Slave?

247 19 0
                                    

'kau lihat bagaimana tadi? Tega sekali dia padaku.'

'salahmu sendiri. Jelaslah chanyeol marah.'

'tapi kan aku hanya ingin mengerjai wanita itu. Kebetulan saja chanyeol dan sehun berada disana.'

'apa kau bodoh? Setidaknya tunggulah dia sendirian, barulah bertindak.'

'ah iya benar juga. Kok aku baru sadar sekarang.'

'sekarang aku benar-benar heran bagaimana kau bisa masuk kampus ini.'

'mianhae. Kau ada ide?'

'ada. Tapi kau berani? Ide ini agak sedikit keterlaluan kalau boleh kubilang.'

'kau ini, seperti baru mengenalku saja. cepat katakan.'

'sini telingamu. biar aku bisikkan.'

-setelah berbisik-bisik cukup lama, irene pun tersenyum.

'dengan ide ini mungkin chanyeol bakal benci ama cewek kampungan itu.'

-disisi lain, jihyo kebingungan atas perkataan yang baru saja chanyeol katakana.

'jinjja? kau benar-benar menyukaiku chanyeol-shi? apa aku sedang tidak dipermainkan olehmu?'

'tentu tidak jihyo-ya. sebenarnya aku sudah suka denganmu sejak dulu. padahal kalau kau ingat, kita pernah bertemu dulu. waktu itu, kau membantuku mencari lokasi tempat berkumpulnya mahasiswa baru. saat itu aku benar-benar sedang terguncang karena kecelakaan yang dialami oleh adik serta orang tuaku sehingga membuatku menjauhi semua orang. waktu itu kau benar-benar berantakan kupikir. dengan rambut dikuncir dua serta pipi yang memerah dengan sangat mudah kutebak kau baru belajar berdandan ketika memasuki kampus ini.'

'jangan-jangan, kau anak culun waktu itu??'

'aishh. tega ya kau menyebutku seperti itu?'

'ya habis, pakaianmu rapi sekali, dari ujung rambut sampai ujung kepala.'

'mau gimana lagi. pelayanku yang melakukan semuanya. aku hanya bisa memakainya dan menerima saran mereka dalam berpakaian. oh ya, boleh aku bertanya, kenapa kau mau menghampiriku waktu itu?'

'aku tidak tahu. hanya saja waktu itu kau kelihatan berduka sekali chanyeol-shi. makanya aku mengajakmu berbicara.'

'jadi begitu. kau benar-benar wanita yang baik jihyo-ya.'

'terimakasih. akan tetapi aku belum mampu memberi jawaban. bagiku kau terlalu mendadak. aku belum mengenalmu sepenuhnya chanyeolshi.'

'arasseo. aku paham. tidak apa-apa jihyo-ya. aku akan menunggumu. sampai kapanpun. (sembari mengecup kening jihyo dengan lembut.'

'aish! berhentilah menciumku seperti itu chanyeol!!!!.'

'sekarang ada satu lagi pertanyaan yang menyangkut dikepalaku.'

'apa itu?'

'apakah aku harus pulang kerumahmu dan kau pulang kerumahku? tidakkah kau sekarang sadar bahwa tubuh kita bertukar kembali?'

'tenang chanyeol-shi. sepertinya aku sudah tahu penyebab kita bertukar tubuh. sepertinya setiap kali kita berciuman maka tubuh kita akan tertukar. jadi, untuk mengembalikannya maka kita harus berciuman kembali.'

'baiklah. bersiaplah! aku akan menciummu!'

-chanyeol mulai mencium bibir lembut jihyo. akan tetapi, mereka tidak bertukar kembali. tidak terjadi perubahan apa-apa sehingga membuat mereka kebingungan.

'sekarang bagaimana chanyeol-shi!!!!!

To be continued.

Switch?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang