Belajar mengajar pun berlanjut hingga akhirnya bel pulang sekolahpun berbunyi. Ini adalah waktu yang selalu dinantikan para siswa. Naina, Mira, Tasya, dan Salma berjalan beriringan menuju gerbang sekolah. “Guys, gue gak bareng ya. Gue nunggu Haikal jemput gue.” Ucap Nay kepada para sahabatnya yang dibalas anggukan oleh mereka. “Nay, kita duluan ya. Lo hati-hati pulangnya” kata Tasya “Oke kalian juga” balas Nay dan teman-temannya pun masuk ke angkutan umum.Setelah 10 menit menunggu, akhirnya Haikal datang dengan motor hitamnya. Haikal memberhentikan motornya didepan Naina dan membuka helmnya.
“Maaf ya udah nunggu lama ya?”
“Ngga ko belum lama. Ya udah yuk!” ajak Nay dengan semangat.
Bagaimana tidak, bertemu dengan sosok yang ia cintai dan lama tak berjumpa. Saat Nay sudah naik ke motor Haikal, Haikal pun langsung mengendarai motor hitamnya itu. Nay memeluk Haikal dari belakang
“Do you miss me, Babe?” tanya Haikal
“I don’t have reason to not miss you”
“Kita jalan-jalan dulu ya,Nay” ucap Haikal.
Naina hanya mengangguk dan dilihat oleh Haikal dari kaca spion motornya.
“Nay kita beli es kelapa itu ya?” tanpa menunggu jawaban dari Nay, Haikal meminggirkan motornya ke tepi jalan dekat tukang es kelapa.
Nay duduk di kursi menunggu Haikal yang sedang memesankan es kelapa untuk dirinya dan Haikal. Nay menatap punggung Haikal, tak menyangka bahwa sudah 1 tahun bersama dengan orang yang selama ini selalu menjadi sumber bahagianya. Haikal memanglah badboy tapi saat bersama Naina dia adalah cowok penyayang,humoris,pelindung, dan sosok cowok yang menghargai perempuan. Haikal tahu kapan dan dimana dia harus nakal.
Selama 1 tahun bersama Haikal, Naina tidak pernah diperlakukan kasar atau kurang ajar meskipun Haikal memiliki sisi buruk bahkan untuk menggandeng tangan Naina pun Haikal bertanya dahulu pada Nay. Bukankah semua orang memiliki sisi baiknya masing-masing. Itulah sisi baik seorang Haikal Gunawan yang dicintai oleh Naina Zifara.
Tak lama kemudian, Haikal datang dengan dua gelas es kelapa ditangannya dan membuyarkan lamunan Nay.
“Gak nyangka ya Nay kita udah 1 tahun aja. Happy anniversary Nay” seolah bisa membaca pikiran Nay, Haikal mengatakan sesuatu yang sedang Nay pikirkan.
“Happy anniversary too,Kal. Terima kasih masih mau bertahan sama aku” balas Naina dengan mata yang berkaca-kaca. Haikal yang melihat air mata Nay mulai jatuh langsung mengusap air matanya
“Udah dong jangan nangis kaya gini. Aku mau kita bahagia bukan sedih kaya gini ah. Senyum dong es kelapa aku kurang manis nih jadi asin gimana gitu tanpa senyum kamu” ucap Haikal. Nay menghapus sisa air matanya lalu memukul Haikal sambil tertawa.
“Lubang hidung kamu kali kegedean jadi upil kamu jatuh ke gelas. Makanya es kelapanya asin hahaha” mereka pun tertawa bersama. Sederhana saja bahagia mereka, cukup bersama dan saling mengucap jokes receh saja sudah bisa tertawa bersama.
Saat sedang menikmati es kelapa tadi, tiba-tiba Nay teringat sesuatu yang ingin iya tanyakan sejak lama.
“Kal, kenapa sih kamu masih mau bertahan sama aku? Kamu gak bosen gitu sama aku? Terus juga kan di sekolah kamu banyak cewek cantik.” Tanya Nay dengan hati-hati karena ragu pada pertanyaannya sendiri namun sifat penasarannya terus mendorongnya mengungkapkan hal tersebut.
“Bosan itu manusiawi, Nay. Asal kitanya aja bisa ngubah rasa bosan kita. Cuma kamu Nay yang mau sama cowok brengsek kaya aku.”
“Uhuk! Uhuk!” terkejut mendengar jawaban dari Haikal membuat Nay tersedak.
“Pelan-pelan sayang” kata Haikal sambal menepuk nepuk punggung Nay “Oh jadi gitu alasan kamu” sambung Nay sambal tersenyum kaku lebih tepatnya terpaksa. Sakit, sesak itulah yang dirasakan hatinya saat ini. “Pulang yuk” ajak Nay karena moodnya sudah tidak bagus lagi.
Haikal tidak menyadari perubahan mood kekasihnya, ia hanya mengiyakan ajakan pulang Naina.
🎈Jangan lupa vote,comment, dan share🎈
KAMU SEDANG MEMBACA
NAY
Teen FictionSekarang sunyi membuatku tenang, luka membuatku kuat, dan jarak membuatku rindu. -Naina Zifara