Aku terus tersenyum, tidak menyangka bahwa Eunha akan menerimaku. Rasanya semua ini terasa seperti mimpi, sampai-sampai aku bahkan tidak menyadari bahwa Eunha terus memanggilku yang masih senyum-senyum sendiri.
"Sayang.. jangan terlalu banyak tersenyum" ujarnya membuyarkan pandanganku. Ia menangkup pipiku pelan dan mencium bibirku singkat.
"terimakasih untuk makan malamnnya, sampai bertemu besok" ucapnya meninggalkanku. Saking tak sadar aku hanya bisa tersenyum melambai, dan Speechless.
Tak dapat berkata apa apa lagi.
Aku harus segera melakukan reservasi untuk Gedung pernikahan, gaun , makanan dan semua. Pernikahanku akan segera digelar.
Dan itu bersama Eunha.
Aku mengendarai mobilku menuju arah pulang, namun atensi seketika membeku ketika mendapati sebuah Handphone berdering dari atas dashboard mobil.
Sebuah nomer bertuliskan 'eomma' kembali memanggil sebanyak 21 kali.
Ya ampun, sepertinya aku harus segera mengembalikan handphone gadis itu. ibunya pasti sangat khawatir.
Tapi bagaimana?
Kepada siapa aku harus mengembalikannya?
Tanpa fikir panjang, akupun mengangkat telpon itu namun jantungku seketik berdetak kencang ketika mendengar teriakan tak senonoh dari seberang sana.
"DIMANA KAU JALANG?"
"HAH APA KAU KABUR LAGI?"
"AKU MENDAPAT LAPORAN DARI CLIENTKU KALAU KAU KABUR LAGI"
"YA KIM YERI.."
"JAWAB AKU"
"KALAU KAU TIDAK KEMBALI KE KLUB 39 AKU AKAN SEGERA MENGHUKUMMU"
"YA.!!"
"HALLO"
Aku menutup telponnya, sungguh telingaku rasanya memanas. Ibu macam apa yang tega berteriak seperti itu?
Dan aku?
Apa hubungannya dengan aku? Kenapa aku tidak katakan saja tadi kepada wanita itu kalau handphone anaknya telah tertinggal bersamaku.
Tapi aku justru diam.
Aku menepikkan mobilku
Mengambil handphone tersebut.
.....
"tolong lepaskan aku" gadis itu memohon ketika mendapati suruhan dari ibunya berhasil menemukan persembunyiannya dari bawah kolong meja bar.
"gara gara kau aku jadi dimarahi oleh boss" salah seorang dari mereka mengaduh.
Gadis itu meronta meminta kepada orang suruhan untuk berhenti. Namun hal itu tidak akan terjadi, ibunya telah menunggu tepat digerbang sebelah kanan club. Bersama seorang pria paruh baya yang telah membayarnya mahal.
"eomma aku mohon" gadis itu bersimpuh mencium kaki ibu tirinya namun sang ibu justru menendangnya dan menarik kepalanya.
" AKU SUDAH MENJADIKANMU CANTIK MALAM INI, BUKAN UNTUK MELARIKAN DIRI"
"Madam aku sudah membayar mahal, ia bahkan menendang kakiku tadi.. kau harus ganti rugi" sang client mengaduh tak terima.
"APA BENAR ITU KIM YERI?" ibunya menarik rambut gadis yang dinamai kim yeri tersebut dengan keras.
Yeri menggeleng, sambil terus memengangi kaki ibu tirinya. Ia menangis keras menggeleng ketika orang suruhan ibunya menarik keras gaunnya yang sudah hampir melorot dan telanjang. Lusuh dan berkeringat, tapi pria paruh baya dihadapannya terlihat menyukai yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MONTH BEFORE
Romanceini adalah kisah yang terjadi sebulan tepat, sebelum tanggal pernikahanku. . . . . . . jungristory by ©coriyjk