H-10
Deven sedikit termenung.
Ini sudah 15 menit ia hanya diam di kursi nya.
"Gue harus deketin Anneth." Final dari keputusan Deven.
"Jadi, lo mau deketin Anneth? Setelah berantem selama hampir 3 tahun ini?" Tanya Friden.
"Udahan dong ketos vs kapten nya" Jawab Samuel.
"Aduh! Gue bingung, masalah nya, nih cewe sibuk banget akhir akhir ini" Keluh Deven.
"Kirim in makanan"
Ketiga orang disana menengok ke arah pintu kelas yang mereka belakangi, suara serak, tubuh tegap dan besar, kulit coklat yang sangat mulus.
Dia, Gogo.
"GO!!!"
"WEEYYY DAH PULANG!!" William berlari memeluk Gogo yang masih berdiri di depan pintu kelas.
"Kapan pulang!?" Tanya Deven sedikit kesal.
"Kemarin, gue males hubungan kalian, makanya ga ngabarin" Jawab Gogo.
"Yeu! Pantes kagak aktif nomor nya kemarin" Ucap Samuel.
Ke enam pria itu duduk di kursi mereka dengan Gogo yang menjadi pelengkap disana.
"Jadi gimana? Ini akhirnya si kapten suka sama ketua osis? Atau ketua osis yang yang suka duluan!" Tanya Gogo dengan wajah tengil.
"Kayak nya kapten duluan terus si ketua osis itu suka balik" Jawab Samuel.
"Ga mungkin Anneth suka Deven duluan" Jawaban Clinton membuat mereka tertawa.
Gadis cantik seperti Anneth sih bisa cari cowo yang lebih mapan dibandingkan anak labil seperti Deven!
"Ga usah ngeledek kaya gitu! Gue yang suka duluan! Kenapa!?" Deven melirik sinis teman teman nya yang sibuk mentertawakan dirinya.
Sial sekali.
——
"NETHHH Deven itu, suka sama lo!"
Itu sudah kesekian kali nya Charrisa berbicara dengan nada yang sama, kata kata yang sama, ekspresi yang sama.
Anneth bahkan pusing dibuat nya.
Joa terkekeh kecil saat melihat Anneth frustasi dengan Charrisa yang nampak akan menasihati nya dengan jurus seribu buku cinta yang pernah ia baca semasa sekolah menengah pertama dulu.
"Jadi! Lo harus coba lakuin biar lo tau perasaan Deven!"
"Buat apa?" Tanya Anneth.
"Ya...buat lo sama Deven pacaran!" Ucap Charrisa yang sudah sangat kesal dengan temannya.
"Udah udah, mending lanjutin nih milih sponsor, sebelum bel istirahat abis"
Karena Nashwa menyelamatkan Anneth dari situasi tertekan dengan Charrisa, maka Anneth akan membelanjakan nya es krim nanti.
"Makasi awaa"
Ucap Anneth tanpa suara, Nashwa hanya terkekeh lalu mengangguk. Sedangkan Charrisa memasang wajah masam, temannya itu kan ingin dibantu malah seperti itu!
"Neth! Deven nyamperin lu tuh" Anneth beranjak dari kursinya saat salah satu anak Osis memberitahu kalau Deven datang ke ruang Osis.
"Ada apa?" Tanya Anneth begitu pintu terbuka.
Belum sempat Anneth melihat wajah Deven dengan jelas, Deven menaruh topi di kepala Anneth hingga mata Anneth ikut tertutup sebagian.
"DEVEN!!!!" Setelah itu Deven berlari menjauhi Anneth yang berteriak sambil mengejarnya.
ANNETH SUDAH MENATA RAMBUT IUT DARI SUBUH!
BRAK!
"Duh..."
Anneth menatap Deven yang tiba-tiba saja terjatuh menabrak seorang siswi.
"Bangun.. ngapain duduk disini?" Deven langsung menggapai tangan Anneth saat gadis itu berbisik padanya.
"Bantu sana!" Suruh Anneth
"Sorry, gue gak sengaja, ada yang luka?" Deven mengulurkan tangan nya pada siswi itu.
Saat siswi itu berdiri dibantu Deven, Anneth dapat melihat jelas wajah siswi itu. "Sepertinya dia murid baru?" Batin Anneth.
"Nama kamu siapa?" Tanya Anneth
"Diva, aku baru ajah pindah kemarin, dari Surabaya" Jawab Diva sedikit manis.
Anneth akui bahwa Diva ini terlihat seperti cewe cewe kalem dan lembut.
"Ya udah, sebagai pertanggung jawaban Deven yang udah nabrak kamu, dia bakal nganterin kamu ke kelas kamu" Ucap Anneth tiba tiba.
Deven langsung menarik tangan Anneth seolah olah menolak ucapan yang Anneth lontarkan.
"Diem! Sana anter" Mau tak mau, Deven mengantre Diva untuk menuju kelas nya.
Tanpa tahu apa yang akan terjadi pada ketiga orang itu.
••••
H-4
"Neth! Itu Diva kan? Murid baru yang katanya deket sama Deven" Anneth menyatukan alis nya.
"Deket sama Deven?" Batin nya
"Gak tau" Jawab Anneth singkat. Ia tak begitu memperduai kan apa yang terjadi, Anneth tetap sibuk membantu anak anak membuat dekorasi dilapangan sekolah dan terus memantau keberlangsungan acara sekolah.
Sejujurnya Anneth penasaran sekali, apa Deven akan memilih Diva?
"Kak Anneth, itu temen kak Deven ngapain?" Anneth dan Charrisa yang berada didekat adik kelas itu langsung menengok bersamaan.
Mereka berdua melihat Clinton tengah berusaha memanjat pembatas lantai 2 untuk mengambil sesuatu.
"CLINTOJ JANGAN MATI DULU!!" Alde berteriak dari bawah, karna ia sedang turut membantu anak anak dekorasi di lapangan.
Kejadian itu membuat beberapa anak anak menonton aksi Clinton yang tengah beradu mulut dramatis dengan teman teman nya disana.
Anneth menggelengkan kepalanya, sekolah ini punya banyak murid aneh.
"CLINTONNN JANGAN MATII HUHU" Alde semakin menjadi jadi dramatis, bahkan beberapa anak Osis malah ikut ikutan dramatis seperti Clinton.
"Gak ada yang bener" Setelah itu, Anneth pergi menuju kamar mandi.
Meninggalkan orang orang yang aneh di lapangan.
••••
"Dev, makasih ya kemarin udah nganterin ke rumah"
"Ya sama sama"
"Besok ada waktu?"
"Kayanya gak ada deh, beso-"
Ucapan Deven terhenti saat dari kejauhan ia melihat Anneth berjalan mendekat ke arah nya.
"ANNETH!" Deven langsung meninggalkan Diva begitu saja.
Sedangkan Diva memperhatikan Deven yang berlari menghampiri Anneth, bahkan sampai dimana Deven mengajak Anneth ke arah berlawanan dan menyisahkan dirinya saja di lorong itu pun, Diva tetap memperhatikan Deven.
"Hah.. kalian bener bener bikin gue kesal" Sinis Diva
Vote&Comment

KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos vs Kapten [END✓]
Teen Fiction[TAHAP REVISI] [ Ketos VS Kapten by Ziaazkazerlina ] Happyreading 🦋 "Deven?" - Anneth "Dia tuh nyebelin!" - Anneth "Anneth?" - Deven "Ketos galak kaya dia mah dijadiin bahan jail tiap hari seru banget HAHAHA" - Deven Temenan? Atau bahkan saling suk...