau hacil meukis jack".

"Jack mau ketemu dad? Sekarang?".

"He'eh mah. Jack aned dad". Jawabnya sambil mengangguk riang.

"Tapi dad sedang sibuk sayang. Nanti saja ya dirumah kalau dad udah pulang".

"Ndaaaa mau mahhh. Jack aned dad. Okoknyaa ayo ke kantol dad sekalang!!". Teriaknya dengan mata yg mulai berkaca kaca.

Gue pun getega kalau liat jack kaya gini, tapi gue males ketemu jin. Dan gamungkin juga gue memilih ego gue dari kebahagiaan anak gue.

"Yaudah oke ayo ke kantor dad. Tapi jangan nangis ya. janji?".

"Jack jaanji".

Dan setelah itu gue langsung masuk mobil bersama jack. Dan setelah itu gue langsung berangkat ke kantor jin. Ya karna sekarang juga sudah mau jam makan siang. Ya mungkin saja jin tidak sibuk dikantornya.

Setelah sejam akhirnya gue sampai juga di kim crop, dan seperti biasa kalau gue dateng ke sini pegawai selalu memberi hormat ke gue maupun juga ke jack. Padahal waktu itu gue sering bilang jangan seperti itu, tapi mereka bilang udah kewajibannya memberi hormat pada istri dari bos mereka.

Dan gue sama jackson langsung menaiki lift karyawan dan langsung menuju lantai dimana ruangan jin berada. Setelah sampai gue langsung menuntu jack untuk ke ruangnya jin. Dan seperti biasa disana ada jungkook nampaknya lagi sibuk.

"Om kokieeeee!!!". Teriak jack dan berlari ke arah jungkook.

Gue yang melihat jungkook nampak kaget disana, gak seperti biasanya.

"Eh... Hai jack". Sapanya gugup. Dan itu udah sangat mencurigakan bagi gue.

"Jin ada didalam kook?". Tanya gue

"Hmm... Hyung... Hmm anu ji, hmmmm". Jawabnya gugup. Gabiasanya jungkook kaya gini.

"Anu apa kook?". Tanya gue mamastikan.

"Hmm. Hyung lagi ada tamu. Kalau lo mau tunggu. Disini aja sama gue".

"Tamu penting? Sampai gue gaboleh masuk? Tumben". Tanya gue.

Dan galama pintu ruangan jin terbuka dengan menampakan sosok yang selama ini gue benci dan tidaklama pun jin keluar setelah 2 detik sosok itu keluar. Hmm tamu penting? Oh iya tamu emang hehe.

"Ini kook yang lo bilang tamu penting?". Tanya gue. Dan jungkook cuma diam.

Dan gue melihat jin baru sadar kalau ada gue dan juga jack didepan pintu ruangannya. Jin kaget melihat kedatangan gue. Ya Mungkin kaget karna sudah ketahuan busuknya.

"Jieun". Panggil jin pelan.

Dan gue yang mendengar itu semakin sesak dada gue. Gue ingin nangis tapi gue gamau nangis di depan anak gue.

"Mah...". Panggil jack dengan mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan gue.

"Iya sayang? Jack mau pulang? Ayo kita pulang nak. Dad lagi sibuk karna ada tamu penting". Ucap gue sambil menahan tangisan yg gue tahan sejak tadi.

"Jin. Aku pulang dulu ya. Oh iya jieun lama tidak bertemu". Ucapnya sambil melenggang pergi melewatinya dan juga jack yang sedang menatapnya dengan perasaan kesal.

"Dad.. Jahat".

Gue melihat kebawah dan disana gua kaget melihat jack yang sudah mata berkaca kaca sambil mengucapkan kata itu pelan.

"Jack. Gaboleh ngomong gitu sayang". Ucap gue lembut dan mengelus rambut anak gue dengan lembut.

"Tapi mah... Dad jahat. Jack benci dad!!". Teriaknya dan langsung menangis.

Oh tuhan, bahkan jackson pun bisa merasakan semuanya. Gue benci keadaan seperti itu. Gue benci dengan semuanya dan gue udah benar benar cape sekarang.

"Puas kamu jin udah bikin jack dan aku membenci kamu sekarang?".

"Jieun.. Aku bisa jelasin semuanya. Ini semua salah paham". Jawab jin memohon.

Gue menggelengkan kepala gue dan entah sejak kapan air mata gue udah turun melewati pipi gue. "Cukup jin. Aku cape. Tinggalin aku dan juga jackson".

"Enggak akan ji. Aku sayang kamu dan aku gamau ninggalin kamu!!". Bentaknya.

Dan itu membuat jackson semakin menangis. Dan gue langsung memeluk jack dan langsung menggendong jack.

"Cukup. Sudahi semuanya jin. Aku cape".

"Dan aku tunggu surat cerai dari kamu. Aku pamit". Lanjut gue lagi dan langsung pergi meninggalkan jin disana dengan perasaan sesak dihati gue.

Gue benci mereka. Gue benci mereka yang udah bikin dunia gue hancur. Gue benci.

"Mah...". Panggil jack dalam gendongan gue.

"Apa sayang?".

"Jack benci dad...hiks... Jack nda mau ketemu dad agi". Jawabnya.

"Gaboleh gitu sayang. Dad itu dady nya jack. Jadi gaboleh benci ya nak". Ucap gue lembut sambil mentap mata anak gue yang sembab akibat nangis.

Jack menggelengkan kepalanya. "Okoknya jack nda mau ketemu dad hiks... Hiks... Dad jahat udah ikin mamah angis... Hiks.... Jack benci dad". Teriaknya sambil menangis lagi.

Gue pun langsung memeluk jack dalam gendongan gue. Dan mengelus rambutnya. "Jack. Dengar mamah nak. Jack gaboleh benci dad. Dad sayang sama jack. Jadi jack gaboleh benci sama dad. Hmm?".

Jackson hanya diam dan tidak menyahuti omongan gue tadi. Ya mungkin dirinya masih tidak menyangka atas kejadian tadi antara mamahnya dan juga dady nya.

Biarkan semua ini berakhir. Dan gue hanya ingin hidup tenang dengan anak gue. Tanpa jin disisi gue.

Marriage Life•KsjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang