4일🔞

8.4K 462 64
                                    

•Rate bulan hitam ya gaesss🌚•

⭕⭕⭕

Taeyong langsung mengukung badan kecil Ten setelah menghunjaminya dengan banyak ciuman. Bahkan menimbulkan bekas ruam di perpotongan lehernya.

"Nghhh—" entah ini desahan keberapa yang sudah Ten keluarkan, ciuman Taeyong begitu merangsang dirinya. Bagian selatannyapun juga ikut mengacung menanggapi rangsang, jujur ini yang pertama kali. Dan ia benar - benar tak bisa menahan rangsangan tersebut.

"Aaakh—," Ten memekik sambil memejamkan matanya saat Taeyong membuat tanda di dekat nipple - nya.

"Let me take off your clothes," dengan gerakan gesit, jemari Taeyong melucuti satu per satu kancing baju Ten dan setelah semuanya terlepas ia langsung membuangnya asal.

Jika begini Taeyong bisa menghisap dan meremas nipple Ten dengan leluasa.

"Aahhhh akhhh—ittthhhh," desahan itu lolos begitu saja saat Taeyong melahap satu nipple -nya sedangkan yang lain diremasnya dengan kuat.

"Aaaaaaaa!" oke, ini bukan desahan melainkan jeritan. Ten menjerit karena tiba - tiba Taeyong membawanya merayap ke atas dinding mendekati langit - langit. Ini sangat gila.

"Kau tidak akan jatuh, baby," Taeyong kembali mencium bibir Ten dan mengeksplorasi seluruh mulutnya. Bahkan pipi Ten tampak menggembung karena lidah Taeyong yang bermain didalam sana.

"Ssshhhhh—nghhhhhhh," Ten terus mendesah, tak pernah ia merasakan kenikmatan sebesar ini.

Saking nikmatnya ia sampai tidak sadar jika posisi mereka sangat menantang adrenalin. Mulai dari atas langit - langit hingga berpindah ke ujung jendela dan dinding.

'BUGH!'

Taeyong membanting Ten diatas ranjang queen size bersprei merah itu. Tangan Taeyong kini berani bergerilya ke dalam celana piama milik Ten, berusaha menyentuh apa yang ada didalam sana.

"Uuuhhh ohhhhh," mata Ten mendelik dan tersentak saat Taeyong menggenggam miliknya di bawah sana.

Taeyong melempar smirk, dan dibawah sana terjadi pergerakan naik turun yang serasa menjepit dick milik Ten.

"Sshhh siialann kauh Taeyonghhh!!" umpat Ten sambil mendesah menikmati kocokan yang diberi Taeyong.

Tempo Taeyong tidak konsisten membuat Ten harus mengatur setiap napasnya. Tapi sungguh setiap gerakan yang diberi oleh Taeyong membuat napasnya memburu.

"Ahhhhh—ahhhhh—nghhhh—hhhhhhkkkk—auh auh auh auh," desahan Ten tak dapat tertahan lagi.

Taeyong melepaskan celana Ten, sehingga keadaannya kini sudah full naked. Putihnya kulit Ten membuat Taeyong semakin tergoda, belum pernah ia melihat manusia sesempurna ini.

Taeyong mengangkat kedua kaki Ten agar bersandar di kedua pundaknya. Posisi itu menyebabkan penis kecil Ten yang sudah menegak dan pleasure hole merah yang sudah berkedut.

Tanpa babibu Taeyong langsung memasukan dua jari sekaligus ke dalam lubang Ten dan disambut oleh jeritan kecil dari pita suara Ten. Sambil menunggu Ten beradaptasi dengan jari di rektumnya, Taeyong mengajak Ten untuk berbicara.

"Apakah kau malaikat?" tanya Taeyong sambil dengan perlahan mulai menggerakan jarinya dibawah sana.

"Ttti—ttidakhh aku manusia ah!" Ten menyatukan alisnya karena rasa perih dan geli di area anusnya.

My Dear Incubus👿 •TAETEN•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang