Pemuda itu menghela nafasnya, ia memainkan bolpoin miliknya berusaha mengusir bosan. Ia melirik pada gadis yang duduk di hadapannya, gadis itu tengah membaca buku dengan santainya.
Gusar, pemuda itu menumpukan dahinya di atas meja. Membuat gadis dihadapannya melirik kecil.
"Kita sedang liburan sekolah, kenapa aku malah terjebak di perpustakaan?" rengek pemuda itu.
Gadis itu meminta maaf pada orang-orang yang merasa terganggu karena rengekan pemuda itu, ia menutup buku yang di bacanya dan berbisik pada pusat itu. "Oppa, kecilkan suaramu. Kita sedang di perpustakaan,"
Pemuda itu mendongak dan mencebikan bibir bawahnya, gadis itu menghela nafas pasrah melihat yang lebih tua merajuk.
"Hmm, kau mau kita kemana?"
Mendengar perkataan gadis itu senyuman lebar tercipta di wajah pemuda tinggi itu. "Ayo kita keluar dari sini,"
Gadis itu mengangguk, "oke sebentar, aku akan mengembalikan buku ini sebentar." pemuda itu mengangguk cepat, gadis yang tingginya hanya sebatas bahunya itu pergi ke rak buku bagian novel.
Pemuda itu bangkit dan menyusul gadis yang berdiri menunggunya di samping rak buku, "kajja."
Gadis itu tersenyum kecil dan menyamakan langkahnya dengan yang lebih tua.
Kim Naidi -nama gadis yang tengah berjalan di samping pemuda yang bernama Na Jaemin, keduanya merupakan teman sejak sekolah menengah pertama di Korea.
Naidi yang merupakan blasteran Korea-Belanda dari kedua orangtuanya, nyatanya dapat menggunakan berbagai bahasa. Tahun lalu ketika liburan musim panas, Naidi dan Jaemin berlibur bersama di Indonesia. Gadis itu bahkan pandai membuat masakan dari berbagai negara yang pernah dikunjunginya, gadis itu pergi ke negara lain tidak hanya untuk berlibur, namun ada hal lain yang harus dilakukannya.
Jaemin melirik pada Naidi yang berjalan di sampingnya, pemuda itu sudah menganggap gadis itu layaknya adik sendiri.
Naidi menghentikan langkahnya di depan kedai eskrim yang ada di trotoar, "oppa, coklat ne."
Jaemin mengusap surai gadis itu pelan, "satu cup saja ya," Naidi mengangguk. "satu cup coklat dan dua cup stoberi topping marsmellow."
"Oke,"
Jaemin tersenyum ketika melihat Naidi yang berbinar melihat es krim coklat yang diterimanya, Jaemin membayar es krim miliknya dan Naidi tak lupa mengucapkan terimakasih.
Keduanya kembali berjalan mengelilingi kota Seoul yang terasa panas, Naidi beberapa kali menyeka keringatnya dengan sapu tangan miliknya.
"Uh, panas sekali. Oppa, ayo kita berteduh di taman." Jaemin mengangguk dan melangkah memasuki taman kota, keduanya mencari tempat duduk yang teduh dan terhindar dari matahari.
Jaemin melepas topi yang dipakainya dan menggunakannya untuk mengipasi dirinya, Naidi sibuk melahap eskrim miliknya yang mulai mencair. Jaemin hanya memakan pelan eskrim miliknya dan bersandar pada sandaran kursi taman.
"Hei Kim, tinggal tujuh bulan lagi kita akan lulus dari SMA. Kau akan lanjut di mana?"
Mendengar pertanyaan itu tubuh Naidi menegak, entah mengapa lidahnya terasa kelu mengingat perkataan ayahnya dua hari yang lalu.
Jaemin mengangkat alis ketika tak mendapat jawaban, ia menyenggol lengan Naidi pelan. "Kau melamun?"
Naidi mengerjap dan dengan cepat menggeleng, ia segera menghabiskan eskrim miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHUT UP! {hiatus}
Fanfiction{hiatus} "Hei Kim, wanna hear the fact? Your m-," "Bastard, jangan dengarkan dia Nai!" "You, shut up. Mr. Park, shot him!" "GO!" "ANDWE!!!"