INI BELUM DI EDIT GENKS, TYPO BERTEBARAN !!!
Membuka mata kemudian menutupnya kembali, berguling ke kanan dan kekiri, menghembuskan nafasnya kasar berulang kali, ini sudah tengah malam dan V masih memikirkan kejadian tadi pagi dimana dia berada di ruangan sang Lord yang menatapnya dengan tatapan memuja namun mematikan. Matanya berwarna ungu cerah, dengan hidung bangir dan bibir kecilnya, jawline yang sempurna dan membuat jantungnya berdetak sekarang. "Ada apa denganku ?" ucap V pelan menghembuskan nafasnya kasar dan mencoba tertidur, menarik selimut hingga ke atas kepalanya, menghembuskan nafasnya kasar sebelum memejamkan paksa matanya.
Angin berhembus kencang membuat jendela kamar miliknya terbuka dengan suara dentuman yang keras, V beranjak dari tempat tidurnya dengan mata bulatnya yang terlihat ketakutan, mengedarkan matanya keseluruh penjuru tapi tidak mendapatkan siapapun. Menapakkan kakinya untuk menutup pintu jendela namun ia terkejut ketika hawa dingin begitu menusuk di tengkuknya, ia membalikkan tubuhnya dengan cepat dan hamper saja limbung jika tidak ada tangan yang menahannya, tangan kekar yang ia ingat sempat menyentuh kulitnya tadi pagi.
V berkedip menatap Jungkook yang memberikan sebuah smirk kecil dan diterangi cahaya bulan, ini sudah tengah malam tapi bulan memang sedang terang dan cahaya yang menerpa Jungkook membuat pria itu berkali-kali lipat begitu indah. Ketika V sadar dengan posisinya ia segera bangkit dan memundurkan langkahnya, mengerutkan keningnya menatap Jungkook yang tersenyum kecil.
"A-apa yang kau lakukan disini ? di kamarku ?" V memundurkan langkahnya ketika Jungkook menatapnya dengan dengan lekat dan berjalan menuju ke arahnya, jantungnya berdetak dengan cepat dan keringat dingin mengalir di tengkuknya, nafasnya tiba-tiba tercekat. "Wilayah ini adalah milikku, jika kau lupa," Jungkook kembali mengeluarkan smirk mengerikan itu, hingga tubuh V menubruk dinding di belakangnya, Jungkook berada di hadapannya mendekatkan wajahnya, menempatkan tangan kanannya di sisi kiri tubuh V, membuat pria bersurai biru itu menundukkan kepalanya.
"Apa yang kau lakukan padaku, sweety ?" V merasakan hembusan nafas pria itu menjadi sangat berat dan meberikan efek mengerikan yang berlebihan. Menatap manik violet itu dengan malu-malu, V menggelengkan kepalanya kemudian menunduk lagi, Jungkook tertawa kecil lalu menempatkan kedua jari kanannya pada dagu V memaksa V untuk menatapnya dengan manik abu terangnya yang begitu mempesona. "Aku ingin kau menjadi milikku," ucap Jungkook pelan membuat V terkesiap, berkedip berulang kali, berusaha mengartikan ucapakan Jungkook yang baru saja masuk ke gendang telingannya, Jungkook terkekeh kecil melihat tingkah menggemaskan pria di depannya.
Ketika V akan mengucapkan sesuatu, secepat itu pula sebuah bibir tipis, hangat dan lembut membungkam bibirnya, V memejamkan matanya terkejut, jantungnya seakan akan meledak, tangan kecilnya terkepal di sisi tubuhnya. Itu hanya sebuah kecupan, "Aku" - kiss - "ingin - kiss - "kau" - kiss - "mennjadi" - kiss - "milikku," dan yang terakhir ia mendapatkan ciuman yang begitu dalam dan lembut. "kau mengerti ?" Jungkook melihat V dengan senyuman kecilnya, menahan tawanya ketika melihat semburat merah merambat pada pipi pria di hadapannya, menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMP - KOOKV
Fiksi PenggemarJungkook tidak pernah tahu sejak kapan harum bunga lavender begitu memabukkan dan membuat libidonya begitu berantakan. Ia tidak tahu jika takdirnya adalah bersama bangsa Leviathan. Ia tidak tahu jika ia akan ada dimana masanya ia tidak berdaya karen...