4. Forest, Rain and Night

1.2K 227 7
                                    

Please vote before or after reading and leave the comment. Thank you for being a part of this story and Borahae💜

.

Terima kasih sudah menjadi pembaca yang jujur. Salam kenal yeorobun💜

.

"Ah! Jantungku!"

Yola memegang dadanya yang berdebar karena terkejut dengan kehadiran seorang laki-laki dihadapannya. Tapi ia menghembuskan napas lega setelah mengetahui jika itu bukanlah hewan buas.

Namun berbeda dengan sosok lelaki yang berdiri dihadapannya, Rylan merasa ada sesuatu yang aneh dengan dirinya. Napasnya seperti tercekat dan  ketika pandangan mata mereka bertemu, entah kenapa dadanya berdebar begitu keras.

"Maaf," ucap Yola sambil meringis malu. Ia yakin lelaki ini terkejut dengan suara teriakannya.

"Tidak apa. Kau terjebak hujan juga?" tanya Rylan setelah mengambil posisi untuh berteduh menghindari rintik air hujan.

"Iya.." jawab Yola canggung.

Cukup lama mereka berdiam diri dan hanya saling diam sambil menunggu hujan reda. Sejujurnya Yola khawatir, matahari sudah hampir sepenuhnya menghilang dan ia belum bisa menjemput ketiga serigalanya.

"Kau gelisah. Ada apa?" tanya Rylan yang sejujurnya terus memperhatikan gadis itu sejak tadi.

"O-oh tidak apa-apa," jawab Yola. Ia tengah berpikir, apakah ia harus menembus hujan atau menunggu lebih lama saat suara gemuruh terdengar menggema.

Pada akhirnya ia memutuskan untuk menembus hujan demi bisa menjemput Odin, Dva dan Tri. Ia menolehkan kepalanya sebentar untuk berpamitan pada lelaki yang ikut berteduh dengannya sebelum berlari melewati semak-semak dan menembus hutan.

Karena tanah yang basah dan becek, sepatu kulit yang ia kenakan jadi kotor dan lembab. Itu bukan masalah besar sebenarnya, kecuali keadaan tak terduga dimana ia malah terpeleset dan tersandung akar pohon.

Kain yang membungkus tanaman obat ikut terjatuh dan terkena lumpur. Yola langsung buru-buru mengambilnya sebelum bahan itu rusak dan ia dimarahi ibunya.

Bendungan berada di balik pohon di ujung sana. Dengan menggeret kakinya yang sakit karena terluka, ia melangkah dalam gelap untuk kesana.

"O-odin, Dva, Tri.." panggilnya dengan suara bergetar. Hujan masih mengguyur membuat seluruh tubuhnya basah dan menggigil.

Sementara ketiga serigala yang tengah menunggu dibawah tumpukan kayu langsung berlari ketika mendengar suara Yola.

Dalam gelap mereka mencium darah menguar disekitar mereka. Suara kaingan sedih terdengar seiring mereka yang mengelus-elus tubuh Yola.

"Ayo pulang.." ajak Yola. Kakinya masih terasa ngilu dan kepalanya perlahan mulai pening karena hujan deras yang tak kunjung berhenti. Ia ingin melangkah namun pijakannya goyah. Ia mencoba untuk berjongkok dan memfokuskan pandangannya. Ketika kesadarannya menghilang, yang terakhir kali ia lihat adalah mantel bulu berwana putih di hadapannya.

***

To be continued.

The White Touch • Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang