Kejutan

11 9 0
                                    

Hai, semuanya, apakah ada yang kangen dengn cerita ini??

Gak ada, -Readers

Oke, yaudah jadi aku mau nyeritain alesan aku kenapa ini cerita gak update selama 2 minggu.

1. Aku baru masuk sekolah jadi MOS
2. Aku pulang sekolah jam 4
3. Aku gak boleh tidur diatas jam 10 guys
4. Aku gak dibolehin buka wattpad sebenernya, huhu sedih :'(

Jadi, karena udh lama gak update cerita ini, aku bakalan double up.
Tapi update yang ke -2, jam 8 malem ya, makasih untuk kalian yang udh Setia nungguin cerita gak jelas ini update, makasih ya semua, oke daripada berlama lama disini, mari kita mulai ceritanya aja

================================

Rachiella kemudian kembali duduk di pinggir kasurnya, kemudian menatap ke arah jendela nya, yang langsung membuat ia melihat semua yang ada di luar rumahnya itu, dan dia memilih fokus kepada langit, yang sudah tidak berwarna lagi, dan hanya membiarkan bulan menyinari bumi ini.

'Yaudahlah besok aja nge-stok mimpi nya', -batin Rachiella

Dia kemudian menjatuhkan badannya ke belakang, dan merasakan kenyamanan yang diberikan oleh kasur tercintanya

Tak lama kemudian, suara deru nafas nya mulai terdengar, dan kehenginan tercipta di kamar Rachiella tersebut

Menandakan bahwa sang empu nya sudah tertidur.

...........

Setelah Rachiella tertidur, keluar seseorang dari dalam lemari pakaian Rachiella...

Ia melangkahkan kakinya menuju kasur Rachiella yang diatasnya terdapat sang empu nya yang sedang tertidur pulas

Kini, jarak seseorang tersebut dengan kasur Rachiella mulai terkikis perlahan demi perlahan.

Dan sekarang seseorang yang misterius itu sekarang berada tepat didepan kasur Rachiella.

Menatap mata Rachiella yang sedang tertutup, dengan sangat lama, hingga akhirnya dia bergumam

"Happy Birthday My Friend, and Say Goodbye to World"

Gumam nya lirih, hingga hampir tidak terdengar

Kemudian tangannya merogoh saku jubah nya, dan mengeluarkan sebuah benda berbentuk pipih, yang disalah satu ujung sisinya, berbentuk runcing.

Tangan nya mengangkat tinggi tinggi benda itu, dan bersiap siap meluncurkan nya ke arah tubuh Rachiella yang sedang tertidur pulas.

Tiba tiba, ada anak panah meluncur dengan kencang dari yang masuk melewati jendela, dan menabrak pisau seseorang yang misterius tadi.

"Akh... "Rintih seseorang tersebut sambil menggenggam tangannya yang mengeluarkan cairan pekat berwarna merah, akibat tergores anak panah tadi.

Mendengar suara rintihan tersebut, Rachiella mulai tersadar dari tidurnya

Ia membuka mata nya perlahan, dan mendapati sesosok berjubah di kamarnya, dan sedang memegangi tangannya yang seperti nya terluka.

Mata Rachiella langsung membelalak ketika kesadarannya sudah terkumpul semua

Dan langsung berdiri.

Seseorang yang "misterius" tadi, menyadari kalau Rachiella sudah terbangun, dia pun melarikan dari kamar Rachiella lewat jendela kamar Rachiella.

Sekarang Rachiella hanya terduduk menung di pinggiran kasur nya.

Pikiran Rachiella benar benar dipenuhi dengan banyak sekali pertanyaan yang membuat ia pusing jika harus mencari jawaban dari pertanyaan pertanyaan yang melintas di otak nya tersebut.

"Siapa dia?? "
"Kenapa dia masuk kesini? "
"Kenapa dia bisa masuk kesini?"
"Kenapa dia harus ke kamarku? "
"Apa urusan dia? "
"Kenapa tangannya berdarah? "
"Apakah dia ingin membunuhku"
"Kalau iya dia ingin membunuhku, kenapa??"
"Apakah aku mempunyai salah?"
"Apa salahku?"
"Apa dia orang yang membenciku?"
"Kenapa dia membenciku?"
"Apa mungkin dia menyelamatkan ku?"
"Tetapi kenapa dia lari?"
"Aku takut"
"Dimana Claudya?"
"Aku butuh dia"
"Aku takut sekali sekarang, Claudya datanglah"

Tiba-tiba cairan bening jatuh menetes dari kedua matanya, dan membasahi kedua punggung tangan nya, membuat punggung tangannya terasa basah, tetapi juga membuat dia merasa hangat.

Iya, Rachiella menangis.

Biasanya jika Rachiella sedih, Claudya akan ada disampingnya dan memeluk tubuh sahabatnya itu, agar tercipta perasaan hangat, tetapi sekarang yang dirasakan Rachiella hanyalah angin dingin yang menusuk kulitnya, dan menembus tubuhnya, hawa dingin di malam hari terasa sangat dingin, tidak seperti biasanya.

Membuat perasaan Rachiella semakin sedih, Rachiella memang tipe orang yang akan merasa sedih jika tidak ada seseorang disekitarnya, bisa dibilang kalau Rachiella ini sangat dan sangat membutuhkan orang di sekitarnya.

Dan sepertinya malam ini akan dilewati Rachiella dengan penuh tangisan.

Sementara itu, diseberang sana, lebih tepatnya di atas pohon, sedang melihat Rachiella lewat Jendela Kamar Rachiella.

Bisa dilihat dari tatapan orang itu, orang itu sepertinya sedih melihat Rachiella seperti itu.

"Tunggu sebentar Baby Bear, tunggu sebentar lagi dan aku akan membawa mu pergi" gumam nya lirih, hingga sedetik kemudian, menghilang ditelan rerimbunan pohon pohon yang masih lebat
































================================

Oke, ini author mau cuap cuap lagi, dan bawa kabar sedih, kalau hari ini gak jadi double update readers, gegara saya belum nulis chapter 2 nya, dan ide di kepala saya pun sudah habis readers

Yaudahlah ya, itu aja, makasih buat semua pembaca "The Dream of Rachiella" yang sudah sabar menunggu update cerita gak jelas ini

Oh ya jangan lupa vote dan comment kalian sangat membantu cerita ini

Sabtu, 20 Juli 2019

The Dream Of RACHIELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang