Dengan teliti Ten menyunting lagi hasil artikelnya, ia tak mau jika harus mendapat marahan lagi dari Kang Seulgi. Itu hanya akan membuat telinganya pengang, apalagi perkataannya yang tajam bak belati menghunus dadanya.
"Pagi, Ten!" Taeil menyapa Ten yang sudah terlihat sibuk itu.
"Oh, pagi juga sunbae," jawab Ten mengalihkan padangannya pada sosok Taeil.
"Kau pagi - pagi sudah sibuk sekali, ngomong - ngomong mengapa dua hari yang lalu kau bolos kerja hm?" pada intinya Taeil pasti akan mengungkit tentang bolos kerja Ten, kemarin ia juga berhadapan dengan Jaehyun gara - gara tidak masuk kerja tanpa keterangan. Heol, Ten justru merasa bahagia bisa bertemu secara privat dengan Jaehyun. Ibarat diberi heart service.
"Aku sakit, untuk sekedar membuka ponsel saja tidak sempat," jawab Ten lemas. Ya, sejak kepergian Taeyong dua hari yang lalu rasa lemas masih saja menghunjami dirinya. Padahal ia sudah makan dan istirahat yang cukup.
"Kau juga nampak masih belum sehat, jangan terlalu kecapekan ya?" nasihat Taeil pada juniornya itu.
"Terimakasih sunbae," dan setelah itu Taeil segera pergi, Ten kembali berkutat dengan huruf - huruf di setumpuk kertas itu.
⭕⭕⭕
Ten menghempas badannya di ranjang merah rapinya, kemarin ia mengundang cleaning service untuk membereskan semuanya. Untung office boy - nya tidak bertanya macam - macam karena ia hanyalah anak polos lulusan sekolah menengah atas yang tak bisa lanjut kuliah.
Ia bernapas bebas, pertama hari ini musuh bebuyutannya tidak masuk kerja—Seulgi, kedua pekerjaan benar - benar sudah selesai, ia tak perlu kerja lembur tambahan.
"Huftttt," Ten menghembuskan napas panjang, badannya lemas minta diisi makanan.
Kaki rampingnya melangkah menuju dapur. Dan pintu kulkas langsung menjadi incarannya, Ten mengambil banyak sekali makanan. Dua buah pisang, semangkok nasi goreng sisa tadi pagi, ayam bakar dan segelas jus alpukat.
"Pokoknya aku harus habiskan semua ini agar tubuhku kuat lagi!" dengan ambisi tinggi untuk menghabiskan semua makanan, ia yakin badannya tidak akan lemas lagi.
Setelah selesai dengan makan besarnya, bukannya badan Ten yang menjadi lebih segar tapi justru perutnya kini yang penuhi dengan gas. Tentu saja hal itu membuatnya menjadi mulas, memicu feses nya maju untuk dikeluarkan.
⭕⭕⭕
"Ah, shit!" Ten mengumpat sambil menatap tajam pantulan dirinya di kaca kamar mandi. Ia mengumpat katena badan lemasnya, pandangannya saja sayup - sayup. Jujur ia agak kesal terhadap Taeyong karena setelah puas seks dia pergi begitu saja dan belum kembali lagi. Dasar pria.
Ten membasuh mukanya, menggosok gigi, dan melepas kemeja kerjanya.
"Holy shit!" Ten spontan terkejut saat melihat seluruh tubuhnya yang dipenuhi bekas memar, kali ini bukan cupangan.
Ia bergidik ngeri, bagaimana bisa secara tiba - tiba tubuhnya menjadi memar - memar seperti ini. Apa gara - gara ia berhubungan seks hebat dengan Taeyong kemarin? Ten melupakan fakta bahwa Taeyong adalah seorang iblis. Ia sudah jatuh terlalu jauh dalam pesona sang iblis Taeyong.
"Sepertinya aku harus ke gereja sepulang kerja," monolognya pada dirinya sendiri. Well, ia ke gereja bukan bermaksud untuk melenyapkan Taeyong atau apapun, hanya saja—
KAMU SEDANG MEMBACA
My Dear Incubus👿 •TAETEN•
Fantasía"тнe нell are eмpтy and all тнe devιlѕ are нere." 🔞Warning🔞 Mature content✔ Fantasy✔ Tiba - tiba tubuh Ten dipenuhi dengan tanda merah - merah seperti bekas cupangan. But, Ten never do that and he hasn't any relationship with someone. «Start from...