8. Journey

627 112 16
                                    

Please vote before or after reading and leave the comment. Thank you for being a part of this story and Borahae💜

.

Terima kasih sudah menjadi pembaca yang jujur. Salam kenal yeorobun💜

.


Rylan menatap langit malam yang tertutup awan. Di atas sana, rembulan bersembunyi diiringi hembusan angin yang membawa daun gugur.

Ia terlarut dalam pikiran mengapa moon goddess* mempertemukannya dengan gadis ini. Ia bisa membedakan aroma manusia biasa, werewolf, rogue* dan hewan-hewan lain. Dan gadis ini bukan salah satu dari bangsanya. Apa yang sedang moon goddess rencanakan?

Inner wolf*-nya pun tidak tau apa yang akan terjadi. Tetapi ia bisa merasakan tarikan yang samar kepada Swenney. Meski tidak seperti click pada pandangan pertama seperti yang diceritakan oleh teman-teman dan anggotanya, ia bisa merasakan perasaan itu. Perasaan yang membuatnya merasa terikat dan tidak bisa jauh darinya.

***

Yolanda bangun ketika matahari mulai terbit. Udara pagi yang segar membuatnya tersentak dari tidurnya yang penat. Posisinya yang tiba-tiba duduk membuat ia dapat merasakan kepalanya yang pening dan persendiannya yang pegal. Dalam pandangannya, ia melihat hutan yang berkabut. Ia kembali mengedarkan pandangannya saat melihat sosok lelaki yang berjalan mendekat ke arahnya dibalik kabut tipis.

Ia ingat kejadian semalam di mana ia dikejar-kejar oleh penduduk seperti babi hutan lalu terjatuh di hutan. Diliriknya kaki yang terasa perih itu kini telah terbalut kain yang menghentikan darah dari lukanya.

"Kau sudah bangun?" sapa Rylan setelah sampai dihadapannya. Di pagi buta ini ia telah rapih dan siap untuk melanjutkan perjalanannya. Meski ia bisa menempuh perjalanan lebih cepat satu jam dengan shift* menjadi serigala, ia tidak bisa karena ada Yola. Gadis itu terluka dan ia masih belum memberitahukan perihal identitasnya kepada gadis itu.

"Apa kita akan pergi sekarang?" tanya gadis itu balik. Ia mengusap wajahnya dan mencoba untuk berdiri.

Rylan yang melihat itu langsung membantunya karena Yola terlihat seperti akan jatuh.

"Musim dingin sudah hampir tiba. Tiga atau lima hari ini salju mungkin agar segera turun. Kita harus pergi sebelum suhu semakin dingin."

Yola tersentak saat menyadari sesuatu. "Kita akan pergi ke mana?" tanyanya khawatir. Semalam ia tidak sadar dibawa lari ke mana. Yang jelas ia tidak mau tertangkap dan serigalanya dibunuh oleh mereka.

Serigalanya!

Banyak sekali yang ia lupakan karena rasa takut yang memburunya.

"Ah, di mana mereka?" tanya Yola kembali.

Rylan yang mengerti akan ketakutan gadis itu tersenyum. "Mereka bersama anak buahku. Sebentar lagi mereka tiba, jadi kita harus bergegas. Aku akan membawamu pergi ke desaku."

"Apa tidak masalah? Aku sudah banyak merepotkanmu," ucap Yola sambil menunduk.

"Tidak apa. Aku jamin semua akan baik-baik saja." Dengan usapan di atas kepala, Rylan meyakinkan gadis itu.

***

Perjalanan mereka lebih lambat dari yang diperkirakan. Berapa kali mereka harus berhenti karena kodisi Yola yang tidak baik. Wajahnya pucat dengan peluh sebesar biji jagung yang mengalir di pelipisnya. Rylan yang tidak kuasanya akhirnya menawarkan diri untuk menggendong gadis itu.

"Kondisimu menurun. Kemari, aku akan menggendongmu selama perjalanan," ucapnya sambil berjongok di tanah.

Yola berdiri dengan tidak enak hati. Ingin menolak namun kakinya sudah terasa seperti jeli. Ia menoleh dan bertatapan dengan David dan Peter yang mendapat anggukan dari mereka. Lalu Odin, Dva dan Tri yang berdiri sambil menatap ke berbagai arah.

"Baiklah." Akhirnya ia naik ke atas punggung Rylan yang terasa kokoh dipelukannya.

Perjalanan mereka kembali berlanjut dengan lancar. Diselingi dengan obrolan-obrolan ringan tentang hutan, Yola tidak lagi takut akan kehadiran David dan Peter yang semalam terasa mengintimidasi di sekitarnya.

Mereka pun sepertinya cepat akrab dengan Odin, Dva dan Tri yang kini sedang saling berkejaran.

Dari jauh, ia dapat melihat gerbang kayu yang tinggi menjulang. Ketika mereka semakin mendekat, dilihatnya ada dua orang penjaga yang berdiri mengawasi.

"Selamat datang kembali Alpha," sapa mereka serempak.

Dan saat pintu gerbang itu dibuka, Yola membelalakkan matanya.

***

To be continued.

*Moon goddess : dewi yang percayai oleh werewolf untuk mengatur alam

*Rogue : were wolf liar / pengembara yang tidak masuk ke dalam sebuah pack.

*Inner wolf : serigala yang ada di dalam tibuh werewolf

*Shift : transformasi bentuk were (manusia) menjadi wolf (serigala)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The White Touch • Min YoongiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang