Prolog

2.1K 31 3
                                    

Pagi ini pukul 07.10 WIB terlihat beberapa siswa SMA Harapan Bangsa berjalan tergesa-gesa karena 5 menit lagi bel masuk kelas berbunyi. Itu artinya jam pertama hari ini akan segera dimulai dan Pak Amin satpam SMA Harapan Bangsa akan menutup rapat gerbang sekolah.

"Woy masuk!!! Bu Nita datang!!" ucap seorang gadis berambut hitam sebahu yang memiliki hobi memantau kedatangan guru dari depan pintu kelasnya.

"Lu gak bosen apa mantauin guru mulu, Nay?" tanya Salma pada Naina yang masih mengatur nafasnya dan dijawab dengan gelengan kepala oleh Naina.

"Sal, PR matematika lu udah?" tanya Naina pada sahabatnya yang ia kenal sejak 1 tahun lalu saat baru masuk SMA Harapan Bangsa. Salma dengan kepolosannya justru bertanya balik pada Naina "PR apaan, Nay?". Dengan geram Naina memukul kepala sahabatnya itu dengan buku matematikanya "Gak usah kebanyakan bacot, buruan tulis mumpung Bu Nita masih belom inget." mendengar perintah sahabatnya, Salma langsung lmenulis PR matematikanya lebih tepatnya menyalin jawaban Naina.

"Minggu kemarin saya kasih PR gak ke kalian?" tanya Bu Nita yang langsung dijawab kompak dengan seluruh siswa kelas 11 Alam 3 "Gak ada, Bu!". Tapi tidak dengan Nurul, murid paling pintar dikelas itu yang selalu mencari perhatian para guru. Dengan tanpa rasa berdosa Nurul memberitahu tentang PR matematika itu yang langsung dicibir oleh teman-teman kelasnya.

"Naina, coba kamu tulis jawaban kamu dipapan tulis." Perintah Bu Nita pada Naina. "Sal, lu udah belom?" tanya Naina pada Salma yang sedang terburu-buru menyalin PR matematika tersebut. "Nih udah." Ucap Salma sembari memberikan buku Naina kepada pemiliknya.

Naina segera maju untuk menuliskan jawabannya ke papan tulis. Bu Nita memperhatikan Naina yang sedang menulis. Meskipun tergolong murid yang nakal, prestasi Naina dalam bidang akademik tidak bisa diragukan. "Assalamu'alaikum" ucap seorang laki-laki yang memiliki postur tinggi dengan seragam abu-abu putih yang dikeluarkan dan jaket merah ditangannya. Dia adalah Panji Mahardika, sahabat Naina sejak SD. "Telat lagi bosQ" sindir Naina pada Panji yang langsung melayangkan jitakan pada kepala Naina "Berisik lu bapau" cibir Panji.

"Panji, ini udah yang ke berapa kali kamu telat dipelajaran saya?" tanya Bu Nita. Panji yang ditanya hanya memamerkan deret giginya yang putih sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Akhirnya Panji dibolehkan duduk setelah Naina selesai menulis jawabannya di papan tulis.

Panji duduk di paling belakang bersama dengan Aji. Di depannya ada Naina dan Salma. Naina dan Panji adalah sahabat sejak kecil yang begitu dekat, namun tak jarang mereka juga terlihat seperti kucing dengan anjing saat bertengkar. Keduanya memiliki hobi yang sama yaitu bermain basket.










🎈jangan lupa vote,comment, and share🎈

NAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang