Who

67 27 4
                                    

"Pesawat akan mendarat sebentar lagi, harap pasang sabuk pengaman anda masing-masing–"

Naidi menutup novel yang dibacanya dan memasang sabuk pengaman ketika suara Jeno mulai terdengar, gadis bermarga Kim itu melirik ayahnya yang melakukan hal serupa.

Pesawat pribadi milik keluarga Kim mendarat dengan aman, Jeno keluar dari ruang kendalinya dan menatap ayah dan anak itu.

"Kita sudah sampai di daratan China Tuan," Tuan Kim melepas sabuknya dan berdiri berhadapan dengan Jeno yang tersenyum.

Tuan Kim menepuk bahu pemuda di hadapannya dua kali, "terimakasih Jeno-a," Naidi mengangguk pada Ayahnya yang melangkah menuju kabin pesawat.

Jeno mengusap rambut Naidi pelan, "oh iya, nah."

Naidi tersenyum dan menerima tas hitam kecil dari Jeno, "gomawo oppa,"

Jeno membalas senyuman Naidi, "jika ada apa-apa, dua temanku dan Jaemin siap membantumu. Mereka berdua bernama Zhong Chenle dan Huang Renjun, arra?"

Naidi mengangguk dan mengingat dua nama itu, lagi-lagi Jeno mengusak gemas rambut gadis Kim itu sebelum Naidi menyusul ayahnya yang sudah keluar dan menunggu di bawah.

Naidi memasang kacamata miliknya dan tersenyum pada pria paruh baya yang terlihat akrab dengan ayahnya.

"Oh, apa dia putrimu Namjoon? Persis dengan ibunya," Naidi tersenyum simpul mendengar hal itu.

"Nihao, saya Kim Naidi." Naidi menunduk sopan, Tuan Kim tersenyum menampakkan kedua dimple miliknya ketika putri semata wayangnya di peluk oleh Tuan Li.



Shuyang menyambar potongan pizza untuk yang kedua kalinya, ia memandangi kedua kakaknya yang asik bermain game.

"Kau curang Zeyu," Hanyu menyipitkan matanya mencoba fokus pada stik game miliknya. Zeyu hanya mendengus dan kembali sibuk pada gamenya.

Shuyang memperhatikan keduanya dengan mulutnya yang masih sibuk mengunyah potongan pizza, membuat kedua pipinya menggembung penuh.

Pintu terbuka menampakkan Mingrui dan Zihao yang membawa beberapa kaleng minuman dingin, Xinlong langsung mengambil minuman soda yang dibawa Zihao.

"Dasar, selalu soda." cibir Zihao, Xinlong menunjukkan cengirannya dan menegak minuman bersoda itu cepat.

Zihao mendudukkan dirinya di tepi ranjangnya, ia mengambil sepotong pizza dan memakannya. Tangannya yang bebas memainkan ponselnya, "hmm?"

Mingrui mendekat dan melihat layar ponsel Zihao, "ada apa ge?"

Zihao menggeleng dan melempar ponselnya ke ranjangnya, ia kembali menyuapkan potongan pizza dan mengunyahnya. Mingrui bertukar pandang dengan Xinlong yang mengangkat bahunya tanda tak tahu.

Keenamnya memandang pintu yang diketuk dari luar, Mingrui bangkit dari duduknya dan membuka pintu yang memperlihatkan salah satu pelayan rumah Zihao.

"Maaf tuan muda, Tuan tadi menelpon dan menyuruh Anda dan teman-teman anda menunggu di bawah."

Zihao mengernyit. Ah, ini pasti berhubungan dengan anak dari teman ayahnya. "Hmm, baiklah. Xiexie."

SHUT UP! {hiatus}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang