undefeated

115 8 0
                                    

Jihyo POV

'sekarang, jelaskan padaku. (memasang wajah marah)'

'jangan cemberut gitu. enggak bakal aku jelasin nanti kalau cemberut gitu.'

'kalau begitu aku pulang saja. (mencoba pergi meninggalkan chanyeol)'

-chanyeol pun menghentikan jihyo

'iya-iya. jangan pergi dulu. gimana aku mau jelasin kalau kamunya pergi.'

'kalau gitu jelasin sekarang. (duduk sambal menyilangkan tangannya.)'

'kamu kalau marah bikin takut hyo.'

'jelasin atau aku pergi?'

'iya ini mau jelasin.'

'oke. jelasin apa aja yang kamu sembunyiin sekarang. apalagi soal di gedung tadi.'

'anu, maaf kalau aku baru cerita sekarang. sebenarnya dulu orang tuaku punya perusahaan. ya walaupun waktu sebelum diserahkan padauk belum menjadi sebesar sekarang.'

'cuma gitu doang? pasti ada lagi. gimana bisa coba seisi kampus nggak tau.'

'ya mau gimana lagi. dulu emang perusahaan milik orang tuaku itu hanya biasa saja. sejak ayah, ibu, dan kakakku meninggal, aku mengelolanya sendiri bersama tuan kyungsoo.'

'terus kenapa media enggak tau kalau kamu yang punya perusahaan tersebut?'

'bisa lah. sederhananya orang-orang mengira sekarang perusahaanku itu hanya dijalankan oleh tuan kyungsoo atas tujuan kemanusiaan. jadi kayak Lembaga social gitu. padahal cuma kedok doang. aslinya mah aku yang ngelola. hal ini kulakuin ya karena ada tujuannya juga.'

'terus tujuannya?'

'aku nggak bisa cerita padamu.'

'bahkan aku sendiri tak perlu tahu?'

'suatu saat aku akan memberitahu alasannya hyo. tapi tidak sekarang. kau boleh memegang janjiku. (menatap jihyo dengan serius)'

apa aku terlalu mencampuri urusannya ya?, aku jadi enggak enak. kayak ada sesuatu yang dia sembunyiin. dan sangat membuatku nggak enak. mudah-mudahan aja hal-hal baik

'aku nggak perlu megang janjimu.'

'kenapa? (menatap jihyo dengan keheranan)'

'karena kau selalu menepati janjimu. seperti contohnya saja kau sekarang mencoba melindungiku yang dulu kukira hanya janji saja. (mengelus pipi chanyeol)'

'makasih udah percaya hyo. (tersenyum menatap jihyo)'

'iya sama-sama.'

aku senang melihat chanyeol yang seperti ini. ekspresinya lepas sekali. tersenyum tanpa beban dan tulus sekali. seolah-olah membuat hatiku sangat nyaman. tiap hari liat chanyeol gini mungkin bisa luluh juga aku.

-seketika perut jihyo berbunyi

'kau lapar? suaranya keras sekali.'

'jangan lupa, ini perutmu tuan chanyeol! jadi secara teknis kamulah yang kelaparan.'

'ya kan sekarang kamu yang sedang berada di dalam tubuhku. jadi kamu lah yang lapar hahah (tertawa terbahak-bahak.)'

'yee enggaklah. yuk makan. perut kamu nih nggak berenti ngaum-ngaum mulu.'

'iya-iya ayo kita makan. kita makan di tempat favoritku.'

-mereka pun pergi. tempatnya begitu luas. mobil mewah terparkir dimana-mana. bahkan jihyo hampir mengira bahwa yang dia datangi adalah hotel. sangat-sangat menakjubkan

'ada apa? ayo masuk. masa perempuan yang mimpin. kan sekarang kamu yang laki-lakinya?'

'aku nggak tau harus gimana yeol. (memasang wajah bingung.)'

'yaudah biar aku yang pandu kalau gitu. (menarik tangan jihyo)'

- di dalam, salah satu pelayan menyambut mereka.

'selamat dating tuan dan nyonya. apa anda ingin memesan meja atau sudah mereservasi meja sebelumnya?'

'aaaa aaanu mmbak, kaammi cccc. (jihyo tergagap)'

'kami baru mau pesan meja mbak. tolong meja yang disana.'

'baiklah nyonya. silahkan lewat sini.'

-mereka pun diantarkan ke meja yang mereka inginkan

'ini menunya tuan dan nyonya. kalau anda sudah selesai silahkan panggil saya lagi nanti.'

'iya. terima kasih.'

-pelayan tersebut pun pergi.

'kamu kenapa tadi? kok gugup gitu?'

'ya guguplah. biasanya juga makan ketoprak di depan kampus. tiba-tiba aja di ajak ke tempat beginian.'

'biasa aja. mau apapun tempat makannya adalah yang terpenting makanannya enak.'

'seperti yang diharapkan. anda sangat mengagumkan tuan chanyeol. (menundukan kepalanya sambil memasang wajah mengejeknya.)'

'kau benar-benar tau cara mengejekku hyo. lain kali kau yang mengajakku makan. aku ingin sekali makan makanan yang kau sebut ketoprak tadi.'

'astaga. kau tidak pernah makan ketoprak???'

'belum pernah.'

'bubur ayam??'

'belum.'

'lontong, nasi uduk, dan gado-gado??'

'belum. apa itu semua makanan italia? apakah enak?'

'kau benar-benar luar biasa chanyeollie. (menatap chanyeol tak percaya)'

'ccchhanyyeollie? apa itu hyo?'

'itu nama kesayanganku buatmu. (menatap chanyeol)'

'kalau begitu aku akan memanggilmu hyomas. (berbicara sambil mencubit pipi jihyo)'

'hyomas? kok gitu??'

'iyalah, hyo dari jihyo dan mas dari Thomas.'

'Thomas?'

'iya. Thomas si kereta api. karena matamu sangat mirip dengannya.'

'nggak mungkin. jelas-jelas mataku cantik begini.'

'lah dibilangin nggak percaya. coba aja tiruin kalo gitu.'

'mana bisa coba. sekarang aku lagi di tubuh kamu. nggak sadar ya chanyeolliiee??'

'astaga. aku benar-benar tak terbiasa dengan panggilan itu.'

-tiba-tiba seseorang menghampiri jihyo.

'kau chanyeol kan?'

'anuu kau siapa??'

'apa kau lupa? ini aku Eunji. teman SMA mu dulu. kau masih ingat?'

'Eunji?? kau benar-benar Eunji??'

Eunji? siapa dia? kenapa dia bisa kenal chanyeol?

to be continued.

Switch?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang