thirty five

152 19 0
                                    

Hallo gaes I'm back again nih wkwkw

Maaf banget nih baru publish. Karna malam minggu dan hari minggu kemarin masalah sinyal jdi aku gabisa publish gaes. Maafin ya.

Dan maafin kalau ada typo krna aku garevesi ulang.

KLIK TOMBOL BINTANG POJOK KIRI DAN JANGAN LUPA KOMEN YA HIHI. TERIMAKASIH

























Author pov.

Setelah kepergian jieun dan juga jackson, jin menangis dalam diam melihat kepergian dua orang yang ia sangat sayangi dalam hidupnya.

Hati ia sakit melihat buah hatinya menangis dan membenci dirinya. Ia benar, sekarang jin tidak tau harus bagaimana lagi untuk kedepannya. Otaknya mendadak beku akibat petengkaran tadi. Ia sungguh menyesal karna tidak memberitahu jieun yang sebenarnya.

"Hyung. Lo baik baik aja?". Tanya jungkook.

"Enggak kook. Gua gabaik baik aja melihat kepergian mereka berdua. Gua menyesal dan gatau harus gimana".

"Lo yang sabar hyung. Yang lo harus lakuin ya jujur kejieun tentang masalah ini semua. Lo gamau kan kehilangan jieun dan juga jack?".

Jin menggelengkan kepalanya. "Engga. Gue gak akan melepaskan mereka berdua. Lo tau kan, sumber kebahagian gue hanya jieun dan juga jack".

Jungkook hanya mengusap punggung hyungnya itu dengan pelan. Ia pasti sangat sakit melihat orang yang di sayanginya pergi karna salah paham. Jungkook pun bisa merasakan semuanya, benar benar sesak didalam hatinya melihat jin seperti ini.

Jungkook membawa jin ke dalam ruangannya dan mendudukan jin di sofa ruangannya.

"Duduk dulu hyung dan ini minum dulu. Siapa tau lo bisa tenang".

Dan jin menerimanya masih dengan tatapan kosong. Ya kosong, hatinya sangat kosong dan sesak melihat dua orang yang ia sayang membencinya karna salah paham. Jin benar benar tidak tau harus berbuat apalagi supaya jieun percaya dengannya.

Jungkook pamit keluar sebentar meninggalkan jin diruangannya sendiri.

Sesampainya di depan, jungkook langsung menelfon hyung hyungnya.

"Yeoboseyo, eoh ada apa kok?". Tanya seseorang disebrang sana.

"Lo sibuk atau engga? Ada yang ingin gue bicarin sama kalian semua".

"Engga sih. Proyek gue juga udah selesai. Kita ketemuan dimana?".

"Kita ketemu di kantor jin hyung. Bilang semuanya ya hyung, suruh datang".

"Hmm oke. Nanti gue bilang sama yang lain. Oke see u".

"Oke namjoon hyung. Thx yaaa". Ucap jungkook dan mematikan telfonnya.

Ia orang tadi adalah Kim namjoon, adik dari Kim seokjin. Jungkook memang sengaja tidak memberitahu nya, biar nanti saja kalau mereka sudah disini jungkook akan bilang dan cerita semuanya ke mereka.

*******

Sekarang chanyeol sedang ada di salah satu caffenya dikawasan gangnam. Ia dirinya datang kesini karna ingin mengecek semuanya. Walaupun ia punya perusahaan besar dan pusat perbelanjaan, ia juga mempunyai caffe yang terletak dipenjuru kota kota besar yang ada di korea, terutama seoul.

"Ada kendala apa saja selama disini jon?". Tanya chanyeol ke salah satu karyawan.

"Tidak ada. Semuanya berjalan lancar pak". Jawab jonny.

"Hmm baguslah. Yasudah aku ingin americano. Saya duduk disana". Tunjuk chanyeol ke salah satu meja didekat jendela.

Dan chanyeol berjalan ke arah meja itu, dan langsung melihat ke arah jendela. Seoul sekarang lagi memasuki musim summer, dan tentu saja itu sangat lah panas mencapi 41°c.

Tidak lama jonny datang membawa pesanan chanyeol. "Nih pak silahkan diminum".

"Terimakasih". Jawab chanyeol

"Kalau begitu saya permisi pak". Pamit jonny kepada nya.

Chanyeol menikmati coffenya dalam diam dan dengan hati yg agak sedikit tenang. Ya belakangan ini dirinya benar benar kacau hanya karna jieun, belum lagi sahabat sahabatnya yang menyalahkan dirinya akibat semua ini.

Dan tidak lama pintu caffe terbuka dengan suara tangisan anak kecil. Chanyeol melihat itu dan nampak sangat terkejut.

Wanita yang sudah memperondak-rondak hidupnya tengah masuk ke caffe dan menuju meja kasir. Dan setelah itu ia duduk dimeja sebarang sana dengan anak kecil yang masih aja terus menangis dan menceloteh kecil.

Chanyeol dengan refleks langsung bangun dari tempatnya menuju wanita itu berada.

"Jieun?". Panggil chanyeol.

Jieun mendongak dan senyum sekilas. "Eh ka chanyeol". Jawabnya.

"Boleh aku duduk disini?". Tanya chanyeol ke jieun.

"Eh, iya ka boleh". Jawab jieun yang masih sangat sibuk dengan jack yang terus menangis.

"Jack. Sudah jangan menangis ya sayang. Nanti kita pergi kemanapun yang jack mau. Tapi jangan menangis ya sayang". Ucap jieun tulus.

Chanyeol yang melihatnya nampak tersentuh melihat perhatian jieun ke anaknya dengan lemah lembut.

"Jack memang kenapa ji ko bisa menangis gitu?".

Jieun baru saja ingin menjawab tapi ocehan jack membuat jieun diam.

"Jack, benci dad. Jack nda mau ketemu dad!!!". Teriaknya dan langsung menangis lagi.

Chanyeol yang mendengar itu hanya diam. Dan tiba tiba hati nuraninya berkata senang mendengar buah hati jin membencinya.

"Jack sayang. Sini sama om. Om punya sesuatu buat jackson. Mau gaa?". Tanya chanyeol dan jack tiba tiba berhenti menangis.

"Apa..hisk...om?". Ucap jack yg masih sedikit senggukan akibat menangis.

Chanyeol langsung memangkat jack dan langsung didudukan di pahanya. "Tapi janji. Jangan menangis. Mamah sedih loh kalau jack menangis".

"Hmm. Jack janji nda angis lagi om". Ucapnya.

"Anak yang pintar. Jack mau apa? Nanti apapun yang jack mau om turuti".

Jieun yang melihat itu dari tadi hanya diem dan akhirnya bicara "Enggak usah ka. Nanti malah ngerepotin".

"Engga ko ji. Kamu tenang aja".

"Jack mau apa sayang?". Lanjut chanyeol.

"Hmm... Jack ingin ke pantai... Kemalin jack dengal celita mark yang pelgi ke pantai".

"Jack ingin kepantai? Sekarang?".

"Ne om... Jack ingin ke pantai".

"Kalau begitu ayok kita kepantai. Bilang ke mamah mu dulu sana". Suruh chanyeol.

"Mah, jack oleh ke pantai?".

Jieun yang melihat mata jack dengan tatapan memohon akhirnya mengganggukan kepalanya. "Iya boleh sayang".

"Yeayyy acikk jack ke pantai. Ayo om kita pelgi sekalang". Ucap jack riang dengan mengalungkan tangan kecilnya ke leher chanyeol.

"Kalau begitu ayo kita pergi. Ayo ji kamu juga harus ikut".

Dan jieun hanya menganggukan kepalanya dan mengikuti chanyeol yang sudah berjalan duluan menggendong jack.

Dalam hati jieun, ia tidak tau apa mksud jin menyuruhnya menjauhi chanyeol. Tapi biarlah seperti ini dulu, selama buah hatinya bahagia, jieun akan melakukan apapun demi jackson, buah hatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Marriage Life•KsjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang