Kami terdiam dimeja makan , setelah aku memutuskan untuk mencicipi masakannya. Dan membuatnya menunggu untuk beberapa kalimat penuturan yang akan kuucapkan.
Fyuuh aku menghela nafas.
Lagi-lagi aku menjadi manusiawi.
"baiklah, aku akan meminjamkan mu uang. Berapa nominal yang kau butuhkan?" tanyaku dan mendapati pandangan kosong dari gadis dihadapanku.
"dan aku juga akan memberimu pakaian yang layak pakai" sambungku , dan ia kembali menunduk. Aku merasa seperti malaikat untuk sesaat, namun tidak lagi ketika sebuah ide terlintas dan aku tidak tahu apa sebenarnya mau diriku sendiri.
"tidak aku tidak akan memberikannya" ucapku menarik kata-kataku sesaat kemudian dan ia menatapku dengan heran.
"kau bisa saja membuat pengakuan pada orang lain kalau aku telah memperkosamu dan melaporkanku pada polisi" ucapku dan ia nampak terkejut.
"aku yakin kau tidak sepolos yang ku fikirkan" sambungku, lebih seperti berdialog sendiri. Pasalnya gadis ini hanya diam, menunduk dan tidak tahu harus berkata apa.
"hm"
Sepersekian detik dalam hening, aku tengah memikirkan cara terbaik mengusirnya tanpa memberi jejak bahwa aku pernah melakukan hubungan intim dengannya. Tapi fikiranku kalut aku tidak bisa berfikir apa-apa hingga akhirnya hanya satu kata yang keluar dari mulutku.
"aku akan memberimu makan minum dan semua fasilitas diruangan ini.."
"secara gratis.." ucapku menjeda pada beberpa kalimat.
"sebagai gantinya kau harus bekerja padaku.." ia menatapku lama menantikan sebuah jawaban yang kuyakin tidak akan disukai olehnya.
"menjadi pembantuku mengurus semua urusan rumah tangga disini" sambungku , ia terlihat menghela nafas.
"mengurus semua keperluanku, makanku, minumku , pekerjaannku..."
"termasuk..."
"kebutuhan priaku.." makna ucapanku terkhusus pada pola hubungan intim yang sudah dua kali kami lakukan.
Aku benar-benar tidak tahu apa yang sudah kusebutkan diatas. Fikiranku kacau ketika bersama gadis ini. Bahkan senyum yang kudapat dari Eunha tadi sore rasanya tidak berarti lagi.
"jika kau tidak mau, kau bisa pergi sekarang juga" ucapku dan meninggalkannya untuk membuat keputusan..
......
"selamat pagi my brother" Bambam menyapaku dengan senyuman khasnya. Aku tidak mengerti apa yang membuatnya selalu ceria, ia bahkan terlihat baik-baik saja setelah sehari putus dari Mina pacarnya yang ke empat.
"jangan sapa aku" balasku cuek dan terdengar dalam mood yang tidak baik. Aku menghela nafasku merasa bosan dan masuk menerobos ruang kerjaku dimana terdapat sesuatu yang akan merubah moodku menjadi baik hari ini.
Sekotak coklat dengan note didalamnya.
"ayo lakukan kencan sore ini" dan aku tau pasti siapa pengirimnya.
...
Disaat makan siang fikiranku kacau bukan karena pekerjaan yang menumpuk, tapi aku sedang berusaha mengatur pola fikirku agar aku tidak mendapat mood buruk lagi.
"kudengar-dengar kau putus lagi dari Mina?" ucapan Jaehyun membuyarkan acara makan siang kami ketika menyadari sekarang kami maksudku aku tengah bersama lagi dengan teman-teman brengsek ku.
"seperti yang kau lihat" balas bambam santai sambil menyantap beef yang baru saja terhidang di depannya.
"lalu apa penyebabnya?" Jaehyun kembali menuntun pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
A MONTH BEFORE
Romantikini adalah kisah yang terjadi sebulan tepat, sebelum tanggal pernikahanku. . . . . . . jungristory by ©coriyjk