U hurt My love!

119 12 0
                                    

'kau berbakat untuk menjadi pelawak nona. terimakasih sudah membuat saya tertawa. jadi silahkan anda keluar dari sini.'

'tujuanku disini sudah selesai. kalau begitu kami berdua pamit. (menundukkan kepalanya.)'

-jihyo dan sehun pun keluar dari ruangan.

'kau hebat sekali tadi unnie, aku rasa aku tau kenapa hyung sangat suka sekali padamu.'

'kau itu sedang berbicara pada hyungmu sendiri. (berbicara dalam hati)'

'unnie? kenapa diem?? (memasang wajah penasaran.)'

'tidak, kalau begitu aku pergi dulu. chanyeol sudah menunggu soalnya. (membalas dengan tersenyum.)'

Jihyo POV

chanyeol lama sekali. aku jadi kelaparan.

-tiba-tiba chanyeol datang sembari membawa makanan.

'kau pasti lapar. maaf aku agak sedikit lama. sangat sulit membeli makanan dengan tubuhmu. aku berasa menjadi artis di kampus. (menatap jihyo dengan tersenyum)'

'artis dalam artian yang tidak baik mungkin iya juga. aku tidak tau. rasanya aku ingin pulang. (menunduk lesu.)'

'sudah, jangan cemberut. nanti cantikmu hilang. aku tak suka melihatmu begini. (mencubit pipi jihyo)'

'sakit tau. kau sering sekali mencubit pipiku ini. kalau melar bagaimana hah?'

'salah sendiri punya pipi bikin aku gemes begitu. nih makan. abis itu biar aku antar pulang.'

'tidak usah. aku tidak mau merepotkanmu. kau sudah banyak menolongku hari ini. lagi pula apa kau lupa? saat ini kau berada ditubuhku.'

'oh iya aku lupa. atau kau mau jalan-jalan denganku?'

'kemana? kau mau mengajakku bolos kuliah?'

'cuma sekali kan nggak apa-apa. aku ingin mengajakmu ke suatu tempat.'

'kemana?? (memasang wajah penasaran).'

'ikut saja. habis makan kita pergi. (mengusap kepala jihyo.)'

Author POV

'hei seulgi, aku ada berita penting.'

'ada apa? apa rencananya berhasil?'

'tentu. sangat berhasil malah. chanyeol seperti tak berdaya terhadapku. (tersenyum puas)'

'baguslah kalau gitu. terus kenapa kau kesini?'

'ini si soal bocah kampung itu. (mulai merubah raut wajahnya menjadi kesal)'

'kenapa dengan jihyo? ada masalah? (memasang wajah penasaran)'

'tadi dia dan sehun menghadap rektor ketika ada ayahku. dia bilang akan menuntut keputusan soal masa skorsingnya sendiri di pengadilan. gila nggak tuh.'

'kok bisa? terus gimana lagi??'

'dia bilang dia bakal dibantu entah sama siapa enggak tahu. tapi dia kayaknya yakin banget.'

'ya berarti elu harus hati-hati.'

'kok hati-hati? hati-hati kenapa?'

'kan kamu tau sendiri lah jihyo orangnya gimana. selalu serius dengan apa adanya kalau ngomong. ya kalau dia ngomong gitu berarti memang bakal ada yang nolong dia. hati-hati aja nanti. jangan narik-narik gue kalau ada masalah nanti.'

'enak aja. kamu yang punya rencana jelas dong kamu kena getahnya juga. mending elu cariin cara buat ngejahilin si anak kampung itu lagi.'

'kebetulan, ada rencana bagus. sini kuping lu. dengar baik-baik.'

jihyo POV

'kita mau ngapain disini yeol? (menatap lingkungan sekitar.)'

'ke makam keluargaku. aku ingin mengenalkanmu pada mereka.'

-setelah beberapa menit berjalan, mereka sampai.

'ini makam keluargamu?'

'iya. makam ayahku, ibuku, kakakku. mereka sedang istirahat dengan tenang di surga.'

'kalau begitu biar aku duluan yang bicara.'

'silahkan saja.'

semoga aku bisa mengatakannya.

'permisi appa, eomma, unnie, aku jihyo. walaupun sekarang berada di dalam tubuh putra anda. banyak hal yang sangat ingin saya katakan. tapi yang penting adalah, terimakasih telah melahirkan anak sebaik dan seganteng chanyeol. aku sangat beruntung bisa dicintai dan disayangi orang seperti dia. kuharap appa, eomma, dan unnie memperbolehkan aku mencintai dan menyayanginya juga. (berbicara sambil tersenyum melihat chanyeol.)'

akhirnya aku bisa mengatakannya. lega sekali rasanya.

'hyo, bisa kau tinggalkan aku sebentar?'

'tentu. maaf kalau aku mengganggumu.'

-setelah meninggalkan chanyeol sendirian, telpon milik chanyeol berbunyi.

'hah, irene? kenapa dia nelpon chanyeol? mending kuangkat.'

'halo! oppa! kau dimana?'

'aku lagi pergi. kenapa?'

'gimana dengan hadiah salam dariku? bagus bukan? tenang, masih banyak kejutan yang akan menanti oppa!'

'apa maksudmu?'

'seperti yang kubilang, penuhi janjimu untuk menjauhi dia atau dia akan benar-benar kusakiti sampai dia tidak akan mengenalimu lagi.'

'dari tadi siapa yang kau maksud hah? aku tidak paham!.'

'jelas jihyo yang kumaksud. jauhi dia oppa. atau jihyo akan kubuat benar-benar menderita.'

'maaf saja irene. aku bukan bermaksud mengecewakanmu. tapi jihyo tidak akan meninggalkanku sama sekali. jadi buat apa aku menjauhinya.'

'kau bercanda? kau tidak benar-benar mengenalnya oppa!'

'aku sangat yakin. jihyo sangat menyayangiku. seperti aku menyayanginya. jadi berhentilah.'

'kau akan membayar perbuatanmu ini oppa!'

-telpon pun terputus.

dasar wanita gila. kalau saja aku ditubuhku sekarang pasti sudah kupukul dia. mengesalkan sekali. sekarang aku harus bagaimana?. walaupun chanyeol sedang berada di tubuhku tidak mungkin dia menghadapinya sendirian. apakah ada yang bisa kulakukan?

to be continued!.

Switch?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang