Bestfriend

171 8 2
                                    

Jihyo POV

'apa yang kau lakukan disini?'

'kami berdua sedang makan disini. kau sendiri?'

'kebetulan. kami juga sedang makan. sendirian?'

'enggak. sama temen. sekalian kukenalin kalau mau.'

'oh ya? boleh-boleh tuh.'

si chanyeol. bukannya ini momen khusus kita berdua ya. ini si Eunji nggak bisa baca situasi juga.

'kau kenapa hyo? kok cemberut gitu?'

'hmmm nggak.'

-tiba-tiba Eunji pun kembali membawa temannya.

'chanyeol, kenalkan temanku, kang seulgi.'

dia kan seulgi, kok bisa?

'sudah kenal. dia satu kampus dengan kami berdua. (memasang wajah cuek)'

'oh benarkah itu? (menatap seulgi). aku tidak tau.'

'bener jii. tapi mungkin agak kurang akrab aja.'

'nggak bisa gitu dong, teman dekatku maka teman dekat chanyeol juga.'

'oh ya lupa. Eunji, kenalin, ini jihyo. pacarku. (memegang pundang jihyo)'

chanyeol apa-apaan. tiba-tiba jadi gini. malu

'pacar? kau bercanda??'

'tentu tidak dong. udah resmi malah. tanya saja sama temanmu itu.'

'aku benar-benar tidak percaya ini. (menatap chanyeol)'

'kau harus percaya jii. dan berhentilah menyinggung janji 10 tahun lalu.'

janji 10 tahun lalu? chanyeol dengan wanita ini? janji apa?

'ayolah yeol, kau tau kan aku tidak berniat seperti itu padamu.'

'sudah terlambat. sekarang aku mencintai jihyo. mungkin waktu itu aku sempat mencintaimu. tapi syukurlah. karena insiden itu, aku bisa ketemu wanita cantik di depanku ini (menatap jihyo), kuharap kau tidak akan mengganggu kali ini'

'benar-benar tidak ada kesempatan untukku? walau hanya sedikit saja?'

'tidak (menolak dengan tegas)'

'tentu ada. aku yakin. (menatap chanyeol dengan yakin). karena aku tau sifat aslimu chanyeol.'

sifat asli? chanyeol? sekarang otakku benar-benar dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang membingungkan akan tetapi mengundangku untuk mencari tahu kebenarannya.

'kalau begitu kami pergi dulu ya. semoga kalian bahagia.'

Eunji POV

'akhirnya chanyeol menepati janjinya.'

'maksudmu? aku tidak paham?'

'tentu saja. waktu itu, aku berjanji akan membantunya mencari wanita yang bisa melengkapi hidupnya.'

'kenapa kau bisa yakin?'

'chanyeol tidak akan seperti itu kalau tidak bersama dengan orang yang dicintainya. seperti layaknya aku dan dia dulu.'

'astaga, kalian pernah saling menyukai? kok bisa?'

'iya. tapi kami hanya bisa menyimpannya dalam hati. tak ada yang berani mengungkapkan isi hatinya, baik aku, maupun chanyeol. hingga kejadian itu.'

'kejadian itu?'

'ya, kejadian itu. aku tidak mau bercerita terlalu banyak karena itu masalah pribadi kami berdua.'

'tapi tetap saja, aku masih penasaran dengan kata-katamu sebelumnya. (menunjukkan wajah penasaran)'

'yang mana? (membalas tatapan seulgi)'

'tentang sifat asli chanyeol.'

'oh itu.'

'jelasin lah, terlanjur penasaran nih.'

'enggak. cuma satu hal yang ingin kukasih tau.'

'apa??'

'jangan pernah buat chanyeol marah. kau tidak akan tahu apa yang akan dia lakukan ketika dia marah. bahkan ketika kalian menangis darah dan menyembah sambil menjilat sepatunya pun tidak akan diampuninya. hanya kesengsaraan yang akan kalian terima.'

-seulgi terdiam mendengar penjelasan Eunji tersebut.

'mangkanya. aku sebenarnya malas membahas ini. karena kau teman dekatku lah aku berani mengatakan ini. kau tidak akan percaya apa yang telah dia perbuat ketika denganku dulu. (menatap langit sembari mengingat-ngingat kejadian yang telah lalu)'

jihyo, aku berharap besar padamu. aku percayakan chanyeol padamu. setidaknya jangan pupuskan harapanku yang telah menitipkan chanyeol sebagai orang yang sangat mencintaimu.

Irene POV

aku tidak menyangka jalan rencanaku bisa semulus ini. semua berkat masukan seulgi juga. lain kali mungkin aku harus mentraktirnya makan untuk membalas jasanya.

-tiba-tiba, ada message masuk

seulgi? ada apa ya.

'aku harus bicara padamu sekarang. temui aku di xxxxxx sekarang. penting. soal chanyeol dan jihyo, serta kamu juga.'

'untuk apa? segala udah berjalan lancar. ngapain lagi coba'

'ada banyak yang ingin kubicarakan. dan ada hubungannya dengan Eunji.'

Eunji? Jung Eunji? kupikir dia telah kuliah di luar negeri.

'iya tunggu, kita ketemu satu jam lagi.'

-satu jam kemudian.

'ada apa? apa yang kau ingin bicarakan?'

'kenapa kau tidak pernah memberitahu sifat asli chanyeol padaku serta hubungan Eunji dan dirinya.'

'ya tentu saja semua adalah salahku. adalah salahku kenapa Eunji menjauhi chanyeol sampai saat ini.'

'maksudmu? (menatap irene dengan tatapan bingung.)'

'kau tahu, aku sangat tidak menyukai ada wanita yang mau mendekati chanyeol, bahkan kau sekalipun. itupun berlaku juga dengan Eunji. aku sangat tidak suka dengannya. bagiku dia seperti hama yang sangat memuakkan. dan anehnya oppa malah senang bermain dengannya daripada denganku. setelah kuselidiki, ternyata Eunji merupakan anak dari tukan perawat taman rumah kami.'

'jjjangan bbilang kau...'

'ya tentu, aku memecat ayahnya. mengancamnya agar tidak mendekati chanyeol. dan beruntungnya chanyeol tidak tahu, malah melihat Eunji mengkhianatinya dan akhirnya chanyeol membulinya habis-habisan sehingga membuatnya pergi keluar negeri. ahhh aku sangat menikmati momen-momen saat itu.'

'ttapi, Eunji itu teman bbbaikku.'

'aku tidak peduli, bukannya sudah kubilang diawal, mau dia siapapun aku tidak akan segan-segan.'

'otakmu sudah benar-benar rusak irene, aku tidak akan ikut campur lagi.'

'haha, siapa juga yang butuh bantuanmu. terimakasih sudah menjadi pionku selama ini. sayang sekali kau berhenti mengikutiku. seandainya kau bertahan.'

'aku tidak mau. siapa yang sudi. kalau aku tau dari awal kau lah yang membuat Eunji sampai terpuruk seperti itu aku bahkan tidak akan pernah mau mengenalmu.'

'peduli amat. sekarang, mumpung aku disini, kuperingatkan kau. untuk tidak mencoba ikut campur. atau..'

'atau apa? (menatap irene dengan serius)'

'atau adikmu yang akan menanggungnya. sangat mudah mengeluarkan pasien yang bahkan hampir tidak sanggup membiayai pengobatannya'

'kau benar-benar gila irene!.'

'apapun akan kulakukan untuk mendapatkan chanyeol menjadi milikku. (menatap seulgi dengan tajam)'

to be continued.

Switch?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang